Wawan Hermana juga menjelaskan beberapa titik potensi rawan kemacetan, seperti jalur Senggigi, batulayar, dan beberapa titik sentral keramaian menjadi sasaran pengamanan Anggota Senkom. Seperti pantauan di jalur Senggigi Lombok Barat, sangat terlihat kemacetan namun lancar, 14 personil disiagakan di titik tersebut, yakni : Rusman Jayadi, Andi K, Irzam, Munirulloh, Abd. Azis, Heru P., Deni S., Ahmad Yusuf, Hardiawan, Yudi K, Abu Robin, M.Rifaid, Kosimin, dan Slamet Widodo.
Seperti diketahui bahwa Lebaran Topat biasa dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, disebut demikian karena pada hari itu keluarga-keluarga yang merayakan biasa menghidangkan masakan dengan ketupat. Pihak Kepolisian Resort Mataram memprediksi, puncak kepadatan lalulintas terjadi pada pukul 13.00 WITA ke atas, sebab perayaan Lebaran Topat bertepatan dengan hari Jumat (22/6).“Jadi kemungkinan, masyarakat mulai keluar rumah menuju lokasi ziarah makam dan objek wisata setelah shalat jumat,” katanya.
Khusus untuk masyarakat yang memilih merayakan Lebaran Topat di pinggir pantai, Kapolres mengimbau agar dapat menjaga anak-anaknya agar tidak berenang ke tengah laut.“Bila perlu sebaiknya jangan berenang dan cukup merayakan Lebaran Topat di pinggir pantai saja, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres. (Tim Lensa Post NTB)