Dompu, Lensa Post - Kabupaten Dompu saat ini berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa) dalam kasus virus rabies. Faktanya telah ada 275 orang warga Kabupaten Dompu yang digigit anjing. Hal itu berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu beberapa hari lalu. Belum lagi ditambah dengan peristiwa yang hari Jum'at (25/1) kemarin terjadi. Ada 3 orang warga Desa Tembalae Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu NTB diserang anjing diduga terjangkit virus rabies.
Menyusul kejadian tersebut, pada Sabtu (26/1), Petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB dan juga dari Disnak KH Kabupaten Dompu, serta aparat Desa Tembalae dibantu warga melakukan pemusnahan terhadap anjing-anjing liar di wilayah desa tersebut.
Kepala Desa Tembalae, Amir Mahmud, S. Pd menyebutkan ada 17 ekor anjing yang berhasil dibinasakan dalam operasi tersebut. "Anjing-anjing itu (dibunuh dengan cara) diracun dan dipukul," ungkap Amir. Bukan hanya anjing, ternyata ada pula beberapa ekor kucing terkapar menjadi bangkai dalam operasi massal itu.
Apakah kucing-kucing itu dikhawatirkan mengidap virus rabies ? Amir membantah hal itu. Ia menegaskan kematian kucing-kucing itu bukan karena dibunuh melainkan karena secara tidak sengaja memakan makanan yang telah dibubuhi racun yang disediakan untuk anjing. "Kucing itu tidak sengaja diracun, tetapi secara kebetulan memakan makanan yang diberi racun yang disebar untuk anjing," tuturnya.
Kades Tembalae 2 periode ini melanjutkan bahwa bangkai-bangkai anjing dan kucing itu telah dikuburkan di Dusun Nata Kehe Desa Tembalae setelah sebelumnya diambil beberapa bagian otaknya oleh petugas dari Disnak KH untuk dikirim ke Laboratorium di Denpasar-Bali.
Lebih lanjut Amir menginformasikan ada 7 (tujuh) orang warganya yang digigit anjing dalam waktu beberapa hari ini. "Kemarin sempat dirawat di Puskesmas Ranggo 6 orang dan sudah pulang ke rumah, dan 1 orang lagi masih dirawat di RSUD Dompu," pungkasnya. (TIM LENSA POST DOMPU)
Menyusul kejadian tersebut, pada Sabtu (26/1), Petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB dan juga dari Disnak KH Kabupaten Dompu, serta aparat Desa Tembalae dibantu warga melakukan pemusnahan terhadap anjing-anjing liar di wilayah desa tersebut.
Kepala Desa Tembalae, Amir Mahmud, S. Pd menyebutkan ada 17 ekor anjing yang berhasil dibinasakan dalam operasi tersebut. "Anjing-anjing itu (dibunuh dengan cara) diracun dan dipukul," ungkap Amir. Bukan hanya anjing, ternyata ada pula beberapa ekor kucing terkapar menjadi bangkai dalam operasi massal itu.
Apakah kucing-kucing itu dikhawatirkan mengidap virus rabies ? Amir membantah hal itu. Ia menegaskan kematian kucing-kucing itu bukan karena dibunuh melainkan karena secara tidak sengaja memakan makanan yang telah dibubuhi racun yang disediakan untuk anjing. "Kucing itu tidak sengaja diracun, tetapi secara kebetulan memakan makanan yang diberi racun yang disebar untuk anjing," tuturnya.
Kades Tembalae 2 periode ini melanjutkan bahwa bangkai-bangkai anjing dan kucing itu telah dikuburkan di Dusun Nata Kehe Desa Tembalae setelah sebelumnya diambil beberapa bagian otaknya oleh petugas dari Disnak KH untuk dikirim ke Laboratorium di Denpasar-Bali.
Lebih lanjut Amir menginformasikan ada 7 (tujuh) orang warganya yang digigit anjing dalam waktu beberapa hari ini. "Kemarin sempat dirawat di Puskesmas Ranggo 6 orang dan sudah pulang ke rumah, dan 1 orang lagi masih dirawat di RSUD Dompu," pungkasnya. (TIM LENSA POST DOMPU)