Momentum 1 Muharam 1445 H, Ini Wejangan Para Tokoh Untuk Kaum Muslimin di Dompu (2)

Kategori Berita

.

Momentum 1 Muharam 1445 H, Ini Wejangan Para Tokoh Untuk Kaum Muslimin di Dompu (2)

Koran lensa pos
Rabu, 19 Juli 2023
Sekitar 2000 peserta mengikuti Pawai Taaruf yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H, Selasa (18/7/2023)



Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Dompu, H. Abdillah dalam wejangan singkatnya mengajak kaum muslimin untuk bermuhasabah guna mengintrospeksi diri dari kekurangan-kekurangan di tahun yang lalu.

"Di tahun baru hijriyah ini mari kita jadikan sebagai momentum untuk muhasabah serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam menghadapi tantangan zaman dengan kecerdasan, akhlakul karimah, dan menguasai teknologi," ajaknya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Dompu, H. Suaidin juga menyampaikan ajakan kepada kaum muslimin untuk introspeksi diri. Mengevaluasi kekurangan yang telah dilakukan masing-masing untuk diperbaiki. 
Karena sejatinya setiap pribadi tidak ada yang sempurna. Penuh dengan kekurangan dan keterbatasan. 

"Setiap saat kita berusaha untuk membenahi diri kita. Termasuk di momen tahun baru 1445 hijriyah ini. Mari kita benahi diri kita. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.  Orang yang pandai adalah orang yang mau meneliti dirinya dan mempersiapkan amal ibadah untuk menghadapi kematiannya. Alkayyisu man daana nafsahu wa 'amila limaa bakdal maut," ucapnya mengutip salah satu sabda Rasulullah Saw.

Dikatakannya bertambahnya tahun berarti bertambah usia. Namun di balik itu semakin mengurangi sisa umur yang telah ditentukan oleh Allah SWT. 

"Kita tahu umur kita sudah berapa. Tetapi kita tidak tahu masih berapa sisa umur kita. Kematian datangnya sewaktu-waktu. Setelah mati hanya ada dua tempat surga atau neraka tergantung amalan yang kita persiapkan saat hidup di atas dunia ini," tuturnya.

Melalui momentum tahun baru 1445 H ini, Suaidin juga mengajak untuk menjaga hubungan baik dengan sesama dengan menerapkan 5S yakni Senyum, Salam, Sapa dan Sopan Santun. Dalam membina hubungan baik ini juga harus membiasakan berbicara yang baik, berperilaku jujur, amanah serta saling menghormati dan menghargai. 

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Utsman Bin Affan, Ustadz Zainuddin mengajak kaum muslimin di momen tahun baru hijriyah ini supaya mengamalkan ajaran islam secara baik dan benar disertai dengan meninggalkan segala hal yang dilarang oleh agama.

"Hijrah secara hakiki adalah meninggalkan hal-hal yang tidak disukai oleh Allah menuju hal-hal yang disukai oleh Allah," ujarnya.

Dicontohkan Ustadz Zain dalam urusan pernikahan harus dilakukan sesuai tuntunan agama. Demikian pula dalam mencari nafkah harus dengan cara yang halal sesuai syariat Islam. Begitu pula dalam urusan yang lain harus berlandaskan syariat agama.

Dikatakannya tahun baru hijriyah ini juga menjadi momen yang tepat untuk menggugah agar kaum muslimin lebih semangat lagi mencapai kejayaan. Karena penanggalan hijriyah ini adalah sebuah peradaban kejayaan Islam.
Tujuannya agar Islam bisa menjadi rahmatan lil alamiin mengayomi seluruh kehidupan masyarakat dengan baik. 

Di samping itu, lanjutnya kaum muslimin juga agar meningkatkan ukhuwah dan kebersamaan.

"Karena memperjuangkan kejayaan Islam itu tidak bisa oleh satu dan dua orang atau satu dan dua kelompok tapi semuanya adalah hasil karya bersama," tandasnya.



Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Dompu, Ustadz Lalu Syarifuddin pada acara doa bersama di Masjid Agung Baiturrahman Dompu, Selasa malam (18/7/2023) menyampaikan tausiyah bertema "Berhijrah Menuju Pribadi Bertakwa dan Berakhlakul Karimah".

Ustadz Lalu menyampaikan tahun baru hijriyah menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan kembali apa-apa yang telah dilakukan di tahun kemarin.

Dikatakannya hakikat berhijrah adalah alhijratu minal ma'siyati ilattho'ah (hijrah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT menuju hal-hal yang diperintahkan oleh Allah SWT).


"Kita niatkan diri untuk mentaati segala perimtah Allah dan menjauhi segala larangan Allah," ajaknya.


Dikemukakan Lalu, bentuk dari keseriusan taat kepada Allah adalah memanfaatkan momentum tahun baru hijriyah ini dengan meningkatkan kualitas ibadah  kepada Allah. 

"Di antaranya mengamalkan amalan sunnah di bulan.Muharam ini yaitu melaksanakan puasa Assyuro tanggal 10 Muharam. Allah akan mengampuni dosa kita satu tahun yang telah lewat. Kalau bisa juga melaksanakan puasa tasu'ah di hari ke sembilan Muharam," ucapnya.

Kedua, lanjutnya berhijrah dari pribadi yang kurang bersyukur menjadi banyak bersyukur kepada Allah. 

"Karena sesungguhnya kesyukuran kita kepada Allah bersyukur bagi diri kita sendiri. Wa man syakaro fa innamaa yasykuru linafsih. Kita syukuri umur yang diberikan oleh Allah. Tentu kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita," urainya.

Ketiga, kata Lalu, hijrah dari sifat lalai menjadi ingat dan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Supaya memanfaatkan sisa umur yang menjadi rahasia Allah ini untuk memperbanyak ingat kepada Allah lewat dzikir, perbanyak sholat sunnah, membaca Al-Qur'an dan amal shalih lainnya.

Terakhir Lalu berpesan.agar menjaga lisan agar tidak menyakiti sesamanya. Termasuk menjaga jari-jari tangan agar tidak menulis ujaran kebencian kepada orang lain di medsos. Terlebih lagi di tahun politik ini.


Ketua Pimpinan Daerah Nahdatul Wathan Kabupaten Dompu, Ustadz Muhammad Masturiadi menjelaskan momentum tahun baru Hijriyah mengingatkan kita kepada peristiwa besar dan bersejarah yang dilakukan oleh Baginda Rasulullah SAW. Tatkala beliau merasa bahwa dakwah islamiyah yang diemban beliau mengalami stagnasi dan tidak terlalu menunjukkan perkembangan yang berarti, bahkan beliau semakin merasakan intimidasi dan tindak kekerasan dari para kafir quraisy. Baik yang dialami oleh beliau sendiri ataupun yang dialami oleh para sahabat. 
Oleh karena itu, setelah beliau mencermati perkembangan yang ada seraya memohon petunjuk Allah, dan atas perintah Allah SWT beliau akhirnya mengambil keputusan untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah.

"Momentum memperingati tahun baru hijriyyah hendaknya dapat dijadikan sebagai i'tibar oleh setiap ummat islam, untuk siap berubah dan berkembang ke arah yang lebih maju dan lebih baik. 
Bukankah Nabi SAW pernah berkata bahwa orang disebut beruntung adalah orang yang apabila kehidupannya hari ini dan hari-hari ke depan lebih baik daripada hari-hari yang telah berlalu. Sebagaimana Rasulullah SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah agar perkembangan Islam lebih baik setelah periode awal di Makkah Al Mukarromah," ulasnya. (Bersambung).