Distribusi Elpiji Lancar, Namun Masih Langka dan Mahal Pula, Siapa yang 'Nakal'?

Kategori Berita

.

Distribusi Elpiji Lancar, Namun Masih Langka dan Mahal Pula, Siapa yang 'Nakal'?

Koran lensa pos
Rabu, 17 April 2024
         Tabung Gas Elpiji 3 Kg

Dompu, koranlensapos.com - Keluhan masyarakat di Kabupaten Dompu mengenai kelangkaan tabung gas LPG 3 Kg masih terjadi hingga kini. Bukan hanya langka, masyarakat juga mengeluhkan harga penjualan tabung melon itu yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Jika merujuk pada Lampiran Peraturan Gubernur NTB Nomor 750-444 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas 3 Kg di Provinsi Nusa Tenggara Barat, ditetapkan Rp 18.000 untuk kecamatan Dompu, Woja dan Pajo. Untuk Kecamatan Huu, Manggelewa, Kempo, dan Kilo Rp. 18.750 dan untuk Kecamatan Pekat Rp. 19.500

Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra kerap memublikasikan jadwal penyaluran elpiji dari agen-agen ke sejumlah pengecer di Kabupaten Dompu per harinya. Hal itu menunjukkan bahwa penyaluran tabung gas bertuliskan "Hanya untuk Masyarakat Miskin" tersebut tetap lancar setiap hari.

Tetapi mengapa masih saja ada orang mengeluhkan kelangkaan dengan menenteng tabung kosong ke sana kemari dan sulit mendapatkannya? Mengapa terjadi demikian? Siapakah yang 'nakal' yang menyebabkan tabung gas 3 kg itu menjadi langka plus mahal pula hingga mencapai harga 30 ribu ke atas?

Berbagai pertanyaan itu menggelayuti benak pikiran masyarakat bahkan menjadi trending topic akhir-akhir ini di Kabupaten Dompu.

Salah satu sumber menyebutkan salah satu penyebab langka dan mahalnya tabung gas 3 kg adalah karena ulah 'nakal' dari oknum pemilik pangkalan resmi yang berkonspirasi dengan pengecer-pengecer tak berizin. Ketika agen menyalurkan elpiji ke pangkalan, maka tidak berlangsung lama sudah berpindah tempat ke kios-kios pengecer. Para pengecer inilah yang kemudian mempermainkan harga hingga jauh di atas HET.

Sumber lain menyebutkan penyebabnya mahalnya harga tabung gas 3 kg itu karena ulah 'nakal' dari para supir truk yang menyalurkan ke pangkalan-pangkalan. Pemilik pangkalan dimintai biaya tambahan disesuaikan dengan jumlah tabung gas yang disalurkan. Beban biaya tambahan di luar aturan ini menyebabkan pangkalan menaikkan harga di atas HET agar tidak mengalami kerugian. (emo).