Petani di Dompu Menjerit, Harga Jagung Terus Turun Setiap Hari, Pemerintah Dinilai Tutup Mata

Kategori Berita

.

Petani di Dompu Menjerit, Harga Jagung Terus Turun Setiap Hari, Pemerintah Dinilai Tutup Mata

Koran lensa pos
Jumat, 05 April 2024
           Pemanenan jagung



Dompu, koranlensapos.com - Petani jagung di Kabupaten Dompu saat ini menjerit. Pasalnya harga jagung terus turun setiap hari. Pada minggu lalu, harga jagung dengan kadar air (KA) 16 - 17% masih berkisar antara Rp. 4.750 sampai 4.850 per kilogram. Saat ini turun hingga di angka 4.250 per kilogram. Apalagi jagung yang kering giling dan belum sempat dijemur, harganya hanya sekitar Rp. 3.000 - 3.200 per kilogram. Diprediksi harga jagung masih akan turun lagi seiring dengan kondisi cuaca saat ini dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

Melalui media sosial para petani mengungkapkan suara hati mereka yang meringis akibat harga jagung yang terus merosot. Berharap menikmati untung tetapi justru menuai buntung. 

Petani mengeluhkan sikap para pengusaha yang dinilai 'sesuka hati' menentukan harga tanpa mempertimbangkan kerugian yang dialami para petani. Para petani mendapatkan modal usaha penanaman jagung dengan kredit dari bank. Dari modal pinjaman itu petani membeli bibit, pupuk dan obat-obatan yang harganya terus melonjak dan tidak pernah sekalipun mengalami penurunan. Belum lagi upah buruh tanam, buruh panen dan ongkos penggilingan jagung terus menaik pula.

Bukan hanya soal kemerosotan harga yang dikeluhkan para petani. Mereka juga mensinyalir ada tindakan 'nakal' dari para pengusaha pemilik gudang pembelian jagung. Pengusaha diduga 'bermain' lewat tester sehingga bobot jagung per karung bisa berkurang antara 5  sampai 7 kg, bahkan bisa lebih dari itu. 

Atas realita yang terjadi, para petani merasa sangat dirugikan. Jangankan untuk mengembalikan utang di bank, untuk kembali modal saja tidak cukup.

Karena itu para petani menuding Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu tutup mata terhadap persoalan ini.

"Pemerintah sudah tutup mata, malas tahu dengan keluhan rakyat. Pemerintah tidak memikirkan derita rakyat. Pemerintah daerah tidak ada pengawasannya di gudang pembeli jagung sehingga dengan semaunya gudang memainkan harga jagung petani Jangan dibiarkan harus kita sama-sama melawan menyuarakan tuntutan petani," tulis salah seorang petani asal Kecamatan Woja di beranda facebooknya.

Benarkah Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu tutup mata terhadap persoalan yang dihadapi petani jagung saat ini?

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu, H. Armansyah yang dikonfirmasi koranlensapos.com membantah hal itu. Kadisperindag menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan kalibirasi dan tera ulang alat tester yang ada di semua gudang jagung di Kabupaten Dompu.

"Kami tidak ada yang tutup mata. Semua yang menjadi tugas pemerintah sudah dilakukan. Apa pemerintah harus tidur dan nginap jaga di gudang jagung sehingga baru masyarakat merasa pemerintah itu ada dan tidak menutup mata? Kami sudah melakukan yang mesti kami lakukan," tandas Kadisperindag.

Ketua DPRD Kabupaten Dompu, H. Andi Bachtiar yang juga dikonfirmasi koranlensapos.com menegaskan bahwa keluhan para petani jagung saat ini juga menjadi atensi dari DPRD Kabupaten Dompu. 

"Untuk mengatasi hal tersebut, kami akan memanggil para pihak terkait. Kalau tidak libur hari Senin sudah kami agendakan," tuturnya. (emo).