Kapolsek Dompu Sebut Isu Penculikan Anak Hoax

Kategori Berita

.

Kapolsek Dompu Sebut Isu Penculikan Anak Hoax

Koran lensa pos
Jumat, 03 Februari 2023
Kapolsek Dompu, IPDA Arif Syarifuddin, SH saat memberikan keterangan pers terkait isu penculikan anak, Rabu (1/2/2023)



Dompu, koranlensapos.com - Anggota Polsek Dompu berhasil mengamankan 2 (dua) orang perempuan berstatus Tuna Wicara (Bisu, red) yang nyaris dibully warga Dusun Potu Dua, Desa Dorobara, Kecamatan Dompu, Selasa (31/1/2023) sekira pukul 19.40 Wita.

Pasalnya, dua perempuan masing-masing bernama Risza (22), asal kelurahan Bali Satu, Dompu dan Nani (34) asal Dusun Pali, Desa Sarue, Kecamatan Sanggar, Bima ini dituduh sebagai pelaku penculikan anak.

"Warga spontan mengepung dua perempuan ini, lantaran diduga akan melakukan penculikan anak, ternyata HOAX," ungkap Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifuddin, SH., saat konferensi pers di hadapan awak media, Rabu (1/2/2023) pagi ini.

Terkait kronologis evakuasi, Kapolsek Arif menjelaskan, awalnya kedua Tuna Wicara ini keliling bahkan 'door to door' ke rumah-rumah warga untuk meminta sumbangan.

"Akan tetapi, warga sekitar mengamati gerak-gerik keduanya sehingga dicurigai sebagai pelaku penculikan anak, ditambah lagi warga kemakan issue terkait hal tersebut," jelas Kapolsek.

Akibatnya, warga yang tidak tahan langsung bereaksi melakukan pengepungan bahkan nyaris menghakimi dua perempuan yang tak bisa bicara ini, sampai akhirnya berhasil diamankan Personil Polsek Dompu dibantu Bhabinkamtibmas, Babinsa serta pemerintah desa setempat.

"Untuk sementara, dua tuna wicara saat ini diamankan di Mako Polsek Dompu, sambil menunggu pihak keluarganya yang jemput," pungkas Arif.

Terpisah, mendapat kabar terkait hal ini, Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat, S.I.K., meminta pada warga, agar tidak mudah percaya pada berita-berita yang belum pasti kebenarannya.

"Harusnya warga Tabayyun dulu, agar tidak gampang kemakan issue Hoax, yang justru merugikan orang lain, lebih-lebih orang yang tidak tahu apa-apa," tegas Kapolres.

Lanjutnya, issue-isu yang beredar di sosial media misalnya, hal itu perlu diverifikasi kebenarannya. Sebab, menurut Kapolres, semua issue di media online itu sesuai fakta. 

"Kadang-kadang issue penculikan anak ini sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat," tandas Kapolres.

Untuk itu, Kapolres mengajak pada seluruh lapisan masyarakat terutama sekali pada awak media, netizen pengguna media sosial, supaya bekerja sama dengan Aparat Kepolisian setempat guna men-counter isu-isu HOAX dan semisalnya.

"Mari kita jaga sitkamtibmas ini agar tetap aman dan kondusif, salah satunya dengan tidak main hakim sendiri, terhadap setiap persoalan," harap Kapolres. (Aby).