koranlensapos.com - Indonesia adalah negeri kepulauan yang luas. Mulai dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua). Sebagai satu kesatuan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masyarakatnya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Jarak boleh berjauhan tetapi hati tetap berdekatan. Perbedaan dan keanekaragaman suku, agama, budaya, adat istiadat, dan warna kulit justru menjadi perekat yang kuat untuk tetap bersama dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Perasaan sebangsa dan setanah air membuat hati saling merindu satu sama lain meski tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu. Walau hanya dengan melihat postingan di medsos, namun membuat hati bisa tergugah.
Contohnya postingan Peltu Syamsul Kamar, Kapoktuud Kanminvetcad Mataram Babinminvetcaddam IX/Udayana yang bertugas di Posramil Eragayam Distrik Eragayam Kabupaten Memberamo Pegunungan Papua Tengah Provinsi Papua.
Di akun facebooknya yang bernama An Chu, prajurit TNI asal NTB ini kerap memposting kebersamaan anggota TNI yang ditugaskan di wilayah tersebut dengan anak-anak Papua maupun dengan para orang tua dari anak-anak itu.
Kebersamaan itu ia unggah di grup Kangen Desa Jelajah Kampung (KDJK) yang memiliki keanggotaan 266.095 akun facebook yang berasal dari seluruh Indonesia.
Para anggota TNI main dan makan bersama anak-anak Papua dengan penuh keakraban. Mereka tertawa dan bercanda gurau dengan penuh kegembiraan.
Prajurit TNI ini memposting apa adanya tentang keluguan dan kesederhanaan anak-anak Papua. Seperti dalam unggahannya Senin sore (1/11/2021) kemarin. Ia mengambil foto anak yang bernama Jein Gombo yang memikul kayu bakar.
Berikut tulisannya :
SEDARI KECIL BELAJAR
Sore yang indah
dari jauh saya lihat adek Jein Gombo
mengumpulkan ranting kayu satu persatu
begitu telaten dan tekun
dia mengumpulkan kayubakar untuk dibawa ke honai....
Saya tak mau mendekatinya
saya biarkan dengan kesibukannya
begitu indahnya masa-masa kecil
ahhh...
kembali terbayang dalam ingatan
masa lalu yang begitu indah
ingin rasanya kembali ke masa-masa itu
Kini dewasa baru terasa
tentang tanggung jawab terhadap keluarga dan orang-orang tercinta
tentang kewajiban terhadap semua mahluk Tuhan untuk saling mengasihi.
tentang Tanggung jawab terhadap Tuhan atas umur yang telah diberikan
Sebuah pelajaran yang saya dapatkan dari adik Jein Gombo
teruslah tegar menjalani hidup ini seberapapun beratnya
jangan pernah menyerah. Tuhan selalu ada di sisi orang-orang yang mau berusaha
TRIMAKASIH ADEK JEIN GOMBO
TRIMAKASIH MUTIARA HITAM DARI TIMUR
DOAKU SATU HARI NANTI
DIRIMU MENJADI ORANG YANG SUKSES
MEMBERI BERKAT BAGI SAUDARA KITA DITANAH PAPUA INI, INDONESIA RAYA
Lokasi : Kampung Wiglebur Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Pada unggahan lain ia melukiskan kelakarnya kepada anak-anak Eragayam yang baru pulang sekolah. Mereka tetap bersemangat meski tidak bersepatu.
Berikut tulisannya :
SEMANGAT ๐ช๐ช๐ช
Selamat siang Abang
Kam semua su pulang sekolah e
siap Abang
Ado Pele itu kaki kenapa seragam
pasti dong Trada mandi e
Abang Kam ngomong sebarang apa e
dong dorang mandi samua e
liat dorang pung senyum manis apa
manis tapi bukan gula...
Tak perlu sepatu
Tak perlu sandal
yang penting ada mbuku sama mbulpen
tetap semangat
biar nanti dorang jadi Sentara sama jadi Mbuguru
JANGAN HIDUP DALAM MIMPI
TAPI MIMPILAH DALAM HIDUP
TETAP SEMANGAT ANAK-ANAK KU
TORANG PASTI BISA
Lokasi : Pondok Pintar Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Dua hari lalu, ia menulis tentang dua anak kecil bernama Melan Gombo dan Tintin Karoba yang mendatangi pos tempatnya bertugas tanpa alas kaki sehingga kaki keduanya berdarah. Lalu diusapnya darah yang mengucur dari kaki keduanya.
