Komentar
Penanaman 500 bibit mangrove di Tanjung Benoa Kabupaten Badung Provinsi Bali, Jumat kemarin sebagai langkah nyata dalam melestarikan lingkungan. Terlihat beberapa anggota Senkom Rescue Provinsi Bali yang tergabung dalam FKP3 (Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan) mengikuti kegiatan tersebut.
Ketua Senkom Provinsi Bali, H.M. Bagus Wiyono, SH, MH, Cil menyampaikan kami memerintahkan anggota Senkom Rescue Provinsi Bali yang tergabung dalam FKP3, Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara menyambut HUT ke-51 Badan SAR Nasional, tahun ini jatuh hari ini Selasa (28/2/), ungkapnya kemarin.
"Penanaman ratusan bibit mangrove itu ditanam di Pulau Pudut, salah satu pulau yang hampir hilang karena tergerus abrasi," terangnya.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor SAR Denpasar, Gede Darmada. Dalam pernyataannya, menyampaikan betapa pentingnya untuk menjaga lingkungan hidup. Dengan memulai dari hal yang sederhana bisa perlahan memberi dampak positif bagi alam semesta. "Pohon mangrove yang ada di pesisir-pesisir pantai dapat memberikan habitat hidup bagi biota laut," ujarnya seraya kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan BASARNAS Bali.
Sementara itu dari Ketua Lingkungan Tanjung Benoa, Nyoman Rider Artika, juga memberikan informasi terkait kisah awal tergerusnya Pulau Pudut. "Awal mulanya lokasi penanaman mangrove kita sekarang ini adalah Pulau Pudut dengan luas 2 hektare. Namun karena abrasi kondisi pulau tersebut cukup memprihatinkan, hanya tersisa sedikit daratan," terangnya. (TIM Senkom Bali)