
Dompu, koranlensapos.com - Direktur Utama PLN Nusantara, Ruly Firmansyah bersama rombongan Direksi, Komisaris dan Staf, Senin (6/3/2023)
berkunjung di Dusun Ria Desa Riwo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Camat Woja, Edyson, Kades Riwo Arifin dan puluhan petani setempat.
Kehadiran Dirut bersama rombongan
guna melakukan sosialisasi Program
Transisi Energy Menuju Indonesia Hijau
sekaligus meninjau lokasi penanaman pohon kaliandra merah. Pohon tersebut bisa dijadikan sebagai bahan bakar pengganti batubara.
Dirut PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah dalam sambutannya menyampaikan maksud kunjungan untuk menjalin siraturahmi dengan petani Desa Riwo.
"Kedatangan kami guna membuka ruang untuk kerja sama saling memberikan asas manfaat bersama- sama antara petani dengan perusahaan kami, sehingga hubungan kerja sama kita akan panjang," katanya.
Dikatakannya PLN Nusantara Power saat ini sedang melakukan kajian untuk membuat PLTU, sehingga bisa menggunakan pohon kaliadra dalam jumlah besar.
"Kami berharap di Kabupaten Dompu bisa tercapai 15 persen dengan jumlah areal penanaman pohon kaliandra merah. Target yang dicapai seluas 50 ribuh hektar. Kalau jumlah kecil 5 sampai 10 persen sudah kita lakukan di tempat lain," ujarnya.
Ruly mengharapkan kepada petani agar pohon yang sudah ditanam supaya dirawat dan dijaga dengan baik sehingga menghasilkan sesuai harapan bersama.
Kades Riwo, Arifin H. Abakar menyambut gembira dengan adanya penanaman pohon kaliandra oleh pihak PLN Nusantara Power. Kegembiraannya itu karena melihat animo masyarakatnya yang cukup luar biasa dengan tanaman tersebut.
"Alhamdulillah para kawula muda sangar antusias dan semangat sehingga membentuk organisasi walaupun skala desa yang peduli terhadap kerusakan lingkungan," ucapnya.
Kades menyebut organisasi dimaksud adalah Forum Pemuda Peduli Hutan dan Mata Air.
"Organisasi ini sebagai lembaga yang mengurus penanaman pohon kaliandra merah, dikelola swadaya tetapi pihak perusahaan yang menyediakan bibit," jelasnya.
Arifin menyebut saat ini areal yang sudah dilakukan penanaman sebanyak 25 heaktar, dan sudah berusia diperkirakan 2 bulan.
“Untuk permintaan tanaman, di Kabupaten Dompu targetkan luas lahan sebanyak 50 ribuh Heaktar," paparnya.
Arifin mengemukakan tanaman kaliandra bisa tumbuh dengan baik di Desa Riwo. Hal itu dapat terlihat dari uji sampel penanaman bibit yang tumbuh sehat tidak ada yang gagal.
"Maka ke depannya kami siapkan seluas lahan 1500 Hektar.wilayah kami. Juga dijadikan ikon sebagai wilayah percontohan," jelasnya.”
Selain itu tambahnya, penanaman pohon kaliandra ke depanya sudah pasti akan menambah pendapatan para petani. Di mana dalam musim panennya dengan waktu kisaran 6 sampai 8 bulan /panen dengan penghasilan 25 juta /heaktar dengan masa panen selama 20 tahun.
"Ini sudah pasti mengutungkan para petani, kemudian daunnya juga bisa dijadikan makanan ternak," bebernya.
Selain itu, lanjutnya tanaman kaliandra pula bisa dijadikan tanaman tumpang sari seperti di lokasi dikawasan hutan lindung maupun hutan adat.
"Terbukti pertumbuhanya subur di tengah tanaman jagung artinya tidak terganggu oleh kehidupan tanaman yang lain," jelasnya.
Selanjutnya Arifin berharap dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat Desa Riwo, mudah-mudahan ke depan pihak PT PLN dapat memberikan perhatian dan kepedulian melalui program Dana Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap petani kayu kaliandra ini. (emo).