Berikut tulisannya :
Selamat sore Abang
selamat sore adek-adek
Kam dua dari mana e
ko pung kaki berdarah sangat
Torang mau maen dong Abang
de dari honai lewat rawa abang
Torang di gigit lintah e
begitulah celoteh Melan Gombo
dengan Tintin Karoba
dua sahabat yang tak terpisah
selalu datang dan pulang bersama
padahal dia punya rumah diatas sebuah gunung
untuk ke Pos mereka harus berjalan kaki satu Jam
kadang kaki kecil mereka berlari agar cepat Sampai
saya bilang ke mereka
Kam dua kalau main kemari
dong harus pakai sepatu kah sendal kah
de bilang
Abang Pace Deng mama tra tau beli sendal
tra tau beli dimana
ah ko pung Pace Deng mace bodo apa sa bilang
Abang Kam jangan ngomong begitu e
Abang ngomong tra baik
sambil memasang muka cemberut dia membela bapak dan mamanya๐
๐
๐
๐
sambil saya obati kakinya
saya bilang ke mereka
de tadi pagi abang-abang dorang ke kota
nanti balik dong abang-abang mau bawakan adek dorang sepatu...
ada dorang mama dari Jawa kirim sepatu untuk dorang semua....
Mereka begitu gembira sambil melompat-lompat
de teriak girang sepatu baru, sepatu baru
tidak sabar merek menunggu sepatu
yang dibawa Abang....
padahal mereka tidak mengerti sepatu itu seperti apa๐ข๐ข๐ข
SAHABAT
TRIMAKASIH ATAS SEGALA BANTUAN DAN PERHATIANNYA KEPADA ANAK-ANAK KITA
DITANAH PAPUA INI...
SEMOGA APA YANG TELAH IBU/BAPAK BERIKAN AKAN DIBALAS BERLIPAT GANDA OLEH ALLAH SWT TUHAN YME, AMIN๐คฒ๐คฒ๐คฒ
Nb. Trimakasih yang tak terhingga kepada seluruh admin dan Tim atas dedikasinya kepada anak-anak kita di pedalaman Papua.
Trimakasih yang tak terhingga kepada seluruh anggota group yang telah memberikan support untuk saya memberikan informasi saudara kita di pedalaman Papua ini.
trimakasih juga saya haturkan kepada Hamba Allah yang telah menyisihkan sebagian rejekinya untuk anak-anak kita disini teriring ucapan JAZAKUMULLAH HAIRAN KASIRAN PIDUNYA WALAKHIRAT ๐คฒ๐คฒ๐คฒ
Lokasi : Posramil Eragayam Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Pagi ini An Chu kembali menulis tentang seorang penjaga sekolah bernama Otan Karoba.
Berikut tulisannya :
Bapak Otan Karoba adalah salah seorang suku Yali di pegunungan Tengah Papua
beliau punya mimpi
semua anak-anak di pedalaman Pengunungan Tengah Papua ini dapat mengenyam pendidikan
sungguh sebuah cita-cita yang sangat mulia
Beliau menyerahkan seluruh tanah miliknya
untuk pembagunan SMA Distrik Eragayam
yang Alhamdulillah sudah berdiri lima Tahun
hanya sebuah keinginan anak cucunya kelak suatu hari nanti dapat membagun Tanah Papua ini
khususnya Distrik Eragayam ๐๐๐
Hari ini beliau begitu setia
menjadi penjaga sekolah
tanpa kenal lelah beliau setiap hari membersihkan setiap jengkal pekarangan serta memperbaiki pagar-pagar kayu sekolah
walau tak dibayar sedikitpun beliau begitu ikhlas
Agar tak jauh dari sekolah
beliau membuat gubuk dibelakang sekolah
yang atapnya berupa terpal pemberian kami akhir tahun yang lalu ...
Bapak Otan Karoba hanya tinggal sebatang kara
setelah istri tercintanya mendahului menghadap yang Kuasa๐ฅ๐ฅ๐ฅ
Sehat terus Kaka Ipar bapak Otan Karoba
trimakasih atas dedikasimu terhadap dunia pendidikan walaupun engkau tak mengerti baca tulis...
Ketika saya berpamitan pulang, beliau menyodorkan tiga buah Erom bakar sambil berkata lirih, ipar...
sebelum ipar pulang ke tanah Jawa Kaka mau minta kalau mboleh...
Kaka dong pondok
dong atap su mulai robek
tong kalau hujan air su mulai masuk
kalau ada berkat dari Tuhan
Kaka dorang minta belikan atap Seng
biar hujan tra masuk lagi๐๐๐
Sambil menganggukkan kepala
saya pun pergi berlalu
tak terasa air mata saya jatuh
membayangkan Bapak Otan Karoba
menghindari air hujan yang jatuh
dari terpal atap pondoknya yang bocor
YA ALLAH MURAHKAN REJEKI KAMI AGAR DAPAT MERINGANKAN BEBAN HIDUP SAUDARA KAMI DI PEDALAMAN PENGUNUNGAN TENGAH PAPUA INI, AMIN๐คฒ๐คฒ๐คฒ
Lokasi : Kampung Kugab Distrik Eragayam Pegunungan Tengah Papua ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Beberapa hari lalu ia mengunggah tulisan berjudul "IKI PALEK" yaitu adat masyarakat Papua yang memotong jarinya bila ada anggota keluarganya yang meninggal dunia.
