Dinsos Dompu Alokasikan Bantuan Petani Tembakau

Kategori Berita

.

Dinsos Dompu Alokasikan Bantuan Petani Tembakau

Koran lensa pos
Kamis, 05 Juli 2018
Dompu, Lensa Post NTB - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Dompu, Ir. H. Fakhrurrozi kemarin mengalokasikan bantuan kepada kelompok petani tembakau yang ada di Desa Woko dan kelompok petani tembakau di Dusun Nata-Kehe Desa Temba Lae Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu.
Selain kepada kelompok petani tembakau, bantuan juga diberikan kepada anak-anak petani tembakau di wilayah tersebut. Bantuan yang diberikan berupa peralatan dan perkakas yang dibutuhkan oleh para warga tersebut yakni mesin pompa air serta alat-alat perbengkelan dan permeubelan. Para penerima bantuan ini, adalah warga miskin yang terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) 2015 yang bermata pencaharian sebagai petani tembakau.
Kadinsos Dompu melalui Kasubag Program, Momon Suherman, SH mengatakan  bantuan tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) yang dialokasikan oleh Pemkab Dompu ke Dinsos Kabupaten Dompu tahun anggaran 2018.  "Karena bersumber dari DBHCT, maka kita kembalikan itu kepada para petani tembakau yang ada di Desa Woko," ungkap Momon.

Dikemukakan Momon, dana DBHCT yang diterima oleh Dinsos sebesar Rp. 400 juta yang keseluruhannya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat pra sejahtera. Dana tersebut dinilai masih minim untuk melakukan langkah-langkah pemberdayaan bagi masyarakat miskin yang tergolong dalam 26 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).  "Kalau bisa alokasi terbanyak di Dinas Sosial di samping Dinas Kesehatan," harapnya.

Ditambahkan Rukyatil Hilaliyah, Staf di Bagian Program beberapa hari lalu, Dinsos Kabupaten Dompu juga telah memberikan bantuan kepada 40 lansia yang dipandang sangat membutuhkan. Dimisalkan Yati, di antara lansia penerima bantuan itu, di Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa, ada lansia yang telah berstatus duda tinggal di sebuah gubug reot dengan anaknya yang menderita sakit jiwa. Ada pula seorang nenek yang tinggal sendiri di sebuah pondok (salaja) 4 tiang ukuran 2x2 meter. Menurutnya, para lansia yang sudah tidak produktif ini, selain membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar, juga membutuhkan teman bercerita.

"Di Dinas Sosial Kabupaten Dompu baru ada 2 orang pendamping lansia. Dengan sebaran lansia yang cukup besar ini, kami tidak bisa memberikan pelayanan yang optimal," akunya.

Lebih lanjut, ia menerangkan keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam penanganan 26 PMKS. Karena itu, Dinsos Kabupaten Dompu saat ini hanya mampu memfokuskan pada 4 PMKS saja dari total keseluruhan 26 PMKS. Antara lain lansia, anak terlantar, anak-anak yang berhadapan dengan hukum dan penyandang disabilitas. (LP.NTB/EMO DOMPU)