Dr H Lalu Muchsin Muchtar. Foto Istimewah. |
Dikatakannya,
jika pun pada kejadian di Surabaya diwarnai imitidasi atau bullying, maka patut
menyayangkan dan konflik itu bukan bernuansa agama, tetapi sesungguhnya
keslahan dalam informasi dan komunikasi yang ditungggangi oleh kepentingan termasuk hoaks.
Dr H Lalu
Muchsin Muchtar mengatakan bahwa masyarakat Papua dan pemerintah dengan segala
prangkat yang dimiliki sedang melakukan pengawasan terhadap konflik yang
terjadi saat ini antara mahasiswa Papua dan Ormas di Surabaya.
Dirinya
berharap pemerintah bersama aparatur negara menjaga kerukunan umat beragama.
FKUB KLU juga berharap konflik itu cepat berlalu dan terselesaikan oleh pejabat
yang berwenang.
Selain itu,
imbauan FKUB juga disampaikan kepada warga NTB dan lebih khusus masyarakat Lombok
Utara agar tenang. Permasalahan itu dalam proses mediasi antara pemerintah
dengan para tokoh, agama, adat, pemuda dan masyarakat Papua, sehingga harus
menyikapinya secara arif dan bijaksana. “Ini bukanlah permasalahan etnis, suku,
budaya atau agama,” tandasnya.
FKUB KLU juga
menhimbau tokoh, pemuka agama, adat, pemuda, dan Ormas lainnya agar tidak
terprovokasi oleh kejadian antara mahasiswa Papua dan Ormas di Surabaya.
“Kami juga
mengimbau masyarakt agar tidak mudah percaya dengan berita, isu SARA dan hoaks,
karena ini yang membuat kita pecah belah,” pungkasnya. [TIM]