Aksi Blokir Jalan, Dampaknya Bagi Karakter Anak

Kategori Berita

.

Aksi Blokir Jalan, Dampaknya Bagi Karakter Anak

Koran lensa pos
Rabu, 14 Juni 2023

 

Firmansyah



Oleh: Firmansyah* 

Aksi blokir jalan oleh elemen masyarakat di beberapa tempat  sepertinya menjadi trend dalam menyampaikan aspirasi. 

Hal yang sering disaksikan dengan adanya aksi blokir jalan menyebabkan kemacetan berlalilintas. Ratusan kendaraan baik roda empat maupun roda dua dalam radius kiloan meter terhambat lajunya. 

Adanya aksi blokir jalan membuat hak sebagian masyarakat lainnya terabaikan. Banyak di antaranya mengeluhkan dengan aksi blokir jalan yang berlangsung. 

Aksi blokir jalan juga membuat kesibukan tersendiri bagi aparat keamanan dalam mengatur laju kendaraan agar bisa berjalan aman, tertib dan jauh dari kemacetan. 

Aksi blokir jalan juga membuat image daerah menjadi negatif. Dari aksi blokir jalan muncul kesan seolah-olah sudah tidak ada cara lain yang lebih santun dan bijak guna menyelesaikan sebuah persoalan. 

Menurut pendapat awam saya tentunya masih banyak cara lain yang lebih bijak, santun, elegan dan bernilai intelektual guna menyelesaikan sebuah persoalan, tidak harus dengan cara blokir jalan. 

Hal semacam ini tentunya harus menjadi kesepahaman bersama dari anggota masyarakat guna dapat menjaga image daerah agar tetap positif dimata orang lain yang membuatnya tidak takut atau khawatir. 

Bagaimana dampak aksi blokir jalan terhadap pembentukan karakter anak? 

Anak adalah sosok pembelajar ulung. Sebagai sosok pembelajar ulung sudah semestinya dapat difasilitasi dengan berbagai hal penting bagi tumbuh dan kembangnya. 

Proses pembentukan perilaku atau karakter anak sebagian besarnya terjadi melalui proses adopsi dari hal yang dilihat dan didengarnya dilingkungannya. 

Berbagai kejadian dilingkungan sekitarnya akan menjadi sumber pembelajaran dalam pembentukan karakternya melalui proses mencontoh atau meniru. 

Hal-hal yang diadopsi anak untuk menjadi bagian dari karakternya tidak hanya mencakup apa yang tersedia dilingkungan rumah ataupun sekolah saja. 

Berbagai peristiwa yang terjadi dimasyarakat seperti halnya perilaku blokir jalan yang kini marak dilakukan saat ingin menyelesaikan sebuah persoalan juga akan ditiru oleh anak-anak. 

Kita semua tentunya tidak menginginkan anak-anak mencontoh atau meniru perilaku blokir jalan sebagai cara yang tepat untuk menyelesaikan sebuah persoalan. Kita berharap adalah anak-anak dapat meniru hal yang baik dan positif dari lingkungannya. 

Sebagai orang tua ataupun masyarakat dalam banyak momen sudah pasti ingin memberikan pembelajaran yang baik dan bertanggungjawab bagi anak untuk belajar menyelesaikan masalah. 

Saat ada aksi blokir jalan dilakukan orang tua atau masyarakat sebisa mungkin dapat memberikan penjelasan secara akurat bahwa aksi blokir jalan bukanlah cara tepat atau satu-satunya jalan untuk menyelesaiakan sebuah persoalan. 

Guna membentuk karakter yang positif dalam diri buah hati kita, secara dini harus dikenalkan cara menyelesaikan sebuah persoalan secara bijak, santun dan elegan semisal dengan cara musyawarah dan mufakat. 

Katakan kepada anak-anak bahwa aksi blokir jalan bukan cara tepat menyelesaikan sebuah persoalan. Bila aksi blokir jalan dilakukan akan banyak pihak yang dirugikan. 

Saat anak ingin menyampaikan unek-uneknya hendaknya juga diajarkan bagaimana mereka dapat menyampaikan unek-unek tersebut dengan sikap tenang, santun dan bijak, tidak harus dengan sikap yang emosional. 

Di tahun 2045 nantinya kita akan menyambut kehadiran generasi emas bangsa. Para generasi emas tersebut adalah anak-anak yang telah dibekali dengan karakter yang baik dan positif. 

Para generasi emas tersebut dipundaknya diharapkan berbagai tantangan perubahan dan kemajuan zaman bisa terselesaikan dengan baik sehingga berdampak baik bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. 

Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua untuk mewujudkan Dompu Mashur, NTB Gemilang dan Indonesia Maju. 

*Penulis: Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Dompu.