Ketua MUI Dompu : Cera Labu Termasuk Syirik Kepada Allah

Kategori Berita

.

Ketua MUI Dompu : Cera Labu Termasuk Syirik Kepada Allah

Koran lensa pos
Rabu, 02 Mei 2018
Dompu, Lensapost NTB - Cera Labu (selamatan pantai) merupakan suatu acara ritual tahunan yang biasa dilakukan oleh warga Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu.Bahkan 3 tahun belakangan ini upacara ritual ini dimasukkan dalam rangkaian kegiatan event Tambora Menyapa Dunia dan Festival Pesona Tambora (FPT) serangkaian dengan Peringatan Hari Jadi Kabupaten bermotto Nggahi Rawi Pahu ini.

Konon, salah satu bagian dari kegiatan ini adalah pemotongan kerbau dan kepalanya dibawa ke tengah laut untuk dipersembahkan kepada penguasa laut dengan maksud agar memberikan keselamatan dan limpahan rezeki bagi masyarakat nelayan yang ada di wilayah pesisir itu.

Ketua MUI Kabupaten Dompu, DR (HC) H. Abdullah Arsyad, S. Ag mengatakan ritual semacam itu merupakan suatu perbuatan menyekutukan Allah (syirik)  yang masih dilaksanakan oleh umat Islam di Kabupaten Dompu saat ini.

"Banyak orang menanyakan hal ini kepada saya. (Cera Labu) itu adalah syirik kepada Allah yang tidak boleh dilanjutkan oleh kita. Itu harus ditinggalkan," tegasnya.

Dipaparkan Ketua MUI Dompu ini, kepala kerbau tersebut lebih bernilai sedekah bila dibagikan kepada faqir miskin ketimbang dijadikan semacam sesajen ke tengah lautan.

Perbuatan syirik semacam itu, lanjutnya sebagaimana yang menjadi kebiasaan masyarakat jahiliyah dulu yang melakukan penyembelihan untuk pemujaan kepada berhala atau untuk diletakkan di atas kuburan nenek moyangnya.

Selain Cera Labu, Aji Dole melihat ritual syirik yang masih dilakukan umat Islam di Dompu adalah saat pencarian korban tenggelam dengan memukul gendang dengan tujuan meminta bantuan roh-roh halus agar memperlihatkan jasad korban tenggelam.

"Meminta bantuan kepada selain Allah adalah syirik," tandasnya.

Lebih lanjut, Ketua MUI mengingatkan kepada segenap umat Islam di Kabupaten Dompu agar senantiasa memurnikan aqidah.

"Penyembahan hanya kepada Allah. Meminta tolong juga hanya kepada Allah semata," paparnya.

Ia mengkhawatirkan kelakuan animisme dan dinamisme masih dilakukan oleh Kaum Muslimin di zaman modern ini. (LP/ Amin Dompu)