Jelang Pemilu 2024, Babinsa Daha dan Jala Tekankan Jaga Ketenangan

Kategori Berita

.

Jelang Pemilu 2024, Babinsa Daha dan Jala Tekankan Jaga Ketenangan

Koran lensa pos
Jumat, 09 Februari 2024

Kegiatan ronda malam Babinsa Daha, Sertu Abdullah Maulana dan Babinsa Jala, Koptu Arifuddin pada Kamis malam (8/2/2024). Keduanya Babinsa yang berdinas di Koramil 1614-03/Hu'u Kodim 1614/Dompu


Dompu, koranlensapos.com -  Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia tinggal beberapa hari lagi. Perhelatan demokrasi yang akan menentukan masa depan bangsa dan daerah dalam lima tahun ke depan ini akan digelar pada hari Rabu, 14 Februari 2024.

Menyambut pesta demokrasi tersebut, para Babinsa di seluruh Koramil di bawah Kodim 1614/Dompu memberikan penekanan kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga stabilitas kamtibmas tetap kondusif. Salah satunya selalu disampaikan Babinsa Desa Daha Koramil 1614-03/Hu'u, Sertu Abdullah Maulana.

"Mari kita jaga situasi di desa kita sehingga tetap tenang, aman dan kondusif. Jangan buat keributan yang dapat mengganggu ketenangan di tengah masyarakat," pesan Babinsa Sertu Abdullah Maulana saat ronda malam dengan warga binaan di Dusun Asi Peke, Kamis (8/2/2024).

Babinsa menegaskan terutama kepada para remaja agar menjauhi perbuatan yang dapat menyebabkan keresahan bagi masyarakat umum atau mengganggu kepentingan orang lain. Dicontohkan Babinsa seperti melakukan aksi balap liar, tawuran, mengonsumsi minuman keras dan narkoba.

"Perbuatan-perbuatan itu sangat dilarang, bertentangan dengan ajaran agama dan melanggar hukum. Jauhi semua itu, jangan dekat-dekat," pintanya.

Penekanan yang serupa disampaikan Babinsa di desa tetangga, yakni Koptu Arifuddin (Babinsa Jala). Saat melaksanakan pemantauan ronda malam di wilayah binaan, yaitu di Dusun Nanga Na'e, Babinsa mengimbau warga agar tetap menjaga tali silaturahmi meski berbeda pilihan politik.

Dikatakan Babinsa dengan banyaknya Calon Legislatif, tidak bisa dipungkiri akan terjadi perbedaan pilihan di tengah masyarakat. Bahkan dalam satu keluarga pun, antara suami dan istri atau dengan anak-anaknya bisa kemungkinan terjadinya perbedaan pilihan. Tidak terkecuali pada tiga pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Berbeda pilihan itu silakan. Wajar dan lumrah di negara demokrasi. Tetapi tali silaturahmi tidak boleh putus hanya karena berbeda pilihan. Ini pesta demokrasi. Silakan memilih sesuai hati nurani. Jangan lupa tetap jaga kamtibmas," pungkasnya. (emo).