Keakraban Anggota TNI dengan Anak-Anak Papua Menggugah Hati

Kategori Berita

.

Keakraban Anggota TNI dengan Anak-Anak Papua Menggugah Hati

Koran lensa pos
Selasa, 02 November 2021

 



koranlensapos.com - Indonesia adalah negeri kepulauan yang luas. Mulai dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua). Sebagai satu kesatuan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masyarakatnya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Jarak boleh berjauhan tetapi hati tetap berdekatan. Perbedaan dan keanekaragaman suku, agama, budaya, adat istiadat, dan warna kulit justru menjadi perekat yang kuat untuk tetap bersama dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Perasaan sebangsa dan setanah air membuat hati saling merindu satu sama lain meski tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu. Walau hanya dengan melihat postingan di medsos, namun membuat hati bisa tergugah. 


Contohnya postingan Peltu Syamsul Kamar, Kapoktuud Kanminvetcad Mataram Babinminvetcaddam IX/Udayana yang bertugas di Posramil Eragayam Distrik Eragayam Kabupaten Memberamo Pegunungan Papua Tengah Provinsi Papua.


Di akun facebooknya yang bernama An Chu, prajurit TNI asal NTB ini kerap memposting kebersamaan anggota TNI yang ditugaskan di wilayah tersebut dengan anak-anak Papua maupun dengan para orang tua dari anak-anak itu. 
Kebersamaan itu ia unggah di grup Kangen Desa Jelajah Kampung (KDJK) yang memiliki keanggotaan 266.095 akun facebook yang berasal dari seluruh Indonesia.
Para anggota TNI main dan makan bersama anak-anak Papua dengan penuh keakraban. Mereka tertawa dan bercanda gurau dengan penuh kegembiraan. 


Prajurit TNI ini memposting apa adanya tentang keluguan dan kesederhanaan anak-anak Papua. Seperti dalam unggahannya Senin sore (1/11/2021) kemarin. Ia mengambil foto anak yang bernama Jein Gombo yang memikul kayu bakar. 


Berikut tulisannya :

SEDARI KECIL BELAJAR 

Sore yang indah 
dari jauh saya lihat adek Jein Gombo
mengumpulkan ranting kayu satu persatu 
begitu telaten dan tekun
dia mengumpulkan kayubakar untuk dibawa ke honai....

Saya tak mau mendekatinya 
saya biarkan dengan kesibukannya 
begitu indahnya masa-masa kecil
ahhh...
kembali terbayang dalam ingatan
masa lalu yang begitu indah 
ingin rasanya kembali ke masa-masa itu

Kini dewasa baru terasa 
tentang tanggung jawab terhadap keluarga dan orang-orang tercinta
tentang kewajiban terhadap semua mahluk Tuhan untuk saling mengasihi.
tentang Tanggung jawab terhadap Tuhan atas umur  yang telah diberikan 

Sebuah pelajaran yang saya dapatkan dari adik Jein Gombo
teruslah tegar menjalani hidup ini seberapapun beratnya
jangan pernah menyerah. Tuhan selalu ada di sisi orang-orang yang mau berusaha 

TRIMAKASIH ADEK JEIN GOMBO
TRIMAKASIH MUTIARA HITAM DARI TIMUR 
DOAKU SATU HARI NANTI 
DIRIMU MENJADI ORANG YANG SUKSES
MEMBERI BERKAT BAGI SAUDARA KITA DITANAH PAPUA INI, INDONESIA RAYA

Lokasi : Kampung Wiglebur Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Pada unggahan lain ia melukiskan kelakarnya kepada anak-anak Eragayam yang baru pulang sekolah. Mereka tetap bersemangat meski tidak bersepatu.


Berikut tulisannya :

SEMANGAT ๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช

Selamat siang Abang 
Kam semua su pulang sekolah e
siap Abang
Ado Pele itu kaki kenapa seragam 
pasti dong Trada mandi e

Abang Kam ngomong sebarang apa e
dong dorang mandi samua e
liat dorang pung senyum manis apa
manis tapi bukan gula...

Tak perlu sepatu 
Tak perlu sandal 
yang penting ada mbuku sama mbulpen 
tetap semangat 
biar nanti dorang jadi Sentara sama jadi Mbuguru

JANGAN HIDUP DALAM MIMPI 
TAPI MIMPILAH DALAM HIDUP 
TETAP SEMANGAT ANAK-ANAK KU 
TORANG PASTI BISA 

Lokasi : Pondok Pintar Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Dua hari lalu, ia menulis tentang dua anak kecil bernama Melan Gombo dan Tintin Karoba yang mendatangi pos tempatnya bertugas tanpa alas kaki sehingga kaki keduanya berdarah. Lalu diusapnya darah yang mengucur dari kaki keduanya. 


