Pasiter Kodim 1614/Dompu Hadiri Pelantikan FPRB

Kategori Berita

.

Pasiter Kodim 1614/Dompu Hadiri Pelantikan FPRB

Koran lensa pos
Sabtu, 24 Desember 2022

 

Kegiatan pelantikan FPRB Kabupaten Dompu, Kamis (21/12/2022)


Dompu, koranlensapos.com - Bertempat di Aula Pendopo Bupati Dompu, Kamis sore (22/12/2022) berlangsung pelantikan Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Dompu. Pelantikan dilakukan oleh Bupati Dompu H. Kader Jaelani. 

Kegiatan pelantikan itu dihadiri oleh Bupati Dompu H. Kader Jaelani, Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra, Pasiter Kodim 1614/Dompu, Kapten Inf. Muhammad Yamin dan sejumlah pejabat lainnya.

Ketua FPRB Kabupaten Dompu, Andi Bachtiar dalam laporannya menyampaikan FPRB terdiri dari perwakilan lembaga usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, media massa, donor, organisasi profesi/keahlian, legislativ, yudikatif, dan organisasi perangkat daerah, serta relawan penanggulangan bencana.

"FPRB dibentuk berdasarkan UU nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana," jelas Andi.

Dijelaskan pria yang juga Ketua DPRD Kabupaten Dompu itu bahwa FPRB memiliki visi memastikan pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana.

Tugas FPRB bersinergi dengan pemerintah untuk memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi risiko bencana saat ini, tidak menambah risiko bencana baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat:

Memastikan kelembagaan penanggulangan bencana dapat bersinergi dengan baik, antara BPBD  dengan OPD, antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan lembaga usaha.

Memastikan anggaran penanggulangan bencana cukup digunakan dalam penanggulangan bencana sesuai dengan risiko bencana.

Memastikan pemberdayaan masyarakat  dilakukan di daerah dalam membangun ketangguhan terhadap bencana. Dengan target bersama memastikan 7 objek ketangguhan : rumah/hunian, sekolah/madrasah, puskesmas/rs, pasar, rumah ibadah, kantor, dan prarasana vital.

"Fungsi FPRB untuk selalu siap siaga di manapun ada bencana. Kalau ada bencana di daerah yang terdampak, jangan menunggu terkumpulnya bantuan. Bahkan bantuan fisik dan tenaga yang kita punya harus dimanfaatkan," paparnya.

Dikatakannya bila melihat  dari potensi bencana yang ada, Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat tinggi dan beragam baik berupa bencana alam, bencana non alam atau ulah manusia di mana upaya penanggulangan bencana merupakan tantangan dan tanggung jawab besar yang harus digerakkan dengan strategi yang terstruktur, terukur dan berkelanjutan, dengan terus melakukan berbagai perubahan dalam manajemen penanggulangan bencana yang menitikneratkan pada pengurangan risiko bencana.

"Sedangkan wilayah Kabupaten Dompu sendiri, termasuk kedalam daerah rawan bencana," sebutnya.

Selanjutnya langkah konkret pemerintah daerah dalam hal ini BPBD Kabupaten Dompu dalam upaya mitigasi bencana sangat penting mengingat Kabupaten Dompu termasuk wilayah yang rawan bencana seperti yang telah disampaikan sebelumnya;

"Penguatan kelembagaan yang bersinergi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, serta diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan serta  meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak/risiko bencana sehingga masyarakat khususnya di Kabupaten Dompu dapat hidup dan bekerja dengan aman," urainya.

Dalam sambutannya, Bupati.AKJ menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dibentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Dompu ini.
 
"Sebagaimana namanya, tentunya kita semua berharap pembentukan FPRB dapat membawa dampak yang signifikan, atas tingkat keselamatan saat terjadi bencana dan efektivitas mitigasi bencana yang dilakukan," ujarnya.


Menurut Bupati, pembentukan FPRB sudah tepat, mengingat kondisi topografi Kabupaten Dompu berupa perbukitan sampai pegunungan. Selain itu, kemiringan lahan yang bervariasi mulai dari 0-8% dengan klasifikasi datar, hingga kemiringan lebih dari 40% dengan klasifikasi curam hingga sangat curam, yang berpotensi menyebabkan timbul bencana alam seperti tanah longsor.

"Apalagi dengan datangnya masa pancaroba dan jelang musim penghujan, yang tentunya diperlukan adanya kewaspadaan siaga bencana terutama ancaman bencana, banjir, tanah longsor dan angin kencang," kata AKJ.

Kegiatan pelantikan Pengurus FPRB Kabupaten Dompu berlangsung dengan lancar dan tertib.(emo)