Kepala BMKG Bima Imbau Masyarakat Bijak Gunakan Air dan Api di Puncak Musim Kemarau 2020 Ini

Kategori Berita

.

Kepala BMKG Bima Imbau Masyarakat Bijak Gunakan Air dan Api di Puncak Musim Kemarau 2020 Ini

Koran lensa pos
Selasa, 04 Agustus 2020

Bima, Lensa Pos NTB - Musim kemarau 2020 saat ini sudah berada di depan mata. Saat musim hujan wilayah Bima dan Dompu dihantui oleh ketakutan akan bencana banjir dan tanah longsor. 
Lalu apakah di musim kemarau masyarakat Bima dan Dompu tak perlu waspada terhadap bencana yang mungkin terjadi ? 
Dewasa ini, bencana hidrometeorologis yang terjadi di wilayah Bima dan Dompu tidak melulu bencana banjir saat musim hujan, namun juga pada saat musim kemarau masyarakat Bima dan Dompu juga perlu waspada akan bencana kekeringan, kekurangan air bersih, dan kebakaran lahan pada periode puncak musim kemarau 2020.

Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari Minggu (02/08/2020) telah me-release infomasi pemutakhiran perkembangan musim kemarau 2020. Dalam pemutakhiran terbaru menjelaskan bahwa 69% wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
"Dan wilayah Nusa Tenggara Barat 100% telah memasuki musim kemarau," jelas Kepala BMKG Bima, Satria Topan Primadi, S.Si.

Dikatakannya selain infomasi mengenai awal musim kemarau, BMKG juga menjelaskan prakiraan puncak musim kemarau 2020. 

"Untuk wilayah NTB khususnya wilayah Bima dan Dompu prakiraan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2020," paparnya.

Berdasarkan pemutakhiran tersebut di atas, sebagian besar wilayah NTB tergolong dalam zona siaga kekeringan meteorologis.

"Begitu pula dengan wilayah Bima dan Dompu sebagian besar tergolong dalam zona siaga kekeringan secara meteorologis," urainya.

Lebih lanjut disebutnya sebagian besar wilayah di Kabupaten Dompu tegolong dalam zona awas kekeringan meteorologis. Yakni yang tersebar di Kecamatan Pekat, Kempo, Manggalewa, Woja, dan Dompu. 
Selain dihantui oleh ancaman kekeringan dan kekurangan ketersediaan air bersih, wilayah Bima dan Dompu juga rawan akan bencana kebakaran lahan pada periode puncak musim kemarau 2020. 
Berdasarkan data yang diperoleh dari LAPAN, terdapat 1549 titik panas yang tersebar di wilayah NTB dan 916 titik terdeteksi di wilayah Bima dan Dompu selama Juli 2020. Wilayah Kabupaten Dompu dengan wilayah terbanyak terdeteksi titik panas selama Juli 2020 yaitu 508 titik panas. Sedangkan wilayah Kabupaten Bima terdeteksi 393 titik panas, dan wilayah Kota Bima terdeteksi 15 titik panas. 

"Namun, perlu diketahui bahwa titik panas yang terdeteksi belum tentu merupakan titik api sehingga perlu dilakukan pengecekan ke lapangan," tandas Satria.

Kepala BMKG Bima mengemukakan musim kemarau telah tiba dan puncaknya sudah berada di depan mata. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap bencana atau dampak yang akan ditimbulkan seperti kekeringan, kurangnya ketersediaan air bersih, dan kebakaran lahan serta hutan. 

"Mari kita bijak dalam penggunaan air dan api," ajaknya. (TIM).