Kota Bima, Lensa Pos NTB - Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor
perbankan, PT. Bank NTB Syariah tetap berinovasi dan berkompetisi agar memiliki
daya saing, salah satunya dengan membuka Layanan Kas Raba yang berlokasi di
Kompleks Pasar Raba Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba Kota Bima, senin pagi (10/2/2020)
General Manager Divisi JKE
Kantor Pusat Bank NTB Syariah, DR. HM. Taufik Gozi, SE, MM dalam
sambutannya menyampaikan bahwa pembukaan Kas Raba dibawah Koordinator Bank NTB
Syariah Bima, merupakan Kantor Kas yang ke 10 di NTB dan Kantor Kas pertama di
Pulau Sumbawa. Keinginan kami Bank NTB bertumbuh pesat dengan melayani semua
transaksi Perbankan, seperti buka rekening, setor termasuk pembiayaan-pembiayaan.
Dan diharapkan bisa melayani semua masyarakat khususnya Kota Bima. ini sistim
uji coba, jika Kantor Kas ini bisa berkembang dengan baik dan transaksinya
sudah banyak, bisa saja Kantor Kas kita naikkan statusnya menjadi Kantor Cabang
Pembantu (KCP), terang H. Taufik.
H. Taufik juga menjelaskan bahwa secara umum PT. Bank NTB
Syariah mempunyai aset sampai dengan 31 Januari 2020 sebesar Rp. 816 miliar,
kemudian dana pihak ketiga sebesar Rp. 386 miliar dan pembiayaan senilai Rp. 788
miliar. Taufik menambahkan bahwa atas nama Managemen Direksi mengucapkan terima
kasih atas dukungan semua pihak, sehingga Kantor Kas Raba dapat dibuka secara
resmi dan berjalan dengan baik. H.
Taufik berharap seluruh masyarakat kota Bima bisa mendukung Bank NTB Syariah agar
bisa tumbuh dan berkembang menjadi besar termasuk
di dalamnya nanti dukungan modal Pak Walikota. Taufik menjelaskan laba Bank NTB
Syariah hingga tahun 2019 mencapai Rp. 162,4 milyar, insya Allah untuk
pembagian deviden akan dilaksanakan pada awal maret 2020. Harapan terbesar kami
lanjut H. Taufik, Pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima bisa mendukung
maksimal perkembangan Bank NTB Syariah.
Sementara itu, Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE
mengungkapkan bahwa wilayah Kecamatan Raba dirasa memang membutuhkan Perbankan
yang harus mampu melayani masyarakatnya dengan baik, apalagi Bank NTB Syariah
merupakan bank yang dimiliki oleh pemerintah Artinya ada saham-saham pemerintah
khususnya di Nusa Tenggara Barat terhadap Bank NTB Syariah. Walikota juga
mengakui bahwa Kota Bima memiliki saham terkecil yakni Rp. 9 milyar di Bank NTB
Syariah, Insya Allah tahun depan kita menginves tambahan saham sebesar Rp. 5
miliar, jelas Walikota.
Walikota juga meminta peran Bank NTB Syariah untuk
membackup kesejahteraan masyarakat kita dengan mengucurkan KUR-KUR yang
produktif sehingga geliat sektor ekonomi kita semakin baik, lanjut Lutfi, kita
tahu bahwa perbankan ini sebagai agen pembangunan tidak luput dari perannya
untuk mendorong sektor pertumbuhan ekonomi suatu negara, artinya dengan kita
memiliki satu Bank Syariah yang banyak, kredit macetnya cukup rendah, ya
mudah-mudahan bisa dipertahankan. Kita lihat poster perbankan yang ada,
bank-bank lain juga cukup kecil macet di Kota Bima artinya masyarakat kita ini
sangat malu kalau berurusan macet dengan perbankan ini suatu modal dasar.
Lanjut Walikota, Saya harapkan selaku pemilik saham menginginkan
adanya Bank NTB Syariah khususnya di Kota Bima ini semakin kuat, untuk itu Bank
NTB Syariah agar lebih meningkatkan pelayanan, seperti pelayanan ATM di
Sekretariat Pemkot Bima jangan sampai
kasnya kosong. Kalau perlu aplikasi-aplikasi online perbankan harus disiapkan
dan dibuka, harap Walikota. (SUKUR)