Komentar
Dompu, Lensa Pos NTB - Pemilihan Langsung Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Dompu dijadwalkan pada hari Selasa, 12 November 2019.
Ada 23 desa yang akan melaksanakan pesta demokrasi tersebut.
Semakin mendekati hari H Pilkades ini, tradisi klasik 'jual beli suara' mulai ramai dibicarakan di tengah-tengah masyarakat. Terutama di desa-desa yang akan menyelenggarakan Pilkades.
Seperti yang diungkapkan oleh Faruk, salah seorang warga Desa Malaju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu. Ia mengatakan politik uang sudah mulai terendus di kalangan masyarakat. Ibarat penyakit menular yang mulai menjangkit satu persatu warga masyarakat.
"Masyarakat sudah terpengaruh, oleh uang banyak yang dimiliki oleh calon," ungkapnya.
Ia mengkhawatirkan bila 'penyakit' yang bernama money pilitic ini menyerang masyarakat, maka akan mencederai marwah demokrasi yang sesungguhnya.
Ia menduga ketidaknetralan oknum panitia dan Aparatur Sipil Negara (ASN) juga mulai terlihat dalam bentuk mengintervensi tahapan pelaksanaan Pilkades.
"Seharusnya panitia dan ASN itu menjaga netralitas," ujarnya.
Ia menengarai juga sisi lain dari pesta demokrasi di tingkat desa ini menyebabkan tergerusnya nilai-nilai kekerabatan dan persaudaraan yang telah terjalin dengan baik selama ini.
"Semoga Pilkades ini hubungan kekerabatan tetap terjalin dengan baik. Dan diharapkan tim pendukung maupun simpatisan tidak saling menyerang privasi calon lain," pungkasnya. (AMIN).