Dompu,
Lensa Post NTB - Taman
Nasional Gunung Tambora (TNT) memang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
pada 11 April 2015 lalu. Namun demikian laju kunjungan wisata trendnya semakin
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal itu disebabkan TNGT memiliki
aneka keindahan dan keunikan yang berbeda dengan taman nasional lainnya.
Kasubag TU TNGT, Deny Rahadi, S. Hut., M. Si menerangkan keunikan dan keindahan
tidak hanya dinikmati di atas puncak Tambora, tetapi dalam perjalanan mencapai
punvak Tambora juga pengunjung telah disuguhkan dengan nuansa pesona alami yang
menakjubkan. Disebutnya untuk mencapai puncak Tambora, ada 4 jalur
pendakian yang bisa dilalui. Semuanya juga menyuguhkan ciri khas keunikan yang
berbeda.
Deny
menyebutkan 4 jalur pendakian tersebut adalah jalur pendakian Piong, Kawinda
To'i, Pancasila dan Doro Ncanga. Alur pendakian Piong menyuguhkan keunikan
tersendiri karena 80 % jalur itu bisa dilalui kendaraan roda empat sejenis
hartop. Selanjutnya untuk mencapai puncak Tambora, dari pos terakhir (pos 5)
hanya membutuhkan waktu 1,5 - 2 jam untuk pejalan pemula. Sedangkan bagi
yang terbiasa mendaki gunung, dapat menempuhnya dalam waktu 1 jam. "Di
sini wisatawan bisa menikmati indahnya kaldera sisa letusan tahun 1815,"
ujarnya. Deny melanjutkan kemudahan transportasi di jalur ini memberikan
kenyamanan bagi orang yang punya modal besar tanpa harus berlelah-lelah untuk
bisa menaklukkan puncak gunung Tambora. Hanya dalam hitungan beberapa jam saja,
wisatawan bisa sampai di puncak gunung yang fenomenal itu. Dikatakannya memang
jalur itu tidak dilakukan pengaspalan alias semi offroad sehingga
kendaraan-kendaraan khusus sejenis jeep dan hartop saja yang bisa melaluinya.
Hal itu dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk
menyediakan jasa transportasi dalam bentuk penyewaan hartop atau jeep.
"Saat ini sudah ada beberapa warga yang menyediakan layanan
kendaraan ini. PR kami ke depan bagaimana mewadahi mereka dalam suatu
kelembagaan atau komunitas," imbuhnya.
Yang
kedua adalah jalur pendakian Kawinda To'i. Jalur ini paling disukai para
ilmuwan. Karena tipe ekosistem yang ada di Taman Nasional Tambora dapat
disaksikan secara lengkap di jalur ini. Mulai dari dataran rendah, pegunungan
tinggi, sampai hutan musim ada di jalur ini. :Tipe jalur pendakian in murni
tracking. Bagi yang sudah biasa mendaki gunung membutuhkan sedikitnya 2 hari 2
malam," jelas Deny. Di jalur ini pengunjung juga dimanjakan dengan
indahnya air terjun Oi Marai. Masyarakat setempat menamainya Air Terjun
Bidadari. "Di sekitar area tersebut kita siapkan camping ground (tenda
penginapan) khusus untuk para pendaki gunung," tuturnya. Demikian pula
saat turun gunung, pengunjung dapat melepaskan kelelahan dan kepenatan di
tempat ini. Lokasi swafoto (selfie) juga disiapkan di jalur pendakian ini.
Sehingga dapat menjadi wahana promosi bagi peningkatan kunjungan
wisatawan karena biasanya akan diupload di medsos.
Ketiga
adalah jalur pendakian Pancasila yang terletak di desa Tambora Kecamatan Pekat.
Jalur ini adalah jalur yang paling diminati oleh wisatawan. Laju kunjungan
cukup tinggi di jalur ini terutama wisatawan asing. Dari sisi
transportasi juga memungkinkan karena jalan lingkar Tambora di wilayah
Dompu sudah terhotmix. "Hampir sama dengan jalan tol sehingga orang lebih
mudah mengakses ke jalur Pancasila dibandingkan dengan jalur Kawinda
To'i," terangnya. Dikatakannya kesiapan masyarakat menerima kehadiran
wisatawan sangat terlihat di sini. Bahkan masyarakat sekitar juga sudah
memiliki guesthouse (penginapan) yang disewakan. "Dari bandara wisatawan
langsung ke Pancasila naik ke Tambora. Pulangnya bisa langsung ke
Satonda," cetusnya. Ia mengemukakan pendakian di jalur Pancasila murni
tracking yang memakan waktu sekitar 2 hari 2 malam. malam pertama menginap di
Pos 3 dan keesokan harinya bisa menginap di Pos 5. Sehingga dinihari sekitar
jam 02-03 Wita melanjutkan perjalanan menuju puncak Tambora dan bisa menikmati
sunrise (matahari terbit).
Keempat
adalah jalur pendakian Doro Ncanga. Tipe dan keunikannya hampir sama dengan
jalur pendakian Piong. Bisa dilalui kendaraan sejenis hartop sampai di Pos 3.
Dari Pos 3 perjalanan 2 - 3 jam menuju puncak Tambora. Keindahan yang
ditawarkan di jalur ini adalah wisatawan dapat menikmati pemandangan
menakjubkan berupa keindahan Pulau Moyo dan keelokan bentang alam Teluk Saleh
dari puncak Tambora. Selain itu dapat menikmati indahnya sisa letusan Tambora
tahun 1815 berupa kaldera yang sempurna laksana mangkok. (LP.NTB/ EMO)