Sayang, Situs Tertua di Pulau Sumbawa Ini Tak Terurus

Kategori Berita

.

Sayang, Situs Tertua di Pulau Sumbawa Ini Tak Terurus

Koran lensa pos
Minggu, 06 Oktober 2019
Situs Nangasia
Dompu, Lensa Pos NTB - Situs Nangasia di Desa Hu'u Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu merupakan situs tertua di Pulau Sumbawa.

Ketua Makkadana Kabupaten Dompu, Muhammad Iradat mengungkapkan berdasarkan keterangan Prof. Haris Sukendar dalam bukunya Mozaik Kebudayaan Dompu bahwa di lokasi tersebut terdapat tinggalan arkeologis zaman Megalitik, seusia jaman Nabi Nuh (2500 SM) dengan temuan 5 manik-manik berusia 4500 SM (Neolitikum). 

"Situs Nangasia ini telah menjadi kawasan Cagar Budaya Nasional diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2004, sayangnya tidak terurus," ungkap Iradat.

Selanjutnya ia menyampaikan beberapa harapan. Di antaranya pertama agar dilakukan konservasi, preservasi, dan dokumentasi terhadap aset beberapa cagar budaya berupa "Uma Panggu" yang tersisa, situs Nangasia, Doromanto dan lain-lain di Hu'u; kedua, oleh karena tercecernya tinggalan arkeologis di dalam dan di luar daerah bahkan luar negeri, dirasa mendesak menyiapkan kajian untuk keperluan pembangunan kompleks museum atau graha budaya yang representatif.

"Yang ketiga, Barakallahu fiikum Ajma'in, untuk seluruh anggota DPRD yang baru saja dilantik, yang kami hormati dan banggakan. Kami berharap agar Situs Nangasia ini diprioritaskan dalam pembangunan dan pelestariannya," ucapnya.

Ia mengemukakan hasil penelitian Syafruddin Murthalib ST., MT, yang terungkap dalam seminar Pola Ruang Pemukiman Berbasis Budaya Lokal 2017 memberikan bukti keberadaan peradaban di Hu'u sejak masa lampau.
Hingga kini oleh masyarakat sekitar masih memakai turun temurun Konsep "fengshui" ala Hu'u kuno saat dipimpin oleh "Ncuhi"/Raja dan "Panggita so". Mereka menerapkan beberapa istilah dan filosofi "Leka Dana", "Paja rewo", "tuka risu", "wati tu'ba doro", "Ngilu wou dana", "Uku ro lipa", "Ica doda", "wura nggini", "Dana ma rata ro paja",  "dana ma tere", "dana ma piri", dan "dana dembi". (AMIN).