Memalukan, Mertua Cabuli Menantu

Kategori Berita

.

Memalukan, Mertua Cabuli Menantu

Koran lensa pos
Sabtu, 29 Desember 2018
Pelaku, Ars. Kakek 63 tahun

Dompu, Lensa Post - Di penghujung tahun 2018 ini, banyak terjadi tindakan bejat yang cukup memalukan. Salah satunya kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang mertua terhadap menantunya sendiri. Kasus asusila ini terjadi di Desa Nangatumpu Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Ars (63), tega mencabuli menantunya sendiri yang berinisial Mt (21) sebanyak 2 kali di rumah korban di Dusun Napa Desa Nanga Tumpu Kecamatan Manggelewa.

Kejadian pertama pada hari Senin (24/12) sekitar pukul 20.40 Wita pelaku menghipnotis korban dengan cara memercikkan air ke muka korban. Akibatnya korban tidak sadarkan diri  dan pelaku langsung beraksi melakukan perbuatan bejatnya kepada korban layaknya suami istri. Saat korban siuman, pelaku yang merupakan marbot masjid setempat itu sudah tidak berada di TKP. Rupanya pelaku masih ingin mengulangi aksi cabulnya itu. Pada hari Selasa siang (25/12) sekitar pukul 12.40 wita korban sedang tidur di dalam kamarnya.  Tiba-tiba  pelaku memasuki kamar kemudian menutup mulut korban dengan menggunakan tangannya dan kemudian mengulangi  perbuatan bejatnya itu. Usai berbuat mesum itu,  pelaku mengancam  korban akan membunuhnya apabila menceritakan hal itu kepada suaminya. Ia juga mengancam akan menguna-gunai korban dan mengancam pula akan memisahkan (menceraikan) korban dengan suaminya yang merupakan anak kandung pelaku sendiri.

Namun korban tak perduli dengan ancaman itu. Keesokan harinya, yakni Rabu (26/12) sekitar pukul 12.30 Wita, korban menceritakan kejadian bejat tersebut kepada suaminya yaitu AD. Sontak AD kaget dan marah terhadap istri dan ayah kandungnya yang telah melakukan perbuatan tercela itu. Namun ia masih mampu menahan diri, tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Untuk  menghindari terulangnya kejadian pemerkosaan terhadap istrinya, AD mengajak istrinya Mt tinggal di ladangnya di Dusun Nanga Tumpu Desa Nanga Tumpu. 

Kakak kandung AD, Syahril mempertanyakan kenapa AD membawa istrinya tinggal di ladang. AD menjawab bahwa Syahril belum tahu persoalan yang sebenarnya. Jawaban itu justru mendorong Syahril untuk mengetahui duduk persoalannya. Karena terus didesak, akhirnya AD menceritakannya. Namun saat AD bercerita kepada Syahril didengar pelaku sendiri dan juga oleh warga yang sedang duduk dengan Syahril.  Pada saat itu juga pelaku langsung pamit ke mesjid. warga yang mendengar penuturan AD selanjutnya mencari ke mesjid akan tetapi tidak ketemu dan sejurus kemudian warga melihat pelaku berjalan menuju lapangan bola dan lantas mengejarnya. Pelaku langsung meloloskan diri menuju Pantai Napa. 

Kapolsek Manggelewa, IPDA Ramli selanjutnya mendapatkan laporan dari Bripka Suryansyah, Kanit Intelkam mengenai kejadian itu. Mendapat laporan tersebut Kapolsek Manggelewa Ipda Ramli, S.H, Kanit IK Bripka Suryansyah bersama 3 orang anggota Pos Pam mendatangi TKP. Sekitar pukul 21.35 wita Kapolsek IPDA Ramli, S.H segera membagikan anggota bersama warga untuk sama-sama mencari pelaku di sekitar Pantai Napa dan menyisir di sekitar ladang milik warga Nanga Tumpu tempat persembunyian pelaku. Dalam penyisiran tersebut tidak ditemukan pelaku dan kemudian Kapolsek bersama anggota kembali ke rumah korban. Sekitar pukul 02.40 wita Kanit IK mendapat informasi dari salah satu warga Nanga tumpu bahwa pelaku sudah diamankan oleh warga di pantai Wadu Wawi Dusun Nanga Tumpu. Setelah mendapat informasi tersebut Kanit IK bersama 2 orang anggota langsung menjemput pelaku dan kemudian pelaku langsung diamankan di Polres Dompu guna untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolsek Manggelewa melalui Kasubag Humas Polres Dompu, IPTU Sabri, SH membenarkan atas kejadian tersebut. Selanjutnya Sabri menambahkan bahwa pelaku melakukan perbuatan bejat tersebut terhadap korban di saat suami korban tidak ada di rumahnya. "Korban bersama suaminya sudah melaporkan secara resmi peristiwa tersebut ke  Polres Dompu," ungkapnya. Disebutnya korban dalam keadaan hamil 5 bulan dan  masih trauma atas kejadian yang menimpa dirinya. (TIM LENSA POST/ EMO)