Astaghfirullah ! Tenggak Racun, Gadis 16 Tahun di Dompu Tewas

Kategori Berita

.

Astaghfirullah ! Tenggak Racun, Gadis 16 Tahun di Dompu Tewas

Koran lensa pos
Jumat, 18 Mei 2018
Dompu, Lensa Post NTB - Kasus bunuh diri lagi-lagi terjadi pada anak di bawah umur di Kabupaten Dompu.Seorang gadis kecil 16 tahun warga Dusun Meci Angi Desa Soriutu Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB, Nabila, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun.Korban sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Dompu, namun jiwanya tak mampu diselamatkan.Pelajar di salah satu SMA di Manggelewa ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Dompu pada hari Kamis (17/5)  sekitar pukul 19.00 wita.

Kasubag Humas Polres Dompu, IPTU Suhatta, SH mengabarkan kronologis kejadiannya pada hari Rabu, 09 Mei 2018 sekitar pukul 15.00 wita. Okta, anak perempuan 3 tahun melihat korban muntah-muntah. Lantas bocah perempuan ini memberitahukan kakaknya Feri yang saat itu sedang tidur. Sontak Feri bangun dan melihat korban dalam kondisi terus memuntahkan seluruh isi perutnya. Dengan sigap Feri mengambil kelapa dan memberikan kepada korban. Meski sudah meminum air kelapa, akan tetapi korban masih mengalami muntah-muntah. Feri kemudian menelpon ibunya yakni Sri wahyuni (42)  agar memberikan pertolongan kepada korban.

Tak lama kemudian, Wahyuni  datang dan memandikan korban. Akan tetapi korban masih mengalami muntah-muntah. Setelah sekitar 10 menit berselang, Feri ingin menelpon orang tua korban akan tetapi korban tidak mengijinkan, dengan alasan tidak mau orang tuanya mengetahui kejadian tersebut.Namun  Feri tidak mempedulikan hal itu. Feri tetap memaksa untuk memberitahukan kepada orang tua korban via ponselnya.

Mengetahui hal itu, korban nekat mengambil pisau dan mengarahkan pisau tersebut ke lehernya sendiri dan mengancam akan bunuh diri jika keluarganya diberitahu.  Feri kemudian merampas pisau tersebut dan langsung menelpon keluarga korban.  Sekitar 15 menit kemudian, orangtua  korban datang dan membawanya ke Puskesmas Soriutu guna mendapatkan perawatan medis. Korban sempat dirawat inap selama 1 malam di Puskesmas Soriutu.

Keesokan harinya korban dibawa pulang ke rumah. Tetapi korban masih mengalami keluhan sakit perut dan nyeri tenggorokan sehingga pada hari Rabu 16 Mei 2018 sekitar 16.30 wita korban dibawa kembali ke Puskesmas. Selanjutnya pihak keluarga meminta agar korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Dompu. Meski telah mendapatkan perawatan intensif di RSU Dompu, tetapi taqdir Yang Maha Kuasa menentukan lain.Pada  Kamis (17/5) sekitar pukul 18.00 wita korban meninggal dunia di RSU Dompu."Kami masih menyelidiki motif terjadinya kasus ini," pungkas Suhatta. (EMO - Biro Dompu)