Hapus Kekerasan Perempuan dan Anak, Laksanakan 3 Pilar

Kategori Berita

.

Hapus Kekerasan Perempuan dan Anak, Laksanakan 3 Pilar

Koran lensa pos
Jumat, 30 Agustus 2019

Nur Syamsiah, SH saat menjadi narasumber dalam Workshop PUSPA, Kamis (29/8)
Dompu, Lensa Pos NTB -   Perempuan dan anak tak pernah berhenti dibicarakan dalam berbagai forum diskusi publik baik yang diadakan oleh dinas terkait maupun oleh lembaga-lembaga non pemerintah yang concern dengan masalah perempuan dan anak. Hal itu disebabkan berbagai problem masih menyertai kehidupan mereka. 
Di antaranya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, kasus pelecehan seksual, kasus penganiayaan, perdagangan manusia, maupun ketimpangan ekonomi.
"Selama masalah-masalah perempuan dan anak belum tuntas, kita tidak akan pernah berhenti membahasnya," ungkap Nur Syamsiah, SH saat menjadi narasumber dalam acara Workshop Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu di Gedung Dharma Wanita, Kamis (29/8).

Untuk menuntaskan persoalan-persoalan perempuan dan anak di atas, tokoh wanita energik yang bermitra dengan Islamic Relief untuk Program Peacebuilding ini menegaskan ada 3 (tiga) Pilar yang harus dipastikan terlaksana dengan baik. Yaitu Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak, dan Pemenuhan Hak Anak.

Ia menguraikan pemerintah harus memastikan bahwa wanita benar-benar diberdayakan. Perempuan harus memiliki SDM yang mumpuni. Kaum hawa juga harus disetarakan posisinya dengan kaum adam dan bukan terus menjadi sub ordinat bagi kaum pria.
Perlindungan terhadap perempuan dan anak harus benar-benar mendapatkan perhatian serius. Memang dari sisi aturan telah mengatur tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak, tetapi implementasi di lapangan ia menilai masih terjadi ketimpangan-ketimpangan. Karena itu, ia menegaskan untuk tegaknya perlindungan terhadap perempuan dan anak, maka Aparat Penegak Hukum (APH) harus dipastikan memiliki SDM yang mumpuni juga.
Ia juga menegaskan pemenuhan hak anak harus benar-benar diwujudkan.
"Kalau 3 Pilar ini berdiri kokoh kuat, maka hampir pasti bahwa kesejahteraan perempuan dan anak bisa terwujud. Hampir pasti juga bahwa misi Pemerintahan Jokowi "Mewujudkan Perempuan dan Anak Indonesia yang Berkualitas, Mandiri, dan Berkepribadian" akan terwujud," ujarnya.

Diakuinya untuk mewujudkan terlaksananya 3 Pilar di atas bukan semudah membalikkan telapak tangan, tetapi membutuhkan proses panjang, kerja keras yang kontinyu dan berkelanjutan dari semua elemen terkait. Karena itu, sinergitas dan kolaborasi semua elemen dimaksud sangat diharapkan secara terus-menerus.

Ia mengapresiasi Pemkab Dompu yang telah memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Tingkat Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Ia juga mengapresiasi Pemkab Dompu yang telah concern terhadap perempuan dan anak yang direalisasikan dengan terbentuknya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersendiri, yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu. Ia juga mengapresiasi keberadaan Forum Anak Dompu yang telah banyak berkontribusi  memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak. Ia juga mengapresiasi terwujudnya Taman Ramah Anak, Puskesmas Ramah Anak, maupun Sekolah Ramah Anak. Karena semua itu menunjukkan bahwa Pemkab Dompu telah banyak berbuat demi pemenuhan hak-hak perempuan dan anak. Tetapi ia berharap agar  pemenuhan hak-hak perempuan dan anak benar-benar terwujud secara kontinyu dan berkesinambungan agar tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kabupaten bermotto Nggahi Rawi Pahu ini. (AMIN)