Bima, koranlensapos.com — Kementerian Pariwisata Repbulik Indonesia melaksanakan Parekraf Goes to Campus bertajuk Be Creative in Digital Age di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima, Rabu (15/6/2022). Kegiatan diikuti ratusan peserta seperti civitas akademika, sejumlah pejabat Pemkot Bima dan Kabupaten Bima serta tim dari Kementerian Parekraf.
Parekraf Goes to Campus di STKIP Tamsis Bima juga menghadirkan Founder sekaligus CEO startup Satupersen, Infandi Nurrohim.
Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr Ibnu Khaldun menyampaikan apresiasi atas dipilihnya –Kampus Merah— STKIP Tamsis Bima sebagai lokasi kegiatan Parekraf Goes to Campus. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari berbagai komitmen sebelumnya antara kampus dengan Menteri Parekraf, Dr Sandiaga Salahudin Uno.
“Ternyata Allah memperjalankan kita. Hadirnya Pak Imam ternyata momentumnya sangat pas. 1 Juni tahun lalu Mas Menteri Parekraf datang ke sini dan muncul kekuatan di Medsos kegiatan Kementrian Parekraf. Kita doakan Pak Imam jadi menteri ke depan,” ujarnya saat pembukaan Parekraf Goes to Campus di Auditorium Sudirman STKIP Tamsis Bima.
Dikatakannya, pada prinsipnya STKIP Tamsis ingin lebih jauh berkiprah dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Beberapa item ekonomi kreatif sedang disiapkan kampus setempat, seperti economy of sport. Pada sisi lain, STKIP Tamsis juga memiliki program studi olahraga yang sudah relatif mapan, di mana dosen-dosen Prodi tersebut berkualifikasi doktor.
“Kami di sini juga atas izin Allah kami dilahirkan, ada ibu saya juga selaku ketua yayasan dan kakak saya. Mudah-mudahan apa yang dilakukan sesuai sunnah rasul. Bernilai ibadah. Itulah pentingnya membangun kampus beradab dengan visi kewirausahaan. Bima ini sudah menjadi pesona dunia. Moto GP sudah mengangkat harkat martabat masyarakat, menumbuhkan ekonomi kreatif,” ujar Ibnu.
Menurutnya, olahraga bisa jadi ruang ekonomi yang memadai. Ekonomi of sport terbukti membantu pengembangan ekonomi Pulau Lombok melalui penyelenggaraan MotoGP dan saat ini sedang dirancang event MXGP di Kawasan SAMOTA Sumbawa. Pada saat ini STKIP Tamsis Bima juga berusaha mendorong mahasiswa kuat dalam kegiatan kewirausahaan. Dosen dan praktisi juga diajak menjadi dosen di STKIP Tamsis. Misalnya Direktur Susu Kuda 88, yang menjadi salah satu pengajar di kampus STKIP Tamsis.
“Kami berharap dapat dibantu baik dalam penyediaan SDM kreatif maupun sarana prasarana ekonomi kreatif di Tamsis, sehingga kami dapat berkiprah memajukan daerah dan besarkan ekonomi kreatif,” harapnya.
Dijelaskannya, saat ini STKIP Tamsis Bima sedang mengikubasi gagasan pengembangan ekonomi olahraga. Pada masa mendatang diharapkan akan menjadi startup. Untuk mengembangkan dan mendorong berbagai potensi di Bima seperti pariwisata dan ekonomi kreaktif, perlu keterlibatan multipihak (pentahelix).
“Sejalan kalau kita melihat populasi di Indonesia, akan diisi oleh orang-orang muda, generasi milenial. STKIP Tamsis ingin mengembangkan ekonomi kreatif, karena sudah memiliki Prodi yang mengembangkan sport tourism dan di SAMOTA nanti juga akan memiliki event yang akan jadi perhatian internasional. Hanya di STKIP Tamsis Bima yang memiliki beberapa doktor olahraga dan memahami apa yang menjadi program pemerintah,” ujar Dr Ibnu Khaldun.
Ibnu juga menyampaikan apresiasi atas berbagai terobosan dan capaian Menteri Parekraf, Sandiaga Uno, di antaranya dengan menemui Presiden Majelis Umum PBB dalam membahas resiliensi keberlanjutan sektor pariwisata sebagai bagian upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja serta upaya Menparekraf Sandiaga Uno membahas pengembangan desa wisata di sidang umum PBB di UNHQ New York.
Pada sisi lain, STKIP Tamsis Bima juga berharap agar didampingi dan difasilitasi oleh Kementerian Parekraf Republik Indonesia, sehingga semakin kuat dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Pendampingan yang dibutuhkan, seperti literasi digital kreatif, digitalisasi ekonomi bagi kalangan mahasiswa dosen, sehingga memiliki kemampuan menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif.
