Paparan Dansatgas dihadapan Tim Wasev Mabesad |
Brigadir Jenderal Hasto Pratisto Yuwono, S.IP dalam sambutannya bahwa kunjungan kerja di Bima atas perintah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD, dalam rangka melakukan pengawasan dan evaluasi program TMMD ke 103 Kodim 1608/ Bima tahun 2018. Brigjen Hasto menceritakan bahwa TMMD ada sejak 38 tahun yang lalu atau tepatnya tahun 1980 dengan lebih dikenal AMD (ABRI Masuk Desa) yang digagas Jenderal TNI M. Yusuf.
Brigjen Hasto juga menyampaikan bahwa dalam perkembangannya TMMD menjangkau ke pelosok-pelosok Desa yang sangat terpencil dan kumuh, program TMMD berfokus pada masyarakat Pedesaan yang tertinggal, menurutnya, Desa berperan sangat penting dalam pembangunan nasional. TMMD juga merupakan Bhakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu. Lanjutnya, kehadiran TMMD untuk ikut membangun Desa, mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat dari bawah (bottom up).
Brigjen Hasto juga menjelaskan bahwa program TMMD harus melibatkan semua unsur terkait, sementara sasaran yang dipilih berdasarkan skala prioritas dan dipadukan dengan program Pemerintah Daerah. TMMD dilaksanakan selama 1 bulan dan hasilnya diserahkan ke Pemerintah Daerah untuk dikembalikan lagi kepada masyarakat.
Secara gamblang Brigjen Hasto memperjelas bahwa Program TMMD telah menjangkau ke seluruh Nusantara, begitu banyak hasil sasaran Fisik dan Non Fisik yang dilaksanakan melalui Program TMMD ini yakni TMMD telah membangun jalan lebih dari 23 juta meter, 7.500 unit jembatan, 34 ribu rehab rumah, memasang lebih dari 1 juta meter pipa air, membangun 8.060 sarana ibadah, 7.500 unit sekolah, dan telah memasang listrik lebih dari 15 ribu lokasi, serta masih banyak sarana lainnya yang telah dibangun, begitu juga dengan kegiatan non fisik sangat banyak dilakukan, jelas Brigjen Hasto. Usai sambutan, Tim Wasev Mabesad mendengarkan langsung paparan Dandim 1608/ Bima selaku Dansatgas TMMD, Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra seputar perkembangan TMMD ke 103 di Desa Lambu dan Desa Soro Kecamatan Lambu dari awal kegiatan hingga sekarang. (LP.NTB/ Sukur & Usman)