Atasi Terjangan Banjir di Bantaran Sungai Sori Silo, Ini Penjelasan Camat Dompu

Kategori Berita

.

Atasi Terjangan Banjir di Bantaran Sungai Sori Silo, Ini Penjelasan Camat Dompu

Koran lensa pos
Minggu, 14 November 2021
      Camat Dompu, Syahudin Abi, S. IP., M. Ak saat               diwawancarai wartawan prioritas.com                             Muhammad Hizrin



Dompu, koranlensapos.com - Banjir meluap hingga merendam ratusan rumah warga yang tinggal di bantaran sungai Sori Silo pada Kamis sore (11/11/2021) lalu. Mereka adalah warga yang berdomisili di Kampo Samporo Kelurahan Bali, Lingkungan Mantro Kelurahan Bada dan Lingkungan Kampung Sigi Kelurahan Karijawa Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu.

Lurah Bada Arifin, S. Sos menyebut di Kelurahan Bada saja ada sekitar 150 rumah warga yang terdampak banjir pada Kamis kemarin.

Kondisi demikian kerap dialami oleh para warga yang berdomisili di lokasi-lokasi di atas saban tahun di musim hujan. 


Sebagai solusi untuk mencegah terjangan air bah ke pemukiman warga, maka pemerintah akan mengusulkan untuk pembuatan tanggul sungai yang lebih tinggi lagi.

Hal itu disampaikan oleh Camat Dompu,  Syahudin Abi, S. IP., M. Ak kepada wartawan saat kegiatan pembersihan lokasi terdampak banjir di Lingkungan Mantro Kelurahan Bada, Sabtu pagi (13/11/2021).

"Tanggulnya kita usulkan untuk dinaikkan," kata pejabat muda tersebut.

Mengenai upaya pembuatan tanggul yang tinggi itu, Abi berjanji akan mengkomunikasikan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu.

"Saya akan coba komunikasikan dengan pemerintah kabupaten," imbuhnya.

Bukankah banjir sudah sangat sering menerjang pemukiman warga di sepanjang Daerah Aliran Sungai Sori Silo ini ? Apakah tidak diusulkan untuk direlokasi ?

Menanggapi pertanyaan demikian, Camat menegaskan bahwa relokasi itu bukan perkara yang mudah karena pemerintah juga dituntut untuk mendekatkan mereka dengan mata pencahariannya. 

"Kalau kita paksa mereka pindah ke lokasi yang jauh, sedangkan mata pencaharian mereka rata-rata di pasar ini (Pasar Bawah Dompu,red) tentu akan merubah taraf hidup mereka. Kalau kita relokasi lalu mereka harus kehilangan mata pencaharian bagaimana ?," katanya balik bertanya.

Menurutnya program relokasi tidak serta merta akan bisa menyelesaikan persoalan kependudukan ini, bahkan bisa jadi akan memunculkan masalah baru apabila tidak mempertimbangkan aspek mata pencaharian warga yang akan direlokasi.

"Menurut saya lebih baik ditata agar tidak mengganggu sumber pencaharian mereka," jelasnya.

Camat Dompu mengatakan program relokasi sudah pernah dilakukan sejak masa kepemimpinan Bupati HM. Yakub MT dan setelah itu pernah dilakukan lagi untuk kedua kalinya dengan tujuan agar warga tidak ada lagi yang tinggal di bantaran sungai. Namun faktanya lokasi-lokasi tersebut tetap dipadati oleh pemukiman penduduk.

"Anak-anaknya kembali lagi tinggal di sini (bantaran sungai) karena mata pencaharian mereka di pasar ini," jelasnya.


Hampir senada disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Dompu, Ir. Muttakun. Politisi NasDem tersebut menjelaskan relokasi merupakan langkah terakhir yang diambil oleh pemerintah dalam mengatasi persoalan warga yang hidup di daerah bantaran sungai. Dengan kata lain pemerintah harus melakukan upaya lain untuk menyelamatkan warga dari terjangan banjir tanpa harus menjauhkan mereka dari pasar yang merupakan tempat bermata pencaharian.

"Mungkin perlu ada upaya mitigasi lain untuk mengamankan kondisi kehidupan warga tanpa harus direlokasi," ucapnya.

Ia menyebut pembuatan tanggul yang tinggi merupakan upaya yang lebih cepat dan tepat saat ini untuk memberikan keamanan bagi pemukiman warga dari terjangan banjir tanpa harus menjauhkan mereka dari pasar.

Kendati demikian, Legislator berlatar belakang aktivis lingkungan ini juga mendukung bila pemerintah akhirnya melakukan upaya relokasi dengan mempertimbangkan keselamatan jiwa warga dari serangan banjir yang tidak bisa diprediksi. Tetapi pemerintah harus membicarakan terlebih dahulu dengan masyarakat setempat.

"Saya juga mendukung untuk menghindari terjadinya bencana akibat banjir apabila harus direlokasi. Tetapi harus dibicarakan dengan masyarakat dulu," pungkasnya. (emo).