Presiden Joko Widodo Buka Munas X MUI

Kategori Berita

.

Presiden Joko Widodo Buka Munas X MUI

Koran lensa pos
Kamis, 26 November 2020
                Presiden Joko Widodo saat 
                  membuka Munas X MUI, 
                        Rabu (25/11/2020)


Jakarta, koranlensapost.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) X di Hotel Sultan, Jakarta, pada 25-27 November 2020. Kegiatan tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Selain diadakan secara daring, Munas MUI dihelat juga secara luring yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta dengan mematuhi protokol kesehatan.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah terus mendukung penuh ikhtiar MUI dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin di dalam masyarakat yang majemuk. Corak ke-Islaman di Indonesia identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai, tidak menebarkan kebencian, serta jauh dari karakter ekstrim dan merasa benar sendiri.

"Ini menunjukan semangat dakwah keislaman yang merangkul semua umat. Karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan kebaikan sesuai akhlak mulia Rasullullah SAW,” kata Jokowi saat membuka kegiatan tersebut Rabu (25/11/2020).

Presiden mengemukakan ikhtiar MUI untuk mewujudkan Islam yang menjadi rahmat bagi alam semesta ini juga didukung seluruh elemen bangsa yang sadar untuk hidup berdampingan demi kemajuan bangsa. 

Presiden selanjutnya mengapresiasi peran MUI dalam menjembatani komunikasi antara ulama dengan pemerintah. MUI juga berkontribusi dalam mencerdaskan serta memberdayakan ekonomi umat. Sehingga tercipta suasana yang harmonis baik di internal umat Islam maupun kerukunan antar umat beragama di Tanah Air. 

“Dalam perjalanannya, MUI telah menjadi tenda besar umat Islam. Sebagai pelayan umat dengan komitmen dan peran yang telah teruji dalam membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di manapun berada,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden juga mengapresiasi peran MUI yang turut melakukan langkah responsif dalam mencegah penularan Covid-19 dengan menyusun sejumlah fatwa dan panduan beribadah. Sehingga memberikan kemudahan dan keamanan bagi umat Islam untuk beribadah pada masa pandemi. Ia juga mengatakan MUI selama ini juga konsisten menyuarakan pentingnya mematuhi protokol kesehatan di setiap kegiatan, serta mengutamakan keselamatan jiwa.

“Keterlibatan aktif MUI untuk mengajak umat disiplin menjalankan protokol kesehatan akan menjadi teladan yang baik dan dengan keteladanan para ulama, para habib, dan tokoh agama, tokoh masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, insya Allah tugas berat pemerintah akan menjadi semakin ringan,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun meminta MUI turut membantu mengawal program vaksinasi dalam masyarakat. Vaksinasi ini merupakan jalan keluar untuk mengatasi pandemi sehingga kesehatan masyarakat cepat pulih dan ekonomi dapat kembali bangkit.

       Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto              Santoso saat mengikuti Munas X MUI                                 secara daring


Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang menghadiri acara tersebut melalui telekonferensi atau daring berharap Munas X MUI berjalan dengan baik, sukses, dan penuh berkah. "Mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi umat. Bagaimanapun MUI sebagai Imamah Institusionaliyah, tentu menjadi panutan ormas-ormas Islam lain meskipun secara hirarki, ormas-ormas Islam memiliki otonomi," ujar Chriswanto, di sela-sela Munas MUI, Kamis (26/11).

Seluruh ormas Islam termasuk LDII, menurut Chriswanto, melihat konsolidasi para ulama dalam Munas tersebut mencerminkan suasana yang penuh kedamaian, sehingga kontribusi kepada bangsa dan negara menjadi jelas, dan menjadi tuntunan ormas Islam lainnya. 

“Kami sangat mendukung pernyataan Ketua MUI 2015-2020 KH Ma'ruf Amin yang juga Wakil Presiden, bahwa MUI tetap mengambil kebijakan Islam Washatiyah atau Islam moderat,” ungkapnya.

Menurut Chriswanto, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk agama Islam, tapi tak menjadikan Islam sebagai hal yang dominan. Sebagai penghormatan terhadap keberagaman, umat beragama lain harus merasa terayomi hidup di Indonesia. Di sinilah pentingnya Islam Washatiyah.

Ia menegaskan, konsep Islam Washatiyah harus terus dikedepankan, sehingga umat agama lain merasa terayomi. "Terkait akidah dan ubudiyah harus tetap dijaga. Jangan sampai umat Islam lemah dalam urusan dua hal itu. Dengan demikian, meskipun Islam merupakan agama mayoritas, namun tetap menjamin hidupnya keberagaman di negeri ini," imbuhnya.

Munas X MUI berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, 25-27 November 2020. Munas digelar secara luring dan daring. Peserta luring adalah pengurus MUI Pusat dan perwakilan daerah, sementara peserta daring adalah para pengurus daerah. Munas X MUI mengangkat tema “Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD NRI 1945, secara Murni, dan Konsekuen.” Munas X MUI akan membahas sejumlah agenda penting antara lain fatwa, rekomendasi, dan pergantian kepengurusan dan pucuk pimpinan. (AMIN).