Stress Ditinggal Istri, Seorang Pria Akhiri Hidupnya

Kategori Berita

.

Stress Ditinggal Istri, Seorang Pria Akhiri Hidupnya

Koran lensa pos
Minggu, 27 September 2020

 


Dompu, Lensa Pos NTB - Akibat stress ditinggal pergi oleh istrinya, seorang pria di Dusun Mbuju Desa Mbuju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu NTB nekat bunuh diri.
Pria 36 tahun bernama Sahyun itu mengakhiri hidup dengan cara menggantung diri di gubuk/pondok di tengah kebunnya di Dusun Pantai Biru Desa Mbuju.
Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat (25/9/2020) sekitar pukul 15.00 Wita.

Kapolsek Kilo IPTU Yuliansyah melalui PS. Paur Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah mengungkapkan kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh dua orang warga setempat yaitu Saiful Bahri (34 tahun) dan Muslimin (22 tahun) yang hendak memanjat kelapa di sebuah kebun yang berdekatan dengan kebun milik korban.
"Saat keduanya melintas di depan pondok/gubuk milik korban tersebut, keduanya sangat terkejut saat melihat korban dalam keadaan tergantung di kayu reng atap pondok/gubuk dengan menggunakan seutas tali nylon," ungkap Hujaifah.

Melihat kejadian tersebut sontak keduanya kembali dan berlari menuju perkampungan dan memberitahukan kepada warga. Mengetahui adanya kejadian tersebut, Kepala Dusun Pesisir Iskandar beserta warga  mendatangi TKP dan langsung memeriksa korban yang sudah dalam keadaan tak bernyawa. Warga segera membuka tali yang melilit di leher korban kemudian korban dibawa ke rumah duka.

Oleh warga masyarakat, hal tersebut diinformasikan ke pihak kepolisian Sektor Kilo. Merespon laporan warga, Kapolsek Kilo IPTU Yuliansyah beserta anggotanya mendatangi rumah duka pada sekitar pukul 15.20 wita. Selanjutnya Kapolsek melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban terkait kejadian yang menimpa Sahyun. 
"Pihak keluarga korban mengakui bahwa korban memang mengalami gangguan jiwa (stress) lantaran ditinggal oleh isterinya," jelas Hujaifah.
Pihak keluarga menerima dengan ikhlas kejadian tersebut dan meyakini bahwa peristiwa itu terjadi karena murni bunuh diri. Korban dikebumikan pada Sabtu (25/9/2020).

"Kami atas nama pihak keluarga mengikhlaskan kejadian ini karena anak saya mengalami gangguan jiwa setelah ditinggalkan oleh istrinya," kata ayah kandung korban, Suparman Hamzah. (AMIN).