Berikut tulisannya :

Selamat sore Abang 
selamat sore adek-adek
Kam dua dari mana e
ko pung kaki berdarah sangat

Torang mau maen dong Abang 
de dari honai lewat rawa abang
Torang di gigit lintah e

begitulah celoteh Melan Gombo 
dengan Tintin Karoba 
dua sahabat yang tak terpisah 
selalu datang dan pulang bersama 
padahal dia punya rumah diatas sebuah gunung 
untuk ke Pos mereka harus berjalan kaki satu Jam 
kadang kaki kecil mereka berlari agar cepat Sampai

saya bilang ke mereka
Kam dua kalau main kemari
dong harus pakai sepatu kah sendal kah
de bilang 
Abang Pace Deng mama tra tau beli sendal
tra tau beli dimana 

ah ko pung Pace Deng mace bodo apa sa bilang
Abang Kam jangan ngomong begitu e
Abang ngomong tra baik 
sambil memasang muka cemberut dia membela bapak dan mamanya๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

sambil saya obati kakinya
saya bilang ke mereka
de tadi pagi abang-abang dorang ke kota 
nanti balik dong abang-abang mau bawakan adek dorang sepatu...
ada dorang mama dari Jawa kirim sepatu untuk dorang semua....

Mereka begitu gembira sambil melompat-lompat 
de teriak girang sepatu baru, sepatu baru
tidak sabar merek menunggu sepatu 
yang dibawa Abang....
padahal mereka tidak mengerti sepatu itu seperti apa๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข

SAHABAT
TRIMAKASIH ATAS SEGALA BANTUAN DAN PERHATIANNYA KEPADA ANAK-ANAK KITA
DITANAH PAPUA INI...
SEMOGA APA YANG TELAH IBU/BAPAK BERIKAN AKAN DIBALAS BERLIPAT GANDA OLEH ALLAH SWT TUHAN YME, AMIN๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ

Nb. Trimakasih yang tak terhingga kepada seluruh admin dan Tim atas dedikasinya kepada anak-anak kita di pedalaman Papua.

Trimakasih yang tak terhingga kepada seluruh anggota group yang telah memberikan support untuk saya memberikan informasi saudara kita di pedalaman Papua ini.

trimakasih juga saya haturkan kepada Hamba Allah yang telah menyisihkan sebagian rejekinya untuk anak-anak kita disini teriring ucapan JAZAKUMULLAH HAIRAN KASIRAN PIDUNYA WALAKHIRAT ๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ

Lokasi : Posramil Eragayam Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Pagi ini An Chu kembali menulis tentang seorang penjaga sekolah bernama Otan Karoba.


Berikut tulisannya : 

Bapak Otan Karoba adalah salah seorang suku Yali di pegunungan Tengah Papua
beliau punya mimpi 
semua anak-anak di pedalaman Pengunungan Tengah Papua ini dapat mengenyam pendidikan
sungguh sebuah cita-cita yang sangat mulia 

Beliau menyerahkan seluruh tanah miliknya 
untuk pembagunan SMA Distrik Eragayam
yang Alhamdulillah sudah berdiri lima Tahun
hanya sebuah keinginan anak cucunya kelak suatu hari nanti dapat membagun Tanah Papua ini 
khususnya Distrik Eragayam ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

Hari ini beliau begitu setia 
menjadi penjaga sekolah
tanpa kenal lelah beliau setiap hari membersihkan setiap jengkal pekarangan serta memperbaiki pagar-pagar kayu sekolah 
walau tak dibayar sedikitpun beliau begitu ikhlas 

Agar tak jauh dari sekolah 
beliau membuat gubuk dibelakang sekolah 
yang atapnya berupa terpal pemberian kami akhir tahun yang lalu ...
Bapak Otan Karoba hanya tinggal sebatang kara 
setelah istri tercintanya mendahului menghadap yang Kuasa๐Ÿ˜ฅ๐Ÿ˜ฅ๐Ÿ˜ฅ

Sehat terus Kaka Ipar bapak Otan Karoba
trimakasih atas dedikasimu terhadap dunia pendidikan walaupun engkau tak mengerti baca tulis...

Ketika saya berpamitan pulang, beliau menyodorkan tiga buah Erom bakar sambil berkata lirih, ipar...
sebelum ipar pulang ke tanah Jawa Kaka mau minta kalau mboleh...
Kaka dong pondok 
dong atap su mulai robek 
tong kalau hujan air su mulai masuk 
kalau ada berkat dari Tuhan 
Kaka dorang minta belikan atap Seng
biar hujan tra masuk lagi๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

Sambil menganggukkan kepala 
saya pun pergi berlalu 
tak terasa air mata saya jatuh
membayangkan Bapak Otan Karoba
menghindari air hujan yang jatuh 
dari terpal atap pondoknya  yang bocor 

YA ALLAH MURAHKAN REJEKI KAMI AGAR DAPAT MERINGANKAN BEBAN HIDUP SAUDARA KAMI DI PEDALAMAN PENGUNUNGAN TENGAH PAPUA INI, AMIN๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ

Lokasi : Kampung Kugab Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ


Beberapa hari lalu ia mengunggah tulisan berjudul "IKI PALEK" yaitu adat masyarakat Papua yang memotong jarinya bila ada anggota keluarganya yang meninggal dunia.


