Mantan Ketua PMII Kabupaten Sumbawa Barat, Abdul Gaffar. |
KSB, Koranlensapos.com— Seraya menunggu penetapan hasil akhir
Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mantan Ketua
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang
juga Wakil Sekretaris 3 PKC PMII Bali Nusra, Abdul Gaffar menyerukan seluruh
masyarakat, para pendukung Paslon dan peserta Pemilu agar menjaga persaudaraan.
“17 April
sudah lama berlalu, namun suhu perpolitikan tingkatan pusat sampai daerah masih
terasa hangat. Maka kami menyerukan semua masyarakat untuk menjaga
persaudaraan,” ajaknya, Jumat (3/5/2019).
Pihaknya mengajak semua pihak agar dapat menjaga
kondusifitas di tengah publik. Mendukung tugas penyelenggara Pemilu 2019 yaitu
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang
mendapatkan mandat dari rakyat sebagaimana telah diatur dalam peraturan
undang-undang.
“Sebelum real count (penetapan) dari KPU RI keluar,
saling klaim atas kemenangannya sangat banyak. Kita harus terus menjaga
persatuan dan kesatuan demi kenyamanan bersama. Apalagi dalam waktu dekat kita
menyambut bulan suci Ramadan,” katanya.
Abdul Gaffar juga mengingatkan para kader PMII
menjadi garda yang menjaga persatuan dan kesatuan, khususnya generasi milenial
yang merupakan mayoritas pengguna media sosial (Medsos).
Dirinya mengutip statement Ketua PKC PMII
Bali-Nusra Azis Muslim dalam acara tasyakuran hari lahir PMII agar pemuda dan
kader PMII tidak menjadi provokator dan tidak menyebarkan opini yang berpotensi
memecah persatuan dan kesatuan NKRI. “Khususnya generasi milenial yang mayoritas
Medsos menjadi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Abdul Gaffar optimisti KPU dan Bawaslu dapat
menyelenggarakan Pemilu hingga akhir dengan baik sebagaimana amanah
undang-undang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Apalagi Pemilu 2019
tinggal memasuki tahap akhir.
Menurutnya, munculnya opini miring yang menyatakan
penyelenggara Pemilu curang adalah informasi sesat atau hoaks.
“Kemudian untuk penyelenggara Pemilu KPU dan
Bawaslu untuk terus kawal penghitungan hasil pungutan suara dengan jujur. Kepada
penyelenggara bahwa semua opini miring tentang kecurangan yang dilakukan
penyelenggara adalah hoaks. Saya sami'na wa'ato'na keputusan akhir kepada KPU,”
katanya. [TIM LENSAPOS]