Lagi, Setrum Babi Jerat Manusia Hingga Tewas

Kategori Berita

.

Lagi, Setrum Babi Jerat Manusia Hingga Tewas

Koran lensa pos
Rabu, 17 Maret 2021


Dompu, koranlensapost.com - Untuk ke sekian kalinya setrum babi mengakibatkan manusia menjadi korban di Kabupaten Dompu NTB. Maksud hati memasang setrum beraliran listrik untuk menjerat babi hutan yang menyerang tanaman jagung, tetapi yang justru menjadi korban adalah manusia. 

Peristiwa ini terjadi Desa Pekat Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. Seorang pria bernama Hariadin M. Saleh alias Din (26) warga Dusun Pekat I Desa Pekat Kecamatan Pekat  ditemukan meninggal dunia diduga disengat aliran listrik yang terpasang di lahan jagung milik MS (30), yang terletak di Dusun Gunung Sari, Desa Doropeti  Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, Selasa (16/3/2021) sekitar pukul 12.30 Wita. Anehnya peristiwa naas itu terjadi pada siang hari. Sedangkan penyambungan aliran listrik biasanya dilakukan pada malam hari. 


Paur Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah menyebutkan bahwa pemilik lahan jagung, MS diketahui bertempat tinggal di Dusun Kresna Desa Tolokalo Kecamatan Kempo diamankan ke Mapolsek Pekat. Sementara untuk menjaga dan mengontrol jagungnya, MS percayakan pada MD (26) warga Dusun Gunung Sari  Desa Doropeti Kecamatan Pekat.



"Dari keterangan saksi-saksi yang dihimpun personil Polsek Pekat, korban saat itu hendak memperbaiki pipa saluran air di sekitar lokasi kejadian. Korban berangkat bertiga bersama dua saudaranya yakni Gunawan dan Afdan," ungkap Hujaifah.


Hujaifah melanjutkan, setiba di lokasi ketiganya  sempat lupa membawa gergaji  untuk memotong pipa. Kemudian korban menyuruh Afdan untuk kembali mengambil gergaji. Gunawan bersama korban lalu berbagi tugas (berpencar) bermaksud untuk mencari bagian pipa yang rusak. 


Setelah berpencar, Gunawan mendengar teriakan diduga dari korban. Mengingat jarak keduanya cukup jauh, berjarak sekitar 100 meter, Gunawan sempat tidak mengiraukan teriakan tersebut karena focus memperbaiki pipa yang yang rusak di depannya.


"Selesai perbaiki pipa, Gunawan mendatangi sumber suara, ia menemukan saudaranya Hariadin (korban) sudah tergeletak dengan kondisi mengenaskan dengan terlilit kawat, mata terbuka dengan air liur membasahi mulut. Gunawan mencoba menarik tubuh korban, namun nahas, ternyata tubuh korban masih menyimpan arus listrik sehingga Gunawan terpental," jelas Hujaifah.


Gunawan lalu berbalik mencari sumber listrik (inventer) untuk dimatikan. Saat itu juga Afdan muncul dan ikut membantu mengambil sikap meminta pertolongan warga.


Usai mematikan inventer, Gunawan menarik tubuh korban dan memastikan kalau Korban sudah tidak bernyawa. Kemudian, dengan dibantu beberapa warga, korban dievakuasi di rumah ayahnya dengan berjalan kaki sejauh sekitar 1 km. Baru diantar ke Puskemas Nangakara untuk di visum (autopsi) sekira pukul 15.30 Wita.


Berdasarkan hasil visum, didapati korban mengalami luka sengatan mengenai hampir di seluruh tubuhnya. Setelah itu, korban dikembalikan ke kediamannya sekira pukul 17.15 Wita untuk disemayamkan.

Buntut dari peristiwa yang menimpa korban itu, pada pukul 14.00 Wita beberapa warga meluapkan emosinya dengan mendatangi sebuah pondok di lahan jagung milik MS tadi lalu membakarnya, sekira pukul 14.00 Wita.


Menurut keterangan warga lainnya, pemilik jagung (MS) seringkali ditegur oleh warga agar pada siang hari, inventernya dimatikan, karena takut membahayakan petani lainnya. 


Mengingat sebelum insiden yang merenggut nyawa Hariadin, di lahan yang dipercayakan ke MD untuk mengontrol Inventer itu pula sempat terjadi sengatan yang sama menimpa ayah korban.


Oleh karena itu, untuk  mengantisipasi aksi main hakim sendiri, Personil Polsek Pekat melakukan penggalangan terhadap warga, dengan melakukan pendekatan secara persuasif terutama terhadap keluarga korban.


Di samping itu, Personil Polsek Pekat juga mengambil tindakan dengan mengamankan MS (pemilik jagung) untuk diperiksa lebih lanjut atas dugaan tindakan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa korban.


Selanjutnya pihak Polsek Pekat meminta kepada pihak keluarga korban, agar insiden ini diserahkan sepenuhnya pada aparat untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. (AMIN).