IGI Dompu Gelar ToT Merancang Pembelajaran IKM

Kategori Berita

.

IGI Dompu Gelar ToT Merancang Pembelajaran IKM

Koran lensa pos
Sabtu, 18 November 2023
Acara Pembukaan ToT Merancang Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan IGI Kabupaten Dompu di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, Jumat (17/11/2023)


Dompu, koranlensapos.com - Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Dompu menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) Merancang Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, SLB dan MA.

Kegiatan itu dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu selama 2 hari yakni Jumat dan Sabtu (17 - 18 November 2023). Acara pembukaan dihelat pada Jumat pagi (17/11/2023) oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dompu, H. Rifaid dan diikuti seluruh peserta.

Ketua Panitia, Kisman menjelaskan ToT Merancang Pembelajaran IKM bagi guru ini dilaksanakan menyambut Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023 dan HUT IGI ke 14. Peserta kegiatan ToT dimaksud berjumlah 50 orang.

Ketua IGI Kabupaten Dompu, Ida Faridah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu yang telah mensuport kegiatan IGI dari dana Hibah 2023. 

"Terima kasih juga disampaikan kepada Keluarga Besar Kementerian Agama Kabupaten Dompu yang memberikan tempat penyelenggaraan kegiatan ToT ini," ucapnya.

Ida menjelaskan ToT Merancang Pembelajaran IKM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan melatih guru-guru menjadi pelatih guru-guru di sekolahnya dalam Merancang Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

"ToT ini nanti akan menghasilkan produk modul ajar yang akan diupload di Platform Merdeka Mengajar (PMM)," jelasnya.

Foto bersama Pengurus IGI Dompu dan Peserta ToT usai acara pembukaan

Dikemukakan Ida, modul ajar yang dihasilkan dari kegiatan ini akan dipilih 10 terbaik. 


"10 terbaik tersebut nanti akan diberikan penghargaan Anugerah Trainer IGI Pada peringatan HARI GURU NASIONAL tanggal 25 November 2023," katanya.

Ida menyampaikan bahwa IGI terus bergerak untuk memberikan kontribusi kebermanfaatan bagi pendidikan terutama dalam meningkatkan meningkatkan kompetensi guru.

Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, H. Rifaid sangat mengapresiasi pelaksanaan ToT merancang pembelajaran IKM yang digelar oleh IGI Kabupaten Dompu dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Terutama untuk mengatasi berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam dunia pendidikan.

Rifaid menyebut salah satu persoalan dimaksud masih rendahnya capaian literasi numerasi. Menurutnya keberhasilan proses pendidikan ditentukan banyak faktor. Salah satunya kompetensi guru. 

Terkait rendahnya capaian literasi numerasi ini, Kadis melihat salah satu penyebabnya karena masih rendahnya kompetensi guru. Karena itu ia berharap para guru perlu melakukan introspeksi diri dan fokus pada upaya-upaya peningkatan kompetensi.

"Bagi saya rendahnya capaian literasi numerasi ini, tidak perlu melihat aspek lain. Mari kita mengkambinghitamkan diri sendiri.
Mengkambinghitamkan diri sendiri sama halnya dengan introspeksi diri sendiri," ucapnya.

Terkait rendahnya capaian literasi dan numerasi ini, Kadis bahkan menyebut ada lulusan SD yang belum bisa membaca dan menulis.

Dikatakannya Kurikulum Merdeka diimplementasikan hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan. 

"Peningkatan kualitas mutu pendidikan, nanti endingnya peningkatan sumber daya manusia yang mampu eksis dalam percaturan dunia global. Ini impian semua pemimpin di negara mana pun," urainya.

Kadis menyampaikan penegasan kepada para guru agar mengajar bukan menggugurkan kewajiban tetapi untuk peningkatan kompetensi peserta didik supaya bisa melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni. Ia menyoroti masih terjadi guru PNS bersertifikasi, namun enggan mengajar bahkan melimpahkan jam mengajarnya kepada guru honorer setempat.

"Mari kita menjadi guru hebat yang berperan dan berkontribusi bagi peningkatan mutu sumber daya manusia," ajaknya.

Terkait rendahnya capaian literasi dan numerasi sebagaimana disebutkan di atas, Kadis menyebut ada satu siswa kelas 6 SD yang belum bisa membaca dan menulis.

"Walaupun itu bukan kiyamat bagi Dompu karena hanya satu dari sekian ribu siswa, tetapi ini menjadi pukulan telak buat dunia pendidikan di Kabupaten Dompu," sebutnya.

Memungkasi sambutannya, Kadis menyampaikan hasil assesment yang dilakukan di seluruh satuan pendidikan bahwa hampir semua sekolah mengalami peningkatan dalam aspek literasi dan numerasi bila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.

"Cuma naiknya itu belum mencapai target pemerintah sehingga kita dianggap kurang maksimal," ungkapnya.


Namun demikian, lanjutnya secara nasional kinerja pendidikan di Kabupaten Dompu sudah cukup baik. Dikatakannya hasil kunjungan ke Kementerian Pendidikan Nasional dua bulan lalu diperoleh informasi bahwa kinerja pendidikan di Kabupaten Dompu berada di rangking 114 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

"114 itu sudah luar biasa tinggi. Bagus. Ibarat sepak bola kita ini di papan atas," ulasnya.

Kadis menyebutkan SMPN 4 Dompu mendapat prestasi sebagai SMP Terbaik se Indonesia. Demikian pula TK Pembina di Kecamatan Woja sebagai 6 TK Terbaik di Indonesia.

"Tetapi keberhasilan-keberhasilan seperti ini tidak banyak diekspos," sorotnya.


Sekadar informasi, ToT merancang pembelajaran IKM yang digelar IGI Dompu selama dua hari ini menghadirkan sejumlah pemateri. Antara lain Bachtiar Ardiansyah, M. Pd dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTB dengan materi berjudul "Refleksi Pembelajaran Kurikulum Merdeka", Suherman, S. Pd dengan materi Pemahaman Capaian Pembelajaran (CP), Merancang Modul P5, Ihsan, S. Pd dengan materi Penyusunan TP dan ATP serta Merancang Modul Ajar, dan Khairul Amar, S. Pd tentang Asesmen Pembelajaran. (emo).