Kadis DP3A Dompu Tegaskan Perempuan Harus Diberdayakan

Kategori Berita

.

Kadis DP3A Dompu Tegaskan Perempuan Harus Diberdayakan

Koran lensa pos
Kamis, 16 Januari 2020

Dompu, Lensa Pos NTB - Bertempat di Pantai Nanga To'i Desa Lasi Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, Rabu (15/1/2020) dilaksanakan kegiatan Pelatihan Gender dan Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Jago Kala - Dompu.

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu dengan Responsive Innovation Fund (RIF) Canada.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu, Hj. Daryati Kustilawati, SE., M. Si pada kesempatan tersebut membawakan tampil sebagai narasumber dengan materi berjudul "Peran Perempuan Dalam Pembangunan Berkelanjutan dan Implementasi Permen PPPA Nomor 1 tahun 2011 tentang Strategi Nasional Sosial Budaya Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Gender".

Umi Yat, panggilannya menegaskan bahwa perempuan harus diberdayakan bukan untuk diperbadayakan. Perempuan harus diberi ruang untuk berkreasi dan menggali potensi dirinya baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga memiliki kemampuan melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif tanpa mengenyampingkan kodratnya sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya. Ia berharap perempuan harus bisa mandiri dengan berwirausaha.

"Perempuan itu mempunyai potensi maka berikan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya," pintanya. 
Bahkan pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes), para Kepala Desa juga harus mengundang perwakilan kaum wanita yang akan menyampaikan aspirasi untuk memperjuangkan hak-hak kaum wanita agar kesetaraan gender sebagaimana yang tertuang dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) benar-benar dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat.

Lebih khusus dalam pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Agropolitan Jago Kala Dompu yang difokuskan di Kecamatan Manggelewa dan Kilo ini, Daryati mengingatkan agar peran perempuan benar-benar dioptimalkan. Perempuan dapat dilibatkan mulai dari proses penanaman, pemupukan, pemanenan hingga proses pengolahan hasil pasca panen. Jagung yang dihasilkan tidak harus dijual dalam bentuk pipilan kering sebagaimana biasanya tetapi bisa diolah menjadi aneka camilan dengan menggunakan kemasan (packaging) yang baik bahkan memiliki branding agar memiliki nilai jual di kawasan pasar lokal maupun antar daerah.

Pelibatan perempuan dalam kegiatan berwirausaha ini bisa difungsikan bagi ketahanan keluarga, ketahanan sosial budaya maupun ketahanan ekonomi. 
"Dalam kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals atau SDG's tujuan lima adalah tentang Kesetaraan Gender. Kita tidak boleh membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dan laki-laki memiliki peran yang sama tetapi tetap menjaga kodratnya masing-masing," urainya.

Dikatakannya untuk mendorong SDG's tetap berjalan, DP3A Kabupaten Dompu telah melaksanakan berbagai program kegiatan seperti Pelatihan Manajemen dan Bimbingan Usaha Bagi Perempuan bekerja sama dengan Pemprov. Usai mengikuti pelatihan para peserta diberi bantuan peralatan usaha. DP3A juga tidak memandang sebelah mata kepada para wanita ex TKW. Pihaknya melakukan assesment untuk menggali informasi apa yang dibutuhkan oleh para ex buruh migran di luar negeri tersebut dan selanjutnya diberikan modal usaha.

Lebih lanjut mantan Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Dompu ini menjelaskan bahwa terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara perempuan tempo dulu (zaman old) dengan perempuan di masa kini (zaman now).
Bila di masa lalu wanita pada umumnya identik dengan pendidikan rendah, hanya mengurus pekerjaan domestik (memasak, mencuci dan lainnya), tidak percaya diri, kesempatan kerja tidak banyak, minim kreativitas berusaha, dan gagap teknologi. 
Tetapi di zaman now perempuan harus mengenyam pendidikan tinggi dan berwawasan luas, memiliki kesempatan berkarir yang lebih luas, percaya diri, suka mencari tantangan baru, menciptakan lapangan kerja sendiri dan melek teknologi.

Disebutnya kini banyak perempuan yang berperan ganda melakoni berbagai aktivitas rutin setiap hari sebagai wanita karir atau sebagai penopang ekonomi keluarga. Tetapi di sisi lain menjalankan posisinya sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh bagi anak-anak. Sehingga kerap melakukan aktivitas multitasking yaitu menjalani berbagai pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.
Ia mengaku salut namun juga iba melihat ibu rumah tangga di Dompu yang turut membantu suaminya mencari nafkah dengan menjadi buruh tani. Sejak dinihari sudah bangun untuk membereskan semua pekerjaan rumah tangga. Mengurus suami dan anak-anaknya. Lalu keadaan masih pagi buta sudah berdiri di depan jalan menunggu kendaraan truk atau pick up yang membawanya menuju lokasi pekerjaan yang jaraknya cukup jauh dari kediamannya.
Pada waktu menjelang maghrib baru pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah bukannya beristrahat, tetapi kembali melakoni pekerjaan rumah tangganya menyiapkan makan sore bagi keluarga dan seabreg aktivitas rutin lainnya.
"Saya juga ini berperan ganda sebelum subuh sudah bangun menyelesaikan segala urusan rumah tangga setelah itu berangkat ke kantor, pulang sore hari kembali beraktivitas sebagai ibu rumah tangga," ujarnya sembari tersenyum.

Dikemukakannya pada tahun 2019 tingkat partisipasi kerja perempuan di Dompu lebih tinggi dari laki-laki yaitu 50,3 %.
Pada tahun yang sama 40 % pekerja di sektor pertanian dan perkebunan adalah perempuan.
Sedangkan pada sektor industri, perdagangan dan jasa adalah 38 %.
Partisipasi perempuan dalam lembaga legislatif DPRD Kabupaten Dompu masih 10 %. Sedangkan partisipasi perempuan di pemerintahan untuk jabatan eselon II adalah 12,12 %. (AMIN).