Dirjen Tanaman Pangan Hadiri Panen Raya Jagung di Dompu

Kategori Berita

.

Dirjen Tanaman Pangan Hadiri Panen Raya Jagung di Dompu

Koran lensa pos
Selasa, 22 April 2025

 

Panen Raya Jagung di Desa Nusa Jaya Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB, Senin (21/4/2025)


Koranlensapos.com - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Yudi Sastro, SP., MP menghadiri  kegiatan Panen Raya Jagung di Dusun Muhajirin Desa Nusa Jaya Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB, Senin (21/4/2025).

Kehadiran Dirjen didampingi  Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Dr. Abdul Roni Angkat, Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Muda Ditjen Tanaman Pangan Devied Apriyanto Sofyan, Perwakilan Badan Pangan Nasional, Perwakilan Perum Bulog dan sejumlah tamu kehormatan lainnya. Hadir pula Pejabat Forkopimda, Pimpinan DPRD, para Pimpinan.OPD, PKK, GOW, para Camat, Kades dan tokoh maayarakat, tokoh wanita dan tokoh pemuda di Kecamatan Manggelewa.

Untuk diketahui, pada saat bersamaan, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman juga menghadiri Panen Raya Jagung yang dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa. Mentan juga memberikan sambutan dan berdiskusi dengan Bupati Dompu, Bambang Firdaus melalui zoom meeting.

Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Menteri Pertanian yang diwakili Dirjen Tanaman Pangan beserta segenap rombongan yang telah menghadiri undangan pelaksanaan Panen Raya Jagung di Kabupaten Dompu guna mendukung swasembada pangan nasional.


Bupati BBF menyampaikan Kabupaten Dompu merupakan salah satu kabupaten di provinsi NTB dengan jumlah penduduk yang bermata pencaharian utamanya dari sektor pertanian. 

"Penduduk Dompu sekitar 61 persen adalah petani dimana lahan-lahan pertanian merupakan aspek penting yang memegang sendi-sendi kehidupan masyarakat, ketersediaan bahan pangan secara terus menerus, tepat waktu dan tepat kualitas bagi masyarakat adalah upaya yang senantiasa dilakukan," ungkap Bupati.

Dilanjutkan Bupati, dalam upaya peningkatan kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar terhadap produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dompu yaitu sebesar 39,64 persen. 
"Peningkatan produktivitas sektor pertanian harus dibarengi dengan peningkatan nilai tambah hasil pertanian dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.


Lebih lanjut Bupati mengemukakan eksistensi Kabupaten Dompu sebagai salah satu daerah pemasok jagung nasional, dapat dilihat dari capaian produksi jagung dari tahun 2010 sampai sekarang yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 
"Potensi pertanaman jagung selama 5 tahun terakhir rata-rata seluas 70.000 sampai 80.000 ha per tahun," sebutnya.


Dipaparkan Bupati Bambang, bulan Maret dan April menjadi puncak panen, dimana Kecamatan Manggelewa menjadi salah satu kecamatan penyumbang terbesar produksi jagung di Kabupaten Dompu disusul oleh Kecamatan Kilo, Woja, Kempo dan Pekat. dengan rata-rata luasan pertanaman di Kecamatan Manggelewa mencapai sekitar 15.000 Ha per tahun dan produktivitas 8-10 ton/Ha. 

Pada momen tersebut, Bupati Bambang juga menyampaikan keluhan petani jagung di Kabupaten Dompu. Harga pembelian jagung dengan kadar air 15% saat ini oleh pihak swasta non Bulog hanya berkisar Rp. 4.000 hingga 4.300 per kilogram. Angka ini masih jauh dari HPP yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Bapanas yakni Rp. 5.500. Untuk itu, Bupati meminta kepada pemerintah pusat agar dapat melakukan langkah-langkah konkret guna terlaksananya pembelian jagung sesuai HPP demi kesejahteraan petani.

Sementara Bulog dengan kapasitas daya tampung yang sangat terbatas yakni 9.000 ton tidak mampu melakukan pembelian jagung secara langsung. Sehingga pihak swasta yang bisa menampung hasil produktivitas jagung saat ini namun dengan harga pembelian sebagaimana disebutkan di atas. Terkait hal itu, Bupati menyampaikan telah 
berkoordinasi dengan Bulog dan gudang-gudang di Dompu untuk membeli jagung dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, serta melakukan inspeksi mendadak ke gudang jagung untuk memastikan harga sesuai harapan petani dan menindaklanjuti harapan petani terkait harga jagung.
Selain soal harga, Bupati juga melaporkan beberapa tantangan tekhnis yang menjadi permasalahan yang dihadapi petani jagung saat ini. Antara lain soal biaya produksi yang masih sangat tinggi, masih bergantung pada musim hujan, ketersediaan pupuk subsidi yang terbatas, serta ancaman jagung impor yang mengganggu pangsa pasar dalam negeri 

"Melalui panen raya jagung ini kami berharap dukungan baik dari pemerintah pusat maupun provinsi agar apa yang menjadi harapan dan target swasembada pangan tercapai dan memberikan dampak bagi kesejahteraan petani di Kabupaten Dompu khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya," harap Bupati Bambang.

Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro mengawali sambutannya menyampaikan ada 4 komoditas yang menjadi instruksi Presiden Prabowo terkait dengan swasembada pangan, yakni jagung, padi, tebu dan garam.

"Kayak-kayaknya dua pertama (jagung dan padi,red) Dompu sudah selesai swasembada. Surplus," ungkapnya.

Dirjen menyebutkan 4 program utama Presiden Prabowo yakni swasembada pangan,makan bergizi gratis, hilirisasi, dan Bioenergi.

Terkait swasembada pangan,  Presiden melalui Menteri Pertanian telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang strategis. Permasalahan pupuk yang selama ini cukup pelik, mulai tahun ini tidak mengalami kendala. 
Kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam penuntasan masalah irigasi yang disebut dengan revitalisasi irigasi melalui program optimalisasi daerah irigasi dan rehabilitasi saluran irigasi.

"Target tahun ini 2 juta hektar daerah irigasi bermasalah akan diselesaikan oleh pak Menteri PU melalui BWS di daerah," ungkapnya.

Terkait irigasi, lanjutnya dulu ada kewenangan pusat, provinsi dan daerah. Kewenangan ini tetap ada, tetapi ada Instruksi Presiden (Inpres) yang baru bahwa pusat bisa mengambil alih kewenangan pada saat daerah memiliki keterbatasan anggaran.

"Jadi kalau ada kewenangan provinsi maupun kabupaten karena keterbatasan anggaran, bisa diajukan ke pusat untuk menyelesaikannya," tandasnya.

Pada sambungan zoom meeting dengan Mentan Andi Amran Sulaiman, Bupati Dompu Bambang Firdaus melaporkan tentang harga pembelian jagung oleh perusahaan swasta Rp. 4.300 per kilogram. Menanggapi hal itu, Mentan memanggil pejabat dari Perum Bulog yang hadir dalam acara tersebut untuk mengatasi persoalan harga jagung yang masih jauh di bawah HPP itu.

"Saya minta kepada Bulog untuk menyelesaikan masalah harga jagung ini karena HPP dari pemerintah adalah 5.500," pinta Mentan.

Pada momen itu, Mentan juga meminta petani untuk bersyukur karena soal pupuk sudah diatasi oleh pemerintah. Sedangkan irigasi dan persoalan harga masih terus diupayakan oleh pemerintah demi kesejahteraan petani. (emo).