Kadislutkan Dompu Hadiri Panen Perdana Rumput Laut

Kategori Berita

.

Kadislutkan Dompu Hadiri Panen Perdana Rumput Laut

Koran lensa pos
Rabu, 20 November 2019

Panen perdana rumput laut di Bajo Baru Kwangko, Rabu (20/11/2019)

Dompu, Lensa Poa NTB - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Ir. Wahidin, M. Si, Rabu (20/11/2019) menghadiri panen perdana rumput laut di perairan Bajo Baru Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Kabid Budidaya, Ir. Abdul Razak dan Kasi Program dan Pelaporan Keuangan, Ramlah, S. Pi,  Penyuluh Dislutkan Wilayah Manggelewa dan Kilo serta beberapa pegawai dan warga setempat yang menjadi petani rumput laut. Hadir juga Ketua Koperasi Permata Bahari, Syarifuddin.
Rumput laut yang dipanen adalah jenis Eucheuma Cottonii hasil uji coba Dislutkan Kabupaten Dompu yang dialokasikan dari dana operasional Bidang Budidaya tahun 2019 yang dibudidayakan oleh Kelompok Gelombang Merah.

Kadislutkan mengaku puas atas kesuksesan uji coba rumput laut tersebut karena hasilnya mencapai target.
"Ternyata yang ditanam 20 kilogram per ris hasilnya bisa mencapai lebih kurang 200 kilogram.
Menurutnya tingkat keberhasilan yang mencapai 10 kali lipat itu sudah maksimal. Wahidin menyebutkan berdasarkan uji coba di Pulau Jawa ditargetkan maksimal 10 kali lipat dari benih yang ditanam. Bila menanam 1 ton akan menghasilkan 10 ton.

"Kita membagikan bibit 4 ton kepada petani dengan target panen 4 ton tapi ternyata setelah dihitung dari jumlah petani dan jumlah tali ris (long line) itu melebihi target. Dari target kita 40 ton bisa menghasilkan 52 ton," sebutnya.
Ia mengemukakan jumlah pembudidaya rumput laut saat ini sekitar 80 orang yang tergabung dalam beberapa kelompok tani.


Selanjutnya hasil panenan tersebut 90 % akan dikeringkan untuk dijual oleh pembudidaya dan selebihnya sekitar 10 % akan ditanam kembali sebagai bibit.

Di lokasi tersebut sudah ada Koperasi "Permata Bahari" yang akan membeli rumput laut yang dipanen oleh pembudidaya dengan kisaran harga antara Rp. 17 ribu sampai Rp. 23 ribu per kilogram.

Kadislutkan meyakini dari hasil uji coba tersebut tingkat salinitas (kadar keasinan) air laut saat ini sangat cocok untuk pengembangan rumput laut.

Selanjutnya Kadislutkan menyebutkan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi, akan dilakukan panen raya rumput laut di lokasi tersebut.

Ditambahkan Kabid Budidaya, Ir. Abdul Razak bahwa budidaya rumput laut ini melalui tiga kali proses. Setelah 25 hari budidaya dilakukan panen bibit. Artinya hasil panenan keseluruhannya dipisah-pisah untuk dijadikan bibit. Begitu pula pada 25 hari kedua dikembangkan lagi menjadi bibit. Sedangkan panen ketiga dipanen untuk dikeringkan dan dijual, dan tetap disisihkan pula sebagian kecilnya untuk dijadikan bibit.

Abdul Razak mengatakan bila masyarakat rajin membudidayakan rumput laut maka akan menjadi 'emas hijau' yang memberikan hasil yang sangat menguntungkan. Karena itu, ia berharap agar masyarakat mengupayakan sendiri untuk membeli bibit tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah. Apalagi saat ini sejumlah pembudidaya sedang memanen, maka masyarakat lain bisa membeli untuk dijadikan bibit. (AMIN).