Berikut tulisannya :

IKI PALEK

Jari adalah harmoni persatuan dan kekuatan
itu juga sebagai lambang hidup bersama 
satu keluarga dalam ikatan cinta dan kasih sayang...

Bentuk panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan semua pekerjaan..
Jari-jari akan bekerja bersama sehingga tangan akan berfungsi dengan baik...

Namun Jika salah satu jari hilang
akan mengurangi kebersamaan dan kekuatan.
kebersamaan dan kesetiaan sangatlah penting..

Kehilangan salah satu anggota keluarga bagi suku Yali di Papua adalah rasa sakit dan sedih yang teramat sangat dalam 
Oleh karena itu rasa sakit dan sedih atas kehilangan keluarga tercinta
mereka akan memotong ruas jari...
itulah yang disebut IKI PALEK

Ruas jari yang hilang adalah gambaran tetang kehilangan yang mendalam atas kehilangan anggota keluarganya yang tercinta 

IKI PALEK KESEDIHAN, KESETIAN, CINTA DAN KASIH SAYANG❤️❤️❤️

Itulah sekelumit cerita dari pedalaman Pengunungan Tengah Papua 
saat kami  berkunjung kerumah duka

SAHABATKU
MARI KITA JAGA DAN SAYANGI 
ORANG-ORANG DISEKITAR KITA 
KARNA SAMPAI HARI INI 
KITA KUAT BERDIRI 
KARNA CINTA DAN KASIH SAYANG MEREKA
๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

Lokasi : Kampung Dimungen Distrik Kelila Pegunungan Tengah Papua


Tentu saja postingan-postingan itu menarik perhatian nitizen. Dari komentar-komentarnya memperlihatkan rasa gembira sekaligus terharu menyaksikan keakraban para anggota TNI dengan anak-anak Papua.

"Ya Allah .
Selalu bahagia baca postingan pak An Chu sekaligus terharu dengan kasih sayang mereka terhadap pak An Chu dan anggota, membayangkan 1 jam perjalanan dari gunung menuju POS untuk bertemu dengan bapak2 sahabat mereka. yang pasti karna hati mereka yang telah pak An Chu dan kawan2 pikat juga dengan kasih sayang yang tulus. 

Terima kasih selalu memberi pesan2 indah dalam setiap postingan2 pak An Chu dkk. Pembelajaran utk sebuah ketulusan
Semoga selalu sehat untuk semua di Ranah Papua nan indah," ungkap pemilik akun Winda Elvina.

"Yaa Allah semoga Engkau limpahkan kebaikan dan kekuatan serta keselamatan kepada Abang² TNI disana dan semua warga dan adek² kecil disana aamii," tulis pemilik akun Zahira Bintu Aby.

"Stelah nanti bapak selesai tugas d papua...lantas siapa lagi yang akan bercerita ttg hidup mereka d sna??Papua memang indah....postingan bapak ttg Papua membuat saya rindu akan tanah itu....surga kecil yg turun k bumi...ungkapan itu sangatlah benar....Krn bumi Papua memang tramat indah untuk d ceritakan....," tulis pemilik akun Atis Tia Maharani.

"Semoga tunjangan bapak2 TNI di wilayah terpencil ditambah, karena banyak buat membantu orang2 sekitar. Ujung tombak,ujung tombok .mungkin begitu yang dirasakan saudara TNI dsitu, banyak mengeluarkan uang pribadi buat kepentingan warga selain jiwa dan raga nya...kita hanya bisa mendoakan semoga ttp sehat semua saudara kita di Papua," tulis pemilik akun Tarwin Edi Suprianto.



Kebersamaan dengan anak-anak Papua juga diunggah oleh pemilik akun Qhadafi, anggota TNI yang bertugas di Papua. 
Ini salah satu tulisannya :

Mengajarkan Suatu Hal Yang Kecil Namun Akan Berdampak Sangat Besar Di Kemudian Hari,

Jadi Apa Yang Kita Rasakan
Mereka Juga Dapat Merasakan
Apa Yang Kita Nikmati
Mereka Juga Dapat Menikmati

Minggu 31 Oktober 2021
Distrik Eragayam Kab Mamberamo Tengah - Papua

Postingan pemilik akun Angi Ndai juga mengabarkan tentang kebersamaannya dengan masyarakat Papua. (emo).