Pemupukan yang Tepat pada Tanaman Jagung

Kategori Berita

.

Pemupukan yang Tepat pada Tanaman Jagung

Koran lensa pos
Jumat, 02 April 2021

Oleh : M. Fesal Matenggomena

                 M. Fesal Matenggomena, 
               Penyuluh Muda BPTP NTB



Jagung merupakan komoditas penting kedua setelah padi karena jagung dapat digunakan sebagai bahan baku pangan dan pakan. 
Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian telah menghasilkan teknologi budidaya jagung dalam upaya mencapai produktivitas maximal yaitu pengeloaan tanaman secara terpadu (PTT). 

Beberapa komponen teknologi PTT yang mampu meningkatkan produktivitas jagung antara lain penggunaan varietas unggul baru yang dikombinasi dengan komponen teknologi lainnya seperti pemupukan.
Cara dan waktu pemupukan berpengaruh terhadap hasil jagung, dimana pemupukan dengan cara menyebar di atas permukaan tanah menyebabkan sebagian pupuk yang diberikan menguap dan hilang sehingga sebagian kecil pupuk yang bias dimanfaatkan oleh tanaman karena dibiarkan terbuka . Unsur hara N yang terkandung dalam pupuk urea umumnya dalam tanah bersifat mobile, mudah hilang karena penguapan dan tercuci. Untuk mengurangi kehilangan pupuk terutama urea sebaiknya ditugal dan bertahap. Menurut akil dkk (2009) menyatakan bahwa pemupukan dengan cara ditugal dapat meningkatkan hasil jagung baik pada lahan sawah tdah hujan maupun lahan kering dibandingkan dengan aplikasi  disebar diatas pernukaan tanah maupun dilarutkan sebelum  diaplikasikan di sekililing tanaman. Pemupukan dengan cara ditugal menyebabakan hara  yang terkandung dalam pupuk dapat diserap oleh tanaman  secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tanaman dan mencegah terjadinya penguapan hara.
   
Unsur hara N, P,dan K merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Akan tetapi tanaman jagung membutuhkan unsur N sepanjang hidupnya yang dapat memengaruhi kebutuhan protein dan klorofil (Sudjana et al. 1991). Menurut Pinus L, (2008) Unsur N berperan dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis, unsur P berfungsi mempercepat pembungaan, pemaskan biji dan buah sedangkan unsur K sebagai sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.  Pemberian pupuk urea sebaiknya diberikan 3 kali yaitu pada umur 7 , 25 dan 40 hari setelah tanam. Unsur hara P bergerak sangat lambat di dalam tanah  sehingga perlu diberikan pada umur 7 hari.  
Teknologi pemupukan  jagung yang dilaksanakan BPTP Balitbangtan NTB di lahan pengkajian Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah pada musim MK II  yaitu dengan cara ditugal, dosis pemupukan berdasarkan rekomendasi menggunakan uji tanah PUTS sehingga diperoleh dosis pupuk   urea 200 kg/ha + NPK Phonska 200 kg/ha. Pada waktu pemupukan pertama diberikan  NPK Phonska kg/ha +20% urea (40 kg/ha), sedangkan pemupukan kedua 160 kg/ha. Produktivitas jagung yang mengadopsi  teknologi menghasilkan produktivitas 9,1 ton/ha,  dibandingkan petani yang tidak menerapakan teknologi hanya 6,9 ton/ha
Sumber :
Yanti Triguna dan Erawati BqTR. 2018. Teknologi PTT dalam Peningkatan Produksi jagung di daerah pengemabngan di NTB. Infotek BPTP NTB

Akil M, Hadijah, A.D. 2016. Budidaya Jagung dan Diseminasi  Teknologi. Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Penelitian Tanaman Serelia.