Inovasi Bidang Pertanian Untuk Mendukung Keberhasilan Pembangunan Daerah

Kategori Berita

.

Inovasi Bidang Pertanian Untuk Mendukung Keberhasilan Pembangunan Daerah

Koran lensa pos
Jumat, 11 Maret 2022

 



Dompu, koranlensapos.com - Pertanian sebagai tulang punggung pembangunan daerah. Pertanian merupakan mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat, terutama di pedesaan dan pertanian adalah penghasil bahan pangan pokok. Sektor pertanian juga mampu bertahan dalam situasi krisis. Bahkan 
pertanian, kehutanan dan perikanan
adalah penghasil PDRB terbesar bagi Kabupaten Dompu.
Demikian disampaikan oleh Dahlanuddin, Centre for Sustainable Farm Systems Universitas Mataram saat menjadi pemateri dalam kegiatan Musrenbang Tingkat Kabupaten Dompu, Selasa (8/3/2022).
 
Dahlan mengemukakan inovasi untuk pembangunan daerah harus dititikberatkan pada pendayagunaan teknologi pertanian. Ia menyebut kebijakan pembangunan pertanian di negara-negara  maju selalu didasarkan atas hasil
kajian (evidence based policy) tentang inovasi pertanian.

"Kita memiliki banyak inovasi bidang
pertanian, namun masih sedikit yang
diterapkan dalam program pembangunan daerah.
JARAPASAKA (jagung, porang. padi, sapi dan ikan) adalah program unggulan
Kabupaten Dompu yang harus
dikembangkan berbasis inovasi," paparnya.

Dahlan kemudian memberikan contoh kesuksesan inovasi pertanian terintegrasi dengan peternakan. Penanaman lamtoro sebagai pakan sapi yang dikembangkan di KSB, Sumbawa dan Dompu dalam program lFSCA dan IndoBeef, bekerjasama dengan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) KSB, Sumbawa dan Dompu

Inovasi ini didasarkan pada permasalahan rendahnya pertumbuhan sapi (rata-rata 200 gram per hari)
Melalui inovasi ini, kenaikan berat badan sapi berhasil ditingkatkan menjadi 400-600 gram per hari.

"Inovasi ini telah menjadi bagian dari program Dinas PKH Kabupaten Dompu, Sumbawa dan Sumbawa Barat dan
telah meningkatkan pendapatan lebih dari 3000 peternak di Pulau sumbawa
bahkan telah menghasilkan produk unggulan daerah (Lamtoro Beef)

Inovasi sederhana yang dilakukan adalah budidaya lamtoro bukan sebagai tanaman monokultur, namun sebagai tanaman tumpangsari dengan jagung. Di satu sisi keberadaan lamtoro sebagai konservasi lahan (mengembalikan kondisi tanah agar lebih produktif) 
sekaligus sebagai pakan ternak yang sangat baik.

Terkait JARAPASAKA sebagai program unggulan daerah Kabupaten Dompu berbasis inovasi, Dahlan mengemukakan diperlukan koordinasi dan perencanaan yang intensif agar inovasi dapat menjadi bagian dari program pembangunan daerah.

Dalam hal ini diperlukan wawasan lingkungan terutama untuk jagung di lahan miring. JARAPASAKA berbasis inovasi harus berorientasi dampak, bukan hanya proses dan output. Diperlukan juga monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Untuk mendukung kesuksesan program JARAPASAKA dibutuhkan penguatan sumber daya manusia (SDM) yakni petuhas tekhnis, penyuluh, petani, peternak, dan penggerak. 

Selain itu, Pemerintah harus memfasilitasi pembelajaran
orang dewasa yaitu Training of trainers (ToT), dan kunjungan silang (cross visit). Juga diperlukan alokasi
sumberdaya yang
memadai, transportasi dan
operasional petugas, pengembangan demplot, fasilitasi kunjungan
belajar ke petani yg sukses
Diperlukan pula Road Map dan
Rencana Aksi sebagai
acuan implementasi dengan visi dan strategi yang efektif untuk
mencapai tujuan akhir
dengan mendahulukan program prioritas dan selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur indikator keberhasilan. (emo).