Mantan Staf Ahli DPR RI ini juga berharap, wakil konstituen di Pulau Sumbawa, H Muhammad Syafruddin ST MM dapat meneruskan harapan tersebut kepada Menteri Parekraf, Sandiaga Uno.
“Bang Rudy (H Muhammad Syafruddin mudah mudahan meneruskan kepada Mas Menteri Parekraf, sehingga ada program yang berlanjut di kampus untuk mendorong kegiatan ekonomi kreatif,” pungkas Dr Ibnu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Aris Munandar ST MT menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim Kementerian Parekraf Republik Indonesia yang berkenan melaksanakan kegiatan Parekraf Goes to Campus di STKIP Tamsis Bima.
“Saya luar biasa berbangga di kampus kita tercinta ini berdiri di depan orang-orang hebat dan kader-kader hebat yang insya Allah akan membangun Bima ini. Luar biasa orang yang saya kenal sejak dulu, H Muhammad Syafruddin ST MM dan alhamdulillah dari Kementerian Pariwisata juga teman beliau juga,” ujar Aries.
Menurut mantan Kepala BPBD Kabupaten Bima ini, siapa yang menguasai informasi, akan menguasai dunia. Salah satu instrumen informasi itu dunia digital. “Dunia digital ini luar biasa mengubah dunia. Tahun 1990-an mulai masuk www merambah dunia internet. Dalam waktu tak terlalu lama berkembang. Dunia dengan start linknya diadopsi oleh Amerika dan Eropa, menghadirkan satelit satelit portable, sehingga tidak ada yang tidak dirambah oleh satelit,” ujarnya.
Dia mencontohkan, teknologi uang nontunai (digital money) di Amerika Serikat yang menguasai dunia. Sistem moneter dunia berupaya mencegah uang digital menguasai dunia, karena supremasi dunia akan terbatas. “Pariwisata adalah sebuah aset yang luar biasa. Untuk teknologi otomatif misalnya untuk menyampai ke hilirnya butuh proses yang panjang seperti dari embrio dan butuh jalur marketing dan lain-lain. Dengan dunia pariwisata, begitu kita bisa fokus pariwisata, kita bisa menyalip pariwisata dunia,” katanya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bima, Drs Dahlan mengatakan, Parekraf Goes to Campus sangat bermanfaat pada era globalisasi. Tema yang diangkat juga menarik bagi mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
“Pagi hari ini sangat luar biasa bagi kami, Dinas Pariwisata dan UMKM diberikan kesempatan untuk menghadiri Parekraf Goes to Campus. Bima ini adalah daerah yang strategis, kita diapit destinasi nasional, Mandalika dan Labuan Bajo. Harapannya lahir UMKM yang dapat mengaplikasi dan memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya.
Menurut mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima ini, semua kalangan berpotensi menjadi pelaku UMKM. Misalnya melalui kegiatan dari rumah ke rumah (door to door). “Tentu kerja sama STKIP Tamsis Bima dan Kementerian Parekraf akan lahir produk yang akan mampu bersaing secara regional dan nasional,” ujarnya.
Dikatakannya, walaupun pada saat ini di wilayah Bima sedang tumbuh retail modern seperti Alfamart dan Indomaret, namun masyarakat tidak perlu berkecil hati. Karena sesuai amanat undang-undang, pasar modern harus mampu menampilkan produk UMKM.
“Kami dinas yang membidang UMKM tentu akan senang ada produk yang akan dijual dalam even-event nasional dan internasional. Harapan kita produk UMKM dan ekonomi kreatif harus bersaing di tengah-tengah pasar modern,” katanya.
Mantan Camat Woha ini juga menyampaikan apresiasi kepada STKIP Tamsis Bima yang membina ekonomi kreatif sehingga memiliki produk yang standar dan dapat bersaing di pasar regional dan nasional. “Jika ada perguruan tinggi yang ingin membentuk koperasi yang menaungi kegiatan usaha, kami siap memberikan pendampingan. Harapan kami mohon dibantu Pak Direktur, karena memang Bima butuh sentuhan,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPR RI, H Muhammad Syafruddin berharap,berbagai potensi destinasi pariwisata di Bima dapat dipertimbangkan Kementerian Parekraf untuk dikembangkan dan didukung.
“Mas Imam (Direktur Hubungan antar Lembaga Kemenparekraf, Imam Santosa), saya titip walaupum saya bisa sampaikan ke pak menteri. Destinasi di Bima ini banyak sekali. Kita ingin yang bisa dijual. Misalnya toiletnya yang high clean yang butuh sentuhan dari Jakarta,” harap duta PAN ini.
