Mataram, Lensa Post NTB - Korem
162/WB hari ini, Kamis (30/8) menerima kunjungan Komisi I DPR RI bersama
rombongan yang langsung disambut Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal
Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han., bersama Perwira Staf dan Dan/Ka Satdisjan Korem
162/WB di Hall Makorem 162/WB. Kunjungan
kerja Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari bersama rombongan ke Pulau
Lombok dalam rangka memantau secara langsung dampak maupun korban gempa
khususnya di wilayah Lombok NTB.
Usai
menggelar rapat bersama di ruang Data Makorem, Ketua Komisi I DPR RI
menyampaikan perumahan TNI yang ambruk tidak dilaporkan kepada kami, namun yang
dilaporkan hanya perumahan masyarakat saja dan setelah ditanyakan baru ada
laporan. "Dalam
rapat tadi, ada evaluasi terkait dengan kebutuhan alat berat yang sangat besar
jumlahnya dengan daya dukung sangat kecil, ini nanti akan dikoordinasi
ditingkat pusat dan mudah-mudahan hari ini ada tambahan alat berat untuk
mengatasi reruntuhan bangunan yang ada di Lombok mungkin dari Surabaya atau
dari Jakarta", jelasnya.
Menurutnya,
saat ini sekitar 62 Unit alat berat yang sedang proses pengiriman ke lokasi dan
sekiranya belum mencukupi akan kita sampaikan kepada Pemerintah Pusat atau
Departemen Teknis yang lainnya yang lebih dekat secara geografis untuk
membantu. Sementara
Danrem 162/WB mengucapkan terimakasih atas kunjungan Komisi I DPR RI ke Makorem
162/WB dan akan dijadikan sebagai evaluasi kedepan untuk lebih baik lagi dengan
meningkatkan kemampuan pribadi masing-masing dan tadi dijanjikan akan ada
penambahan alat berat untuk mendukung tugas kedepan sehingga mudah-mudahan
penyelesaian gempa Lombok lebih cepat terealisasi dari target selama enam
bulan.
"Adapun
kendala yang dihadapi selain minimnya alat berat sesuai dengan paparan yang
kami sampaikan yakni masih adanya gempa-gempa susulan dan beberapa pipa yang
sudah dibangun dan disambung kembali patah lagi bahkan ada tempat penampungan
atau tandon air yang ada di Sembalun pecah. Rizal
juga menjelaskan terkait dengan kerusakan rumah atau asrama dan perkantoran
baik yang ada di asrama Gebang maupun perumahan Koramil yakni sebanyak 80 unit
yang tersebar di seluruh Pulau Lombok dan Sumbawa.
Orang
nomor satu di jajaran Korem 162/WB ini juga menyinggung jumlah personel
gabungan TNI Polri yang dikerahkan untuk membantu rehabilitasi dan rekonstruksi
yang masih dirasakan kurang. "Jumlah
personel yang sudah dikerahkan sebanyak 3.393 orang gabungan TNI dan Polri dan
sekarang ada penambahan lagi dari Yonmenzikon dan Yozipur Kostrad, namun jika
dihadapkan dengan jumlah rumah yang akan direkonstruksi jelas akan masih kurang
sehingga harus diback up lagi dari", pungkasnya. (LP.NTB/ Tim)