Disnakeswan Dompu Kembangkan Peternakan Integrasi

Kategori Berita

.

Disnakeswan Dompu Kembangkan Peternakan Integrasi

Koran lensa pos
Rabu, 20 November 2019

Ir. H. Zainal Arifin, M. Si, Kadisnakeswan Dompu

Dompu, Lensa Pos NTB - Sistem peternakan di Kabupaten Dompu kini sedang dikembangkan  berintegrasi dengan pertanian. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan limbah pertanian untuk dijadikan pakan ternak.

Demikian dipaparkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Ir. Zainal Arifin, M. Si di ruang kerjanya kemarin.
Zainal mengatakan selama ini limbah pertanian seperti jerami padi dan jagung belum dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Padahal bisa menjadi pakan yang sangat baik bagi ternak.

"Jerami padi dan jerami jagung dibuang begitu saja bahkan oleh pemiliknya dibakar," ucapnya.

Ia mengemukakan pemanfaatan limbah pertanian itu dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas ternak sapi.

Dikatakannya sistem peternakan di Kabupaten Dompu mulai diarahkan untuk menggunakan konsep bisnis. Dengan konsep ini peternak bisa melakukan kalkulasi untung rugi dengan memperhatikan kualitas daging ternaknya. Peternak tidak lagi harus bangga dengan kepemilikan sapi yang beratus-ratus ekor tetapi dengan kondisi kurus dan dilepasliarkan di padang gembalaan maupun di gunung-gunung, tetapi harus merasa bangga bila memiliki sapi yang gemuk dengan kualitas daging yang memenuhi selera pasar dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

"NTB mencanangkan industrialisasi peternakan. Gubernur menginginkan tidak lagi mengekspor dalam bentuk ternak hidup tetapi berupa daging. Untuk bisa bersaing di pasaran dengan daging impor maka kualitas daging harus benar-benar bagus," jelasnya.

Selain pemanfaatan jerami padi dan jerami jagung di atas, untuk mendapatkan kualitas daging yang bagus adalah dengan memberikan pakan lamtoro tarambah. Pakan lamtoro tarambah akan menghasilkan daging yang berkualitas baik bagi ternak sapi. Karena itu, tanaman lamtoro harus dikembangkan untuk dijadikan pakan ternak. 
"Brand daging kita nanti adalah daging lamtoro baru bisa bersaing dengan daging impor," tuturnya. 

Lebih lanjut Kadisnakeswan menjelaskan Universitas Mataram dan Balai Pengkajian Teknologi (BPTP) NTB dengan Universitas England di Australia bekerja sama dalam program peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui pengembangan lamtoro tarambah. Selain bernilai ekonomis,  pengembangan lamtoro akan sangat bermanfaat dari sisi kelestarian ekologis (lingkungan). 

Studi banding di Australia beberapa waktu lalu semakin memberikan wawasan bagi Pemkab Dompu bagi terwujudnya industrialisasi peternakan di Kabupaten Dompu. 

Disebutnya kondisi alam di Australia sama dengan di Dompu terutama kawasan pengembalaan dan kekeringan. 
Sehingga hasil studi banding di negeri kanguru itu dapat diterapkan di Kabupaten Dompu untuk pengembangan ternak secara intensif.

"Kita ke sana (Australia) karena ada kerja sama Pemerintah Kabupaten Dompu dengan Universitas England dalam pengembangan ternak sapi dengan integrasi antara peternakan dan pertanian. Salah satunya pemanfaatan limbah pertanian. Di sana pemberian pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian yang ada," ujarnya.

Dijelaskan Zainal konsep peternakan secara integrasi dengan pertanian melalui pengembangan ternak ini juga dalam rangka meminimalisir sistem peternakan tradisional yang melepas secara liar. 

"Karena menghapus secara langsung tidak mungkin," pungkasnya.