Komentar
Dompu, Lensa Pos NTB - Sebuah bentuk kebanggaan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh seluruh elemen yang ada di SMK Negeri 1 Kempo, ketika pertama kali merayakan hari lahirnya setelah 16 tahun didirikan yaitu tepatnya pada tanggal 1 Oktober yang bertepatan dengan hari kesaktian pancasila yang jatuh pada hari Senin kemarin. Berbagai kegiatan dilakukan oleh SMK Negeri 1 Kempo dalam merayakan Hari Lahirnya itu, diantaranya melaksanakan pawai keliling yang diikuti oleh seluruh guru, pegawai, siswa, termasuk Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, maupun masyarakat dengan diramaikan bunyi sirine mengambil star di terminal Soro hingga ke SMK 1 Kempo.
Kegiatan lain yang dilaksanakannya yaitu dengan melaksanakan berbagai lomba, seperti lomba keindahan kelas, lomba volley ball, pemilihan siswa teladan dan pemnyerhan penghargaan kepada 5 mantan kepala SMK Negeri 1 Kempo, semua hadiah dan penghargaan terrangkum dalam acara puncak peringatan pada hari senin, 1 Oktober 2018 kemarin. Acara puncak yang dihadiri oleh Kepala UPT Layanan Dikmen PK/PLK, Ahmad Taufik, S. Pd, itu turut memeriahkan acara meskipun dilaksanakan dengan cukup sederhana. Dalam sambutannya, Kepala UPT Layanan Dikmen PK/PLK, Ahmad Taufik, S. Pd, merasa bersyukur perubahan yang terjadi di SMK 1 Kempo, dan berharap agar sekolah ini menjadi sekolah unggul, dan selanjutnya SMK ini pula akan mendapatkan bantuan kapal penangkap ikan yang bisa dijadikan sarana untuk menunjang kebutuhan sekolah.
Sementara Kepala SMK Negeri 1 Kempo, Ir. Adam mengaku sangat berbahagia karena dapat merayakan tanggal berdirinya sekolah yang dipimpinnya setelah 16 tahun berdiri, meski dengan anggaran patungan, tetapi dirinya merasa bersyukur karena pada kegiatan ini juga dapat memberikan penghargaan kepada mentan kepala sekolah yang telah berjasa dengan perjuangan dan dedikasinya sehingga SMK Negeri 1 Kempo dapat mulai bersinar seperti sekarang.Kelima mantan Kepala sekolah diantaranya, Drs. Rifaid, H. M. Yakub, S. Ag, Drs. Abdurrahman, Hermadin, S. Pd, dan Drs. Muslamin.Sementara terpilih sebagai siswa teladan yaitu I Komang Agung Astrawan yang kini telah merubah namanya menjadi Agung Anwar karena telah mengucapkan dua kalimat syahadat alias Muallaf. (Deor)