Lebih Dekat dengan Qoriyatun Hafizah, Nominator Pemuda Inspiratif Dompu 2025

Kendati masih berstatus mahasiswi, berkat kemampuannya, Qory direkrut menjadi guru di SMK Kreatif Dompu, sebuah sekolah internasional yang menerapkan konsep pendidikan berbasis sampah. Ia juga dipercaya menjadi pembina ekstrakurikuler pidato bagi para siswa di sekolah yang bernaung di bawah Yayasan We SAVE itu.

Selain itu, Qory juga berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC) dan telah beberapa kali memberikan pelatihan kepada anak muda lainnya tentang hal tersebut. Ia aktif di organisasi We SAVE (Social And Voluntary Education) sejak tahun 2021. Qory mengaku senang bergabung di We SAVE karena  organisasi tersebut independen, nirlaba, dan non-politik yang bergerak di bidang pendidikan, lingkungan, sosial, dan ekonomi. 

Di lembaga WE SAVE, Qory termotivasi untuk terus mengembangkan dan meningkatkan potensi diri. Ia pun berusaha agar segala upaya yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga mampu menginspirasi dan memberi manfaat bagi orang lain. Karena itu, ia menghabiskan banyak waktu untuk belajar, mengajar, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.

Di Asrama We SAVE, Qory menjadi salah satu pengurusnya. Pada tahun 2025, asrama ini dihuni oleh lebih dari 80 anak yang berasal dari berbagai daerah pelosok Kabupaten Dompu. Setiap hari, sejak bangun tidur hingga menjelang tidur kembali, Qory bertanggung jawab mengawasi sekaligus mengatur kegiatan asrama, khususnya bagi anak-anak asrama perempuan. Mulai dari jadwal piket, memasak, belajar, hingga aturan kedisiplinan lainnya menjadi bagian dari tugasnya.

Selama menjabat sebagai Ketua Divisi Pendidikan, banyak program yang telah dijalankannya dan membawa dampak positif bagi anak-anak. Salah satunya adalah Character Capacity Building, program yang berfokus pada pembentukan dan perubahan karakter. 

Melalui kegiatan ini, banyak anak asrama yang sebelumnya memiliki perilaku kurang baik, kecanduan handphone dan merupakan perokok berat, kini menjadi anak yang lebih sopan, menghormati orang tua dan bersemangat dalam meraih cita-cita. Anak-anak yang awalnya tertutup, kini mulai membuka diri, mampu bersosialisasi, serta bekerja sama dengan teman-temannya.

Selain itu, program Science Capacity Building juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan kapasitas keilmuan siswa. Program ini meliputi kegiatan literasi, teacher training, diskusi, design project, dan problem solving. Melalui kegiatan ini, banyak siswa yang awalnya tidak lancar berbahasa Indonesia kini mampu berbicara di depan umum dengan percaya diri. Bahkan, beberapa di antaranya yang sebelumnya tidak bisa membaca kini sudah lancar membaca. Program ini juga mendorong munculnya pemikiran kritis serta mencetak guru-guru muda yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Kemudian ada program Spiritual Capacity Building yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada Allah SWT melalui kegiatan seperti memberantas buta shalat dan buta Al-Qur’an, membiasakan shalat wajib dan sunnah (tahajud dan dhuha), puasa Senin-Kamis, serta dzikir pagi dan petang. Dari kegiatan ini, banyak siswa yang sebelumnya tidak mengenal Al-Qur’an bahkan belum bisa mengucapkan syahadat, kini sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, bahkan menjadi imam shalat.

We SAVE juga pernah menjalankan program Sekolah Karakter yang merupakan program yang berfokus pada pembentukan karakter anak. Hingga saat ini, program tersebut telah dilaksanakan di tiga lokasi di Kabupaten Dompu: Desa Dorebara, Desa Lune, dan Kelurahan Kandai 1.

Salah satu program unggulan lain We SAVE yang berdampak besar di bidang pendidikan, lingkungan, dan ekonomi adalah Kursus Dibayar dengan Sampah. Program ini diikuti oleh hampir 150 siswa dari berbagai daerah di Kabupaten Dompu. Qory sendiri mengajar kursus Bahasa Inggris setiap hari selama satu minggu penuh. Sebagai Ketua Divisi Pendidikan, tugasnya tidak hanya mengajar, tetapi juga mengatur administrasi dan memastikan seluruh kegiatan pendidikan berjalan dengan baik. Di tengah berbagai kesibukan tersebut, Qory juga dipercaya mengelola bisnis alat tulis kantor (ATK) di asrama We SAVE, yang sekaligus menjadi tempat penyimpanan data dan administrasi asrama maupun organisasi.

Tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, Qory juga aktif dalam kegiatan lingkungan dan sosial WE SAVE, seperti Sunday Cleaning Day dan SEKAM Innovation, yang bertujuan mengurangi permasalahan sampah di Kabupaten Dompu.

 Selain itu, ia turut mengampanyekan gerakan Zero Waste, baik di lingkungan sekitar maupun melalui media sosial. Program-program yang dijalankan lembaga WE SAVE telah memberikan banyak sekali manfaat bagi generasi muda di kabupaten dompu. Berkat program ini terdapat 11 anggota yang akan berangkat dan melanjutkan studi di Universitas Al-Bukhoiri Internasional Islamic School dengan beasiswa. 

Qory meyakini bahwa setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Begitu pula dengan dirinya. Di usianya saat ini, mungkin sulit bagi sebagian orang untuk tidak terbawa arus pergaulan remaja pada umumnya. Namun dengan tekad dan kesadaran penuh, ia memilih jalan yang membawa pada kebaikan. Jalan yang memungkinkan baginya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi generasi muda, yang merupakan tonggak penerus peradaban. Ia percaya bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, dan dirinya adalah salah satu di antara mereka yang berkomitmen menjadi bagian dari perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.