Komentar
Dompu, Lensa Pos NTB
Lokalatih Perubahan Iklim, Pengelolaan Bencana Berbasis Masyarakat dan Pengembangan Kampung Iklim di Kabupaten Dompu yang dilaksanakan oleh Lembaga Studi Pengkajian Lingkungan (Lespel) Dompu di Gedung Dharma Wanita, Jum'at (22/3) melahirkan 7 (tujuh) poin kesepakatan.
Koordinator Program Lespel, Ibrahim menjelaskan ketujuh poin tersebut merupakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dilakukan oleh Lespel bersama OPD terkait pada tahun 2019 ini.
Lebih lanjut Ibrahim menyebutkan 7 RTL tersebut satu - persatu.
Yang pertama memfasilitasi kegiatan CBDRR (Community Based Disaster Risk Reduction) atau Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Maret – April 2019 di 25 desa oleh Lespel dan FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana)," ungkapnya.
Kedua, Pembentukkan kampung iklim pada bulan Maret – April di 5 desa oleh Lespel, DLH (Dinas Lingkungan Hidup ) dan FPRB.
Selanjutnya ketiga mengadvokasi penggunaan aplikasi Peta Curah Hujan (PCH) ke Pemda Kabupaten Dompu pada bulan Maret 2019 oleh FPRB.
Sedangkan keempat Pembuatan Pupuk Organik pada bulan April 2019 di 8 Kecamatan oleh Lespel dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu.
Selanjutnya kelima, Lespel bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan
Koservasi Pantai dengan penanaman Mangrove pada bulan Oktober 2019 di Desa Malaju Kecamatan Kilo.
Masih bersama DLH Kabupaten Dompu juga akan melakukan konservasi sumber mata air sebanyak 10 titik di Kecamatan Pajo dan Kecamatan Hu'u.
"Di Kecamatan Pajo akan dilaksanakan pada bulan April setelah Pemilu dan pada bulan November 2019 di Kecamatan Hu'u," tuturnya.
Dan kemudian RTL ketujuh, pengembangan Pertanian Konservasi (PK) selama tahun 2019 di 8 Kecamatan bermitra dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu.(amin)