Dandim 1614/Dompu - Letkol Czi Arief Hadiyanto, S.IP |
Dompu,
Lensa Pos NTB - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
ke 104 tahun 2019 Kodim 1614/Dompu yang dipusatkan di Desa Lanci Jaya dan Desa
Tekasire Kecamatan Manggelewa dibuka Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin di
lapangan Desa Lanci Jaya. Dandim 1614/Dompu Letkol Czi Arief Hadiyanto, S.IP.,
selaku Komandan Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Dansatgas TMMD) ke
104 tahun 2019 wilayah Kabupaten Dompu disela-sela kesibukannya, Senin (11/3)
menjelaskan program TMMD merupakan operasi Bhakti TNI sebagai bagian dari
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang dlakukan terpadu lintas sektoral
antara TNI dengan Departemen dan Non Departemen, Pemerintah Daerah selaku
pemilik wilayah bersama komponen bangsa lainnya secara terintegrasi
bersama-sama masyarakat. "Kegiatan TMMD dilaksanakan secara terintegrasi
yang melibatkan Kemeterian dan Pemerintah Daerah bersama masyarakat untuk
mengakselerasi pembangunan di daerah pedesaan sesuai dengan program pemerintah
pusat yakni pembangunan dari wilayah pedesaan dan terisolasi," ujar
Dansatgas.
Adapun
dasar hukum, sambung Arief, Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004
tentang TNI yang menyebutkan ada 14 point tugas yang termasuk OMSP, UU Nomor 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan UU Pemerintahan Daerah Nomor 32
tahun 2004. Ada juga Surat Menteri Dalam Negeri RI tentang Pedoman Penyususan
Anggaran APBD untuk Program TMMD dan SK Menhankam/Pangab tentang Pengesahan
buku pola dasar konkritisasi Kemanunggalan TNI dan Rakyat dan Pola Operasional
TNI ABRI Masuk Desa. "Sehingga TMMD ini merupakan amanah dari
Undang-Undang yang khusus diprioritaskan untuk desa tertinggal dan
terisolir," sebutnya. Menurut Alumni Akmil 1998 tersebut, proses
perencanaan dan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dipadukan dengan
program Pemerintah Daerah dengan skala prioritas yang mengutamakan aspirasi dan
kepentingan masyarakat pedesaan dan terisolasi. Selain
itu, Arief juga mengatakan kegiatan TMMD tidak hanya melakukan pembangunan
fisik saja, namun yang tidak kalah penting adalah pembangunan manusia di desa
tersebut dengan memberikan berbagai macam penyuluhan sebagai program non fisik
diantaranya penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan bela negara, penyuluhan
pertanian, kesehatan, hukum, bahaya Narkoba dan lainnya, sekaligus untuk
membangkitkan kembali semangat budaya gotong royong yang sudah lama
ditinggalkan. (TIM)