HMS Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Kepada LDII, Senkom MP dan Pramuka

Kategori Berita

.

HMS Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Kepada LDII, Senkom MP dan Pramuka

Koran lensa pos
Jumat, 19 Mei 2023

 

Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang dilaksanakan oleh anggota Badan Sosialisasi MPR RI, H. Muhammad Syafrudin, ST., MM kepada Pengurus DPD LDII Kabupaten Dompu, Senkom Mitra Polri dan Pramuka. Kegiatan tersebut digelar di Hedunv Serba Guna Kelurahan Monta Baru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu pada Kamis siang (18/5/2023)


Dompu, koranlensapos.com - Anggota Badan Sosialisasi MPR-RI Fraksi Partai Amanat Nasional, H. Muhammad Syafrudin, ST., MM untuk ke sekian kalinya kembali melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika).

Kegiatan dimaksud digelar di Gedung Serba Guna Kelurahan Monta Baru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Kamis (18/5/2023) mulai pukul 13.00 Wita.

Peserta sosialisasi 4 Pilar yakni anggota pengajian LDII Kabupaten Dompu (34 orang),  anggota Senkom Mitra Polri (30 orang) dan anggota Pramuka dari Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting di beberapa kecamatan 115 orang).

Pelaksanaan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI oleh H. Muhammad Syafrudin, ST., MM, anggota Badan Sosialisasi MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional


HMS menyampaikan Indonesia adalah negara luas yang penduduknya sangat majemuk. Terdiri dari 17.504 pulau,  1.340 suku dan 748 bahasa.

Bangsa Indonesia bisa kokoh dan utuh karena adanya 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) di samping pilar-pilar lainnya. 

Diterangkan HMS, penyebutan Empat Pilar MPR RI tidaklah dimaksudkan bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada prinsipnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain. 

Dimasukkannya Pancasila sebagai bagian dari Empat Pilar, semata-mata untuk menjelaskan adanya landasan ideologi dan dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, yang menjadi pedoman penuntun bagi pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan lainnya. Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika sudah terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tetapi dipandang perlu untuk dieksplisitkan sebagai pilar-pilar tersendiri sebagai upaya preventif mengingat besarnya potensi ancaman dan gangguan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wawasan kebangsaan. 



Dikatakannya, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara harus menjadi jiwa yang menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila baik sebagai ideologi dan dasar negara sampai hari ini tetap kokoh menjadi landasan dalam bernegara. Pancasila juga tetap tercantum dalam konstitusi negara kita meskipun beberapa kali mengalami pergantian dan perubahan konstitusi. Ini menunjukkan bahwa Pancasila merupakan konsensus nasional dan dapat diterima oleh semua kelompok masyarakat Indonesia. Pancasila terbukti mampu memberi kekuatan kepada bangsa Indonesia, sehingga perlu dimaknai, direnungkan, dan diingat oleh seluruh komponen bangsa. 

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa Indonesia yang menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan perundang-undangan di bawahnya. Oleh karena itu, dalam negara yang menganut paham konstitusional tidak ada satu pun perilaku penyelenggara negara dan masyarakat yang tidak berlandaskan konstitusi. 

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pilihan yang tepat untuk mewadahi kemajemukan bangsa. Oleh karena itu komitmen kebangsaan akan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi suatu “keniscayaan” yang harus dipahami oleh seluruh komponen bangsa. Dalam Pasal 37 ayat (5) secara tegas menyatakan bahwa khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan karena merupakan landasan hukum yang kuat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat diganggu gugat. 

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara sebagai modal untuk bersatu. Kemajemukan bangsa merupakan kekayaan kita, kekuatan kita, yang sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita bangsa Indonesia, baik kini maupun yang akan datang. Oleh karena itu kemajemukan itu harus kita hargai, kita junjung tinggi, kita terima dan kita hormati serta kita wujudkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 


Ditegaskan politisi yang akrab disapa Bang Rudy ini, empat pilar dari konsepsi kenegaraan Indonesia tersebut merupakan prasyarat minimal, di samping pilar-pilar lain, bagi bangsa ini untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Setiap penyelenggara negara dan segenap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan, bahwa itulah prinsip-prinsip moral ke-indonesia-an yang memandu tercapainya perikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 

Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa pengabaian, pengkhianatan, dan inkonsistensi yang berkaitan dengan keempat pilar tersebut bisa membawa berbagai masalah, keterpurukan, penderitaan dan perpecahan dalam 
perikehidupan kebangsaan. 

