Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Anak Remaja

Kategori Berita

.

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Anak Remaja

Koran lensa pos
Rabu, 01 November 2023
Firmansyah



Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes 

Sebagaimana halnya orang dewasa dan lanjut usia, kesehatan jiwa (mental) pada anak remaja juga penting diupayakan. Kesehatan jiwa sangat memengaruhi perilaku yang dimainkan individu di lingkungan sosialnya. Perilaku yang terlihat dari seseorang menunjukkan keadaan kesehatan jiwanya. 

Saat individu (remaja) memiliki kesehatan jiwa yang baik maka perilakunya akan baik (normal). Sebaliknya saat individu dalam keadaan kesehatan jiwa yang terganggu (terhambat), perilakunya pun akan mengalami hambatan (tidak normal). 

Kesehatan jiwa yang baik memberikan daya dukung yang baik bagi setiap orang dalam berbagai kegiatannya. Dengan kondisi kesehatan jiwa yang baik tersebut dia dapat beradaptasi secara terarah dengan lingkungan sosialnya. 

Minimnya pengetahuan terkait kesehatan jiwa ada orang tua yang bingung dengan kelakuan anak remajanya. Saat berinteraksi dengan buah hatinya orang tua kadang-kadang melihat adanya perilaku seperti mudah marah, gelisah, galau sedih dan kacau dari buah hatinya. 

Dengan perilaku yang mudah marah, gelisah, galau, sedih, dan kacau seperti yang terlihat orang tua dari buah hatinya bisa jadi mereka sedang berada dalam kondisi kesehatan jiwa yang tidak baik. Kondisi mental seperti ini membuat anak remaja cenderung bermasalah dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. 

Berikutnya dalam interaksi dengan buah hatinya orang tua juga melihat adanya perilaku yang baik dan terarah dari buah hatinya seperti mampu memberikan respons ketika diajak berkomunikasi. 

Lainnya buah hati kita juga menunjukkan semangatnya yang tinggi ketika melakukan berbagai aktivitasnya, merawat dan menjaga penampilannya, bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik. 

Berikutnya buah hati kita menunjukan rasa hormat dan kasih sayang kepada lingkungan sosial di sekitarnya, memiliki tanggung jawab, berkemauan yang tinggi dan keras untuk berubah lebih baik, mampu mengelola emosi dan memanage aktivitas pada hal yang bermanfaat. 

Kondisi yang disebutkan bisa menjadi petunjuk bahwa buah hati kita sedang berada di kondisi kesehatan jiwa yang baik. Kondisi ini membuat buah hati kita mampu mengarahkan berbagai potensinya pada perilaku yang baik dan terarah. 

Guna membantu orang tua memahami apakah anak remaja sedang berada pada kondisi kesehatan jiwa yang baik atau tidak baik perlu dilakukan upaya deteksi dini kondisi kejiwaan dari buah hatinya. 

Deteksi dini tersebut bermanfaat untuk memastikan bahwa buah hati kita sedang dalam kondisi yang baik-baik saja dan bila ada hambatan atau gangguan terkait perilaku yang dimunculkannya dengan segera bisa dibenahi. 

Lainnya deteksi dini kesehatan jiwa juga untuk mengetahui apakah individu sedang mengalami gangguan mental (jiwa) seperti gangguan kecemasan, depresi, bipolar, gangguan makan, gangguan stress dan lainnya.  

Ketika individu bisa memastikan dirinya dalam kondisi kesehatan jiwa yang baik maka yang bersangkutan akan dapat mengkondisikan hal-hal penting yang dibutuhkan oleh kehidupan seperti; 

Merasa senang terhadap dirinya, mampu menghadapi situasi yang terjadi, mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup, puas dengan kehidupannya sehari-hari, mempunyai harga diri yang wajar, menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan. 

Berikutnya merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta, mampu mencintai orang lain, mempunyai hubungan pribadi yang tetap, dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda dan merasa bagian dari suatu kelompok. 

Lainnya individu akan mampu memenuhi tuntutan hidup serta menetapkan tujuan hidup yang realistis, mampu mengambil keputusan, mampu menerima tanggungjawab, mampu merancang masa depan, dapat menerima ide dan pengalaman baru dan puas dengan pekerjaannya. 

Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua terutama para orang tua dan guru untuk mengkondisikan kesehatan jiwa (mental) yang baik bagi anak remaja sehingga mereka bisa berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. 

Penulis: Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi "Buah Hati", juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Dompu dan aktif sebagai Anggota PPM Kabupaten Dompu.