Pengembangan Perpustakaan Desa, Ini Harapan Kadis Perpusda Dompu

Kategori Berita

.

Pengembangan Perpustakaan Desa, Ini Harapan Kadis Perpusda Dompu

Koran lensa pos
Jumat, 31 Januari 2020
Rohyani, SH, Kepala Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Kabupaten Dompu

Dompu, Lensa Pos NTB - Peraturan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes  PDTT) nomor 16 tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa mengamanatkan 
pemanfaatan Dana Desa untuk pengembangan Perpustakaan Desa sebagai sarana pembelajaran masyarakat.
Demikian penjelasan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Dompu, Rohyani, SH yang didampingi Kepala.Seksi Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan Daerah, Nur Firman, S. Sos kemarin.
Ia menjelaskan menurut Permendes PDTT di atas, penggunaan Dana Desa untuk literasi dialokasikan pada pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan yakni bangunan perpustakaan desa dan buku/bahan bacaan; Mendukung kegiatan pendidikan bagi anak-anak usia wajib belajar, seperti perpustakaan desa dan buku bacaan; serta Perpustakaan desa dalam rangka menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan pelatihan kerja bagi warga desa dan dimanfaatkan pelajar dalam mengerjakan tugas sekolah.

Dikatakannya Pemerintah Desa harus membangun minat baca anak-anak muda maupun masyarakat umum di desa untuk mengunjungi perpustakaan desa. Karena dengan membaca akan bisa mengubah pola pikir (mindset) masyarakat. Bahkan masyarakat bisa sejahtera karena mendapatkan ilmu pengetahuan dari buku yang dibacanya. 
"Iqro' Bismi Robbikalladzi kholaq
(Ayat yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW dalam Surah Al-Alaq)  mengisyaratkan siapa yang bisa membaca dengan memahami isi bacaannya pasti akan memdapatkan banyak pengetahuan," jelasnya.

Dikemukakan Papi Yani, sapaan familiarnya bahwa bahan bacaan yang disiapkan di desa-desa harus disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di wilayah masing-masing.

"Misalnya di Soro Barat dan Soro Timur di Kecamatan Kempo yang cocok adalah penyediaan bahan bacaan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan untuk mengolah hasil tangkapannya," ujarnya.

Lebih lanjut ia berharap agar perrpustakaan desa benar-benar dioptimalkan pemanfaatannya sebagai tempat belajar bagi masyarakat. Pemdes harus mendorong masyarakat mengunjungi perpustakaan desa.
Pemdes juga harus menyiapkan pengelola perpustakaan desa yang digaji secara khusus. 
"Bahkan kalau di Lombok Timur itu yang dijadikan pengelola Perpustakaan Desa adalah anak-anak S2," sebutnya.
Ia juga berharap ruang taman baca dibangun  yang lebih representatif agar masyarakat merasakan kenyamanan saat membaca buku di tempat tersebut.
"Karena ini bermuara untuk kepentingan masyarakat. Dengan membaca masyarakat akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas," jelasnya.

Ia menyebut ada 15 desa di Kabupaten Dompu yang mendapatkan bantuan  dari Perpustakaan Nasional untuk pengembangan perpustakaan desa pada tahun 2019.
15 desa tersebut adalah Desa Mangge Nae dan Desa O'o (Kecamatan Dompu), Desa Lepadi, Ranggo, dan Jambu (Kecamatan Pajo), Desa Cempi Jaya (Kecamatan Hu'u), Desa Wawonduru (Kecamatan Woja), Desa Soriutu (Kecamatan Manggelewa), Malaju (Kecamatan Kilo), Desa Soro dan Soro Barat (Kecamatan Kempo), Desa Doropeti dan Desa Kadindi Atas (Kecamatan Pekat). 
Kabupaten Dompu adalah yang terbanyak di NTB  mendapat bantuan pengembangan perpustakaan desa tahun 2019.
Mudaj-mudahan pada tahun 2020 ini ada tambahan lagi," harapnya.
 
Rohyani mengatakan saat ini pihaknya sedang berkolaborasi dan pendekatan dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) untuk pemanfaatan Dana Desa bagi pengembangan Perpustakaan Desa.
Kadis Perpusda Dompu juga berharap agar Perpustakaan Kelililng dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat.  (AMIN).