Untuk itu diperlukan adanya usaha sengaja untuk melakukan penyadaran, pengembangan dan pemberdayaan menyangkut empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara itu. Para penyelenggara negara baik pusat maupun daerah dan segenap warga negara Indonesia harus sama-sama bertanggung jawab untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Di akhir paparan materinya, Legislator Senayan tiga periode tersebut berharap semoga sekilas materi Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang telah disampaikan dapat menjadi spirit untuk mengambil bagian dalam turut serta membangun bangsa dan negara sesuai dengan peran masing-masing.

"Kita memang tidak mampu membuat jalan yang besar. Tapi kita hanya mampu membuat jalan setapak. Mari kita bersama-sama membangun Indonesia ini menjadi lebih baik, walaupun di atas jalan setapak," ucapnya.



Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI ini mendapat apresiasi dari Ketua Senkom MP Kabupaten Dompu, Supriyadin, S. Sos. Dikatakannya materi sosialisasi 4 Pilar yang disampaikan HMS dan Badan Sosialisasi MPR-RI sangat penting sebagai bekal dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.


"Hari ini kita mengikuti kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Sosialisasi 4 Pilar. Terima kasih kami ucapkan kepada MPR-RI, khususnya bapak HMS yang telah berkesempatan hadir menyampaikan materi sosialisasi 4 Pilar ini," ucapnya.

Dikatakannya sebagai Pengurus Senkom dirinya pernah juga mengikuti kegiatan yang sama di tingkat provinsi oleh Anggota MPR-RI.

Ia menyebut di masa Orde Baru dulu BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) gencar melaksanakan Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) untuk menanamkan jiwa patriotisme (cinta tanah air) dan nasionalisme (kebangsaan) kepada masyarakat Indonesia.

"Alhamdulillah sekarang MPR-RI gencar melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar ini untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air dan wawasan kebangsaan," ujarnya mengapresiasi.

Apresiasi juga disampaikan Pembina DPD LDII Kabupaten Dompu, Abdurrahman. 

"Terima kasih kepada bapak HMS yang telah memberikan pembekalan tentang 4 Pilar ini," ucap purnawirawan TNI dari Kodim 1614/Dompu tersebut.

Dikatakannya harus selalu bersyukur  karena ditakdirkan oleh Allah bisa hidup di negeri Indonesia yang kaya dengan keanekaragaman ini dalam kondisi aman dan damai berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Maka sudah sepatutnya setiap warga negara menjaga agar NKRI yang ber-Bhineka Tinggal Ika ini tetap utuh. Mantan Pelatih Paskibraka Kabupaten Dompu ini menjelaskan penanaman materi 4 Pilar sangat penting untuk menumbuhkembangkan sikap saling menghormati dan saling menghargai keanekaragaman suku, adat istiadat, budaya, agama dan kepercayaan maupun bahasa yang ada di bumi Nusantara ini.

Cinta Nurlaili Dwi Putri, dari Pramuka Kwarcab Dompu juga mengapresiasi kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI. Sosialisasi 4 Pilar selaras dengan Dasa Darma dan Tri Satya yang selalu ditanamkan kepada anggota Pramuka.

"Sebagai anggota Pramuka, kami merasa sangat dibantu dengan sosialisasi 4 Pilar ini agar selalu tumbuh jiwa patriotisme dalam diri kami," tuturnya.

Alumni SMA 1 Dompu yang kini melanjutkan studi di Poltekes Mataram ini menyampaikan harapan agar Sosialisasi 4 Pilar terus dilakukan terutama kepada para pelajar dan generasi muda pada umumnya.

"Sebagai generasi muda kami sangat membutuhkan pembekalan seperti ini. Harapan kami agar sesering mungkin disosialisasikan," harapnya.

Kegiatan berakhir pada pukul 14.30 Wita dengan tertib dan lancar. Masing-masing peserta mendapatkan 1 (satu) paket buku Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diterbitkan oleh Sekretaris Jenderal MPR RI. (emo).