PENYULUH DI ERA PERTANIAN 4.0

Kategori Berita

.

PENYULUH DI ERA PERTANIAN 4.0

Koran lensa pos
Senin, 23 Maret 2020

Kaharudin, Penyuluh Pertanian BPTP
Balitbangtan NTB



Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi masih akan tetap berbasis pertanian secara luas. Namun, sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi maka kegiatan jasa-jasa dan bisnis berbasis pertanian juga akan semakin meningkat. Dengan kata lain kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas.
Penyuluhan pertanian sebagai bagian integral pembangunan pertanian merupakan salah satu upaya pemberdayaan petani dan pelaku usaha pertanian lain untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraannya. Untuk itu kegiatan penyuluhan pertanian harus dapat mengakomodasikan aspirasi dan peran aktif petani dan pelaku usaha pertanian lainnya melalui pendekatan partisipatif. Pengembangan pembangunan pertanian di masa mendatang perlu memberikan perhatian yang khusus terhadap penyuluhan pertanian, karena penyuluhan pertanian merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan, petani ditingkatkan kemampuannya agar dapat mengelola usaha taninya dengan produktif, efisien dan menguntungkan, sehingga petani dan keluarganya dapat meningkatkan kesejahteraanya. Meningkatnya kesejahteraan petani dan keluarganya adalah tujuan utama dari pembangunan pertanian.

Era Pertanian 4.0

Pertanian 4.0 bercirikan pertanian yang aktifitas dan atau proses bisnisnya harus melibatkan teknologi informasi dan jaringan internet yang menghubungkan semua unit operasinya dengan berbagai instrumen (sensor, satelit, drone) dan peralatan (robot dan mesin) yang memungkinkan itu semua bekerja secara sinergis, cepat, akurat dan cerdas berdasarkan data dan informasi relevan terkini. SDM yang kita miliki harus paham akan hal tersebut, sehingga peran dari generasi muda atau generasi milenial ini yang menjadi penggerak pertanian 4.0.
Intinya, pertanian 4.0, dibutuhkan keterhubungan dan keterpaduan bekerja sama yang terintegrasi sehingga nantinya pertanian 4.0 mampu menjadikan teknologi sebagai sarana yang memudahkan petani. pertanian itu sejatinya menyatukan antara darat, lautan, dan udara yang kegiatannya meliputi dari lahan hingga sampai ke meja makan, Itulah mengapa kita tidak bisa membatasi keilmuan kita melainkan perlu menjadikannya sebagai pendekatan transdisiplin.

Kesiapan Penyuluh

Penyuluh pertanian pada Era Pertanian 4.0 ini  sudah  seharusnya tidak gagap pada teknologi berbasis internet dan mampu mengimbangi perkembangan zaman yang ada.  Mau tidak mau , suka tidak suka  seorang penyuluh pertanian jaman Now harus bisa menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan atau berita  ataupun tehnik komunikasi lainnya  melalui media teknologi informasi internet. Semakin canggihnya teknologi informasi menjadikan dunia semakin sempit, sehingga apabila kita tidak bisa mengikutinya maka akan tertinggal.

Begitu derasnya informasi teknologi melalui internet atau dunia maya sehingga semua orang dapat mencari dan mendapatkan informasi  apapun sesuai yang diinginkannya, dan Kondisi ini harus lah dapat dimanfaatkan oleh penyuluh pertanian yang ada di tempat mereka bekerja,  penyuluh pada Era  industri 4.0 ini  haruslah mempunyai kemampuan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan kemampuan mencari sumber informasi dan menggunakannya secara efektif dan kemampuan mentransfer informasi inovasi –inovasi baru terutama sistem agribisnis secara cepat dengan bahasa yang mudah dipahami petani.
Keberhasilan  penyuluh pertanian apabila dapat menyebarkan informasi dengan cepat  dengan ketepatan informasi yang sampai kepada petani dan teknologi tersebut dapat diterapkan oleh petani secara tepat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan teknologi yang didapat dari proses penyuluhan tersebut.

Penutup 

Suksesnya petani Indonesia memasuki pertanian pada Era Industri 4.0, bisa terwujud  apabila didukung oleh peran penyuluh pertanian (PPL) yang terbuka dengan  perkembangan teknologi era ini. Penyuluh pertanian pada masa revolusi industri 4.0 di antaranya  dituntut dapat mengusai teknologi  sehingga diharapkan transfer teknologi dan fasilitasi kepada petani lebih mudah dan lebihefisien.

Penyuluh Pertanian yang handal dan profesional  pada era itu harus dapat melaksanakan fungsi penyuluh pertanian terutama untuk: (1). transfer teknologi (technology  transfer), yaitu berperan utama dalam mentranformasikan inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian baik itu di bidang teknis, sosial maupun ekonomi kepada petani ataupun sesama profesi  dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan unggul. Dalam hal ini penyuluh harus bisa menjadi sumber informasi bagi petani tentang pembangunan pertanian di Indonesia baik itu makro maupun mikro (2.), fasilitasi (facilitation)  yaitu dapat memfasilitasi informasi yang dibutuhkan oleh petani sehingga pengetahuan keterampilan dan kemampuan petani meningkat sesuai keperluan mereka , (3)  penasehat (advisor work) dapat mengarahkan dinamika perorangan atau kelompok sehingga tercapai perubahan Perilaku, Sikap dan Keterampilan (PSK) petani menuju  kemampuan petani dan kelompok tani yang lebih baik yaitu better farming, better business, better income, better living and better environmental.          
(Dari berbagai sumber)