Berikut tulisannya :
IKI PALEK
Jari adalah harmoni persatuan dan kekuatan
itu juga sebagai lambang hidup bersama
satu keluarga dalam ikatan cinta dan kasih sayang...
Bentuk panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan semua pekerjaan..
Jari-jari akan bekerja bersama sehingga tangan akan berfungsi dengan baik...
Namun Jika salah satu jari hilang
akan mengurangi kebersamaan dan kekuatan.
kebersamaan dan kesetiaan sangatlah penting..
Kehilangan salah satu anggota keluarga bagi suku Yali di Papua adalah rasa sakit dan sedih yang teramat sangat dalam
Oleh karena itu rasa sakit dan sedih atas kehilangan keluarga tercinta
mereka akan memotong ruas jari...
itulah yang disebut IKI PALEK
Ruas jari yang hilang adalah gambaran tetang kehilangan yang mendalam atas kehilangan anggota keluarganya yang tercinta
IKI PALEK KESEDIHAN, KESETIAN, CINTA DAN KASIH SAYANG❤️❤️❤️
Itulah sekelumit cerita dari pedalaman Pengunungan Tengah Papua
saat kami berkunjung kerumah duka
SAHABATKU
MARI KITA JAGA DAN SAYANGI
ORANG-ORANG DISEKITAR KITA
KARNA SAMPAI HARI INI
KITA KUAT BERDIRI
KARNA CINTA DAN KASIH SAYANG MEREKA
๐๐๐
Lokasi : Kampung Dimungen Distrik Kelila Pegunungan Tengah Papua
Tentu saja postingan-postingan itu menarik perhatian nitizen. Dari komentar-komentarnya memperlihatkan rasa gembira sekaligus terharu menyaksikan keakraban para anggota TNI dengan anak-anak Papua.
"Ya Allah .
Selalu bahagia baca postingan pak An Chu sekaligus terharu dengan kasih sayang mereka terhadap pak An Chu dan anggota, membayangkan 1 jam perjalanan dari gunung menuju POS untuk bertemu dengan bapak2 sahabat mereka. yang pasti karna hati mereka yang telah pak An Chu dan kawan2 pikat juga dengan kasih sayang yang tulus.
Terima kasih selalu memberi pesan2 indah dalam setiap postingan2 pak An Chu dkk. Pembelajaran utk sebuah ketulusan
Semoga selalu sehat untuk semua di Ranah Papua nan indah," ungkap pemilik akun Winda Elvina.
"Yaa Allah semoga Engkau limpahkan kebaikan dan kekuatan serta keselamatan kepada Abang² TNI disana dan semua warga dan adek² kecil disana aamii," tulis pemilik akun Zahira Bintu Aby.
"Stelah nanti bapak selesai tugas d papua...lantas siapa lagi yang akan bercerita ttg hidup mereka d sna??Papua memang indah....postingan bapak ttg Papua membuat saya rindu akan tanah itu....surga kecil yg turun k bumi...ungkapan itu sangatlah benar....Krn bumi Papua memang tramat indah untuk d ceritakan....," tulis pemilik akun Atis Tia Maharani.
"Semoga tunjangan bapak2 TNI di wilayah terpencil ditambah, karena banyak buat membantu orang2 sekitar. Ujung tombak,ujung tombok .mungkin begitu yang dirasakan saudara TNI dsitu, banyak mengeluarkan uang pribadi buat kepentingan warga selain jiwa dan raga nya...kita hanya bisa mendoakan semoga ttp sehat semua saudara kita di Papua," tulis pemilik akun Tarwin Edi Suprianto.
Kebersamaan dengan anak-anak Papua juga diunggah oleh pemilik akun Qhadafi, anggota TNI yang bertugas di Papua.
Ini salah satu tulisannya :
Mengajarkan Suatu Hal Yang Kecil Namun Akan Berdampak Sangat Besar Di Kemudian Hari,
Jadi Apa Yang Kita Rasakan
Mereka Juga Dapat Merasakan
Apa Yang Kita Nikmati
Mereka Juga Dapat Menikmati
Minggu 31 Oktober 2021
Distrik Eragayam Kab Mamberamo Tengah - Papua
Postingan pemilik akun Angi Ndai juga mengabarkan tentang kebersamaannya dengan masyarakat Papua. (emo).