Hebat, Tausiyah Da'i-Da'iyah Cilik Ini Menggugah Hati

Kategori Berita

.

Hebat, Tausiyah Da'i-Da'iyah Cilik Ini Menggugah Hati

Koran lensa pos
Minggu, 18 Agustus 2019

Dompu, Lensa Pos NTB -   Nasehat agama merupakan siraman rohani yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Diibaratkan tanaman, nasehat adalah pupuk yang dibutuhkan untuk menyuburkan keimanan di dalam jiwa seseorang.
Rasulullah SAW mengajarkan terimalah nasehat kebenaran dari siapapun yang menyampaikan baik dia adalah orang tua atau anak kecil, sekalipun dia adalah orang yang membencikan dan orang jauh (bukan sanak kerabat). Hati yang 'keras' bisa menjadi 'lunak' karena adanya nasehat. 
Seperti yang dilakukan oleh anak-anak dalam Lomba Da'i-Da'iyah Cilik yang digelar oleh Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Bima bekerja sama dengan Mahasiswa KKN Angkatan XXXII STISIP Mbojo di Masjid Nurul Haq Dusun Lewidewa Desa Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima NTB  pada hari Ahad (18/8/2019) atau yang bertepatan dengan 17 Dzulhijjah 1440 H ini.
Meskipun sepintas hanya merupakan lomba, tetapi tausiyah yang disampaikan mampu menggugah hati para orang tua yang menyaksikan langsung acara tersebut. Materi tausiyah yang dihantarkan para anak-anak usia SD ini juga menarik perhatian publik. Bahkan tidak sedikit yang mengabadikan dengan rekaman video.
Imel Putri Juliani, siswi kelas 6 SDN 11 Manggelewa Kabupaten Dompu, misalnya. Imel membawakan materi berjudul "Ketinggian Derajat Akhlaqul Karimah".
Ia mengatakan seseorang yang memiliki budi pekerti yang luhur akan senantiasa mendapatkan kebaikan dan keberkahan dalam hidupnya di dunia dan akan memdapatkan derajat surga yang tinggi di sisi Allah. 
"Sesungguhnya kemuliaan akhlaq adalah pengamalan ahli surga," ucapnya.
Ia mengulas kemuliaan akhlaq ditandai dengan sifat-sifat mulia yaitu jujur, amanah, sabar, sopan santun, hidup hemat, rukun, kompak dan bisa bekerja sama serta selalu mensyukuri nikmat Allah tanpa pernah mengeluh.
Ia menegaskan kerusakan di zaman akhir adalah akibat terjadinya kemerosotan nilai-nilai moral dan akhlaq. 
"Karena itu sebagai generasi bangsa harus membiasakan diri dengan kepribadian yang luhur," ajaknya.


Demikian pula dengan Nur Iradat asal Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
Siswi Kelas 3 MI Babussalaam Desa Nowa ini mengupas materi tentang kemandirian. Dikatakannya generasi muda Islam sejak dini harus membiasakan diri untuk hidup mandiri alias tidak menggantungkan diri kepada orang lain. Hal kecil ia contohkan kemandarian adalah saat makan, minum maupun mandi. Makanan atau minuman tak perlu lagi harus diambilkan oleh orang tua tetapi hendaknya dilakukan sendiri.
"Jangan-jangan masih ada yang kalau mandi dimandiin," selorohnya.
Selanjutnya ia mengutip sabda Rasulullah SAW dalam Hadits Shohih Muslim bahwa seseorang tidak memakan sesuatu yang paling baik dibandingkan dengan hasil kerja tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Dawud AS tidak makan kecuali hasil kerjanya sendiri.

Peserta tuan rumah, Ratu Tajan Hurin Inin juga tampil sangat memukau. Putri kecil yang masih kelas 1 di SD-IT Al Azam Bolo ini dengan suara lantang membawakan materi tentang Akhlaqul Karimah. Ratu menegaskan perbuatan baik pasti akan mendapatkan balasan kebaikan pula di dunia sampai di akhirat. Sebaliknya perbuatan buruk juga akan berbuah keburukan di dunia sampai akhirat. Karena itu ia mengingatkan agar memanfaatkan umur yang diberikan oleh Allah SWT untuk memperbanyak kebaikan (amal sholeh) sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat dan agar mendapatkan keberkahan hidup di dunia.

Sementara itu, Puput Nurmutia Sandi Saputri asal Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima
dalam materi tausiyahnya yang berjudul "Membentengi Diri dari Kerusakan di Akhir Zaman" menegaskan bahwa handphone memang memberikan manfaat bagi penggunanya bila digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Tetapi akan mendatangkan mudarat bila disalahgunakan. 
"Karena itu jangan habiskan waktu hanya untuk main WA, facebook, instagram, youtube sampai lupa waktu sholat," pesannya.
Ia mengatakan sholat adalah tiang agama dan merupakan amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di akhirat nanti. Untuk itu harus senantiasa dijaga waktunya dan dilaksanakan dengan khusyu' dan tuma'ninah.
Puput juga mengajak kepada anak-anak agar senantiasa menghormati, menghargai jasa-jasa dan pengorbanan orang tua.
"Orang tua tidak pernah mengeluh di dalam mengurus dan merawat kita dan tidak pernah meminta kepada kita untuk mengganti rugi atas segala pengorbanannya kepada kita," ujarnya.
Selanjutnya ia mengajak untuk selalu berbakti dan senantiasa mendoakan bagi kedua orang tua.
"Robbigfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiro," ucapnya sembari menangis sesenggukan yang membuat beberapa ibu-ibu yang menyimak nasehatnya turut meneteskan air mata pula.

Irsyad Sulton Aulia Kais siswa kelas 4SD Inpres Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima juga tampil memukau.
Ia menekankan tentang  arti penting keluhuran budi pekerti bagi generasi muda. Menurutnya orang yang mulia akhlaqnya akan mencapai derajatnya orang yang ahli puasa dan ahli sholat. 
"Orang iman harus senantiasa memelihara sifat jujur, amanah, dan sifat-sifat ahli surga lainnya. Jangan berkata bohong karena kebohongan menjadikan kedurhakaan dan kedurhakaan akan memasukkan dalam neraka," tandasnya mengakhiri. (AMIN)