Berita Gempa Susulan Simpang Siur, Ini Penjelasan BMKG

Kategori Berita

.

Berita Gempa Susulan Simpang Siur, Ini Penjelasan BMKG

Koran lensa pos
Jumat, 24 Agustus 2018
Dompu, Lensa Post NTB - Sebagian warga Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mendiami Pulau Lombok, Pulau Sumbawa dan pulau-pulau kecil lainnya saat ini dihantui keresahan dan kebingungan. Hal itu diakibatkan adanya informasi-informasi yang tersebar luas di tengah-tengah masyarakat akan adanya gempa-gempa susulan terutama pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2018 ini. Warga NTB yang sudah ditimpa rasa trauma yang mendalam semakin dicekam kecemasan dan ketakutan akibat informasi-informasi yang beredar terutama di media sosial itu. Apalagi dikait-kaitkan dengan sejumlah fakta bahwa gempa-gempa dahsyat, letusan gunung berapi dan tsunami banyak terjadi pada tanggal 26 atau pada hari Minggu (Ahad) yang bertepatan dengan bulan purnama. Seperti tsunami Aceh 26 Desember 2004, letusan gunung Merapi di Jawa Tengah 26 Mei 2006, gempa bumi Tasikmalaya 26 Juni 2010, gempa Iran 26 Desember 2003, gempa di Kansu China 26 Desember 1932. Semuanya itu menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang tidak sedikit.

Menanggapi kesimpangsiuran informasi tersebut,  Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, SP., MM mengeluarkan sebuah permakluman tertanggal 22 Agustus 2018 yang berisi 4 (empat) point. Yang pertama Agus menerangkan bahwa gempa bumi setiap hari terjadi di seluruh belahan bumi ini, namun tidak semuanya bisa dirasakan. Kedua, sampai saat ini belum ada teknologi dari negara manapun yang mampu memprediksi kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya. Ketiga, bahwa tidak semua gempa bumi besar terjadi pada tanggal 26 dan pada hari Minggu. Dan pada point keempat, Agus Riyanto menegaskan bahwa BMKG merupakan satu-satunya instansi resmi di Indonesia yang memberikan imformasi gempa bumi dan tsunami.

"Bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya diharapkan tetap tenang, tidak panik tetapi tetap waspada dan jangan mudah percaya dengan berita-berita yang tidak benar (hoax), selalu berkoordinasi dan melihat informasi terkini terkait gempabumi dan tsunami melalui web resmi BMKG www.bmkg.go.id, aplikasi infoBMKG dan media sosial BMKG," tandasnya. (LP.NTB/EMO)