Dikatakannya, jumlah penduduk di Pulau Sumbawa memang sedikit dibandingkan penduduk di Pulau Lombok yang mencapai 3 juta jiwa. Namun demikian, mampu menggetarkan Indonesia. Sebagai contoh sudah banyak tokoh dari Bima dan Sumbawa yang menjadi tokoh nasional seperti dua Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang berasal dari wilayah yang sama, dari Pulau Sumbawa.
Pria yang akrab disapa HMS ini menyebutkan, sejumlah potensi yang memiliki keunikan tersendiri dan dapat dikembangkan sebagai destinasi unggulan nasional seperti keunikan Pulau Ular di Kecamatan Wera Kabupaten Bima dan wisata Gunung Tambora. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Parekraf juga diharapkan mendorong fasilitas penunjang sektor pariwisata seperti Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.
“Orang di sini luar biasa, kami kecil tetapi bisa menggetarkan Indonesia. Ke depan pemerintah merencanakan masuk pesawat boing di sini. Dulu pernah masuk pesawat boing, tetapi karena Covid-19 kembali ke pesawat baling-baling,” ujarnya.
Direktur Hubungan antar Lembaga Kemenparekraf, Imam Santosa mengatakan, Parekraf Goes to Campus merupakan implementasi kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan STKIP Taman Siswa Bima dalam bentuk nota kesepahaman (momerandum of understanding/ MoU) pada tahun 2021.
“Langkah ini sejalan dengan pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempersiapkan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi, yaitu adaptasi, inovasi, dan kolaborasi,” ujarnya.
Menurutnya, generasi eras sekarang diharapkan mampu berinovasi, menciptakan tren baru sesuai dengan minat pasar dan perkembangan zaman, terutama di era persaingan bisnis melalui dunia digital. Selain inovasi, setiap orang juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan pasar dan kondisi masyarakat agar mampu bertahan bahkan bangkit dari keterpurukan.
“Untuk itu, perlu adanya kolaborasi di semua lini. Adapun dalam berkolaborasi, diperlukan sinergitas yang kuat di antara kelima unsur pentahelix, seperti akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media dengan semangat 3G: Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi yang ada),” ujarnya.
Imam juga mengatakan, dalam rangka mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf berperan sebagai fasilitator aktif untuk dapat menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya berkolaborasi dengan ekosistem atau pentahelix Parekraf. Kemenparekraf/Baparekraf juga terus mendorong para pelaku usaha untuk melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam mengembangkan usahanya agar semakin bersaing.
“Mengubah tantangan menjadi peluang bukanlah hal mudah. Dibutuhkan kreatifitas, inovasi dan kolaborasi secara inklusif. Adapun kreativitas seseorang memang tidak bisa terjadi secara instan, namun perlu proses panjang yang harus dilalui untuk terus berkembang hingga mencapai titik tertentu, begitu juga inovatif yang mana perlu dilatih dan di upayakan dalam mengembangkan ide-ide yang sudah ada,” ujar Imam.
Dia juga mengatakan, generasi muda atau yang akrab disebut kaum milenial dan gen Z, saat ini ditantang untuk semakin kreatif dan mampu melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga bagi masyarakat banyak.
“Be a creator, not a reactor. kalian harus jadi kreator dan motivator. Don’t be a follower, be a leader. Kalian harus jadi leader, yang caranya lahirkan ide-ide dan kreasi-kreasi positif yang mampu menginspirasi orang lain,” pesannya.
Mantan pejabat Kementerian Luar Negeri ini juga memotivasi mahasiswa agar terus mengasah dari segala bidang mengembangkan passion. “You can’t use up creativity, the more you use, the more you have. semakin kita mengasah ide kita, kita akan semakin kreatif. Kembangkan ide-ide positif kalian, munculkan inovasi-inovasi baru dengan pemikiran kalian,” katanya.
Untuk mendorong spirit mahasiswa peserta Parekraf Goes to Campus, Kementerian Parekraf juga menghadirkan Founder sekalgius CEO start up Satupersen, Ifandi Nurrohim, anak muda Indonesia, yang berkontribusi membangun startup pendidikan melalui berbagi konten pendidikan di channel youtube Satu Persen dan masuk dalam 30 Under 30 Asia di mana Forbes menampilkan 30 wirausaha muda, pemimpin dan pelopor di Asia berusia kurang dari 30 tahun.
Parekraf Goes to Campus yang digelar di Auditorium Sudirman STKIP Tamsis Bima juga dihadiri Ketua STIE Bima, Firdaus ST MM, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STIPAR) Soromandi, Bustam SH, Kepala Dispar Kota Bima, Ir M. Natsir serta puluhan mahasiswa. (*)