Bupati Dompu Sehari, Baiq Nuri Khairati Sholihah didampingi Ajudan Sehari Ahmad Fauzan |
Betapa tidak, pada hari Senin ini ia didaulat menjadi Bupati Dompu sehari hasil seleksi yang dilakukan oleh Forum Anak Dompu (FAD).
Layaknya Bupati sungguhan, ia duduk di meja kerjanya Bupati Drs. H. Bambang M. Yasin. Setelah itu menerima kehadiran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna menyampaikan laporan, bahkan memimpin rapat koordinasi. Para Kepala Dinas juga terlihat serius melaporkan persoalan-persoalan yang terjadi sebagaimana kepada bupati sesungguhnya. Demikian pula Bupati sehari yang familiar disapa Ati ini seolah bupati sebenarnya ia memberikan arahan-arahan kepada para pimpinan OPD itu usai mendengarkan laporan.
Uniknya Bupati Nuri juga memiliki ajudan pribadi yang diperankan oleh Ahmad Fauzan (Ozan), siswa kelas XI IPA1 di SMA yang sama. Sebagaimana sistem protokoler yang ada di Kantor Pemda pada umumnya, pejabat yang ingin menghadap Bupati Nuri harus melapor dulu pada sang ajudan baru diteruskan pada Bupati.
Bupati HBY nampak well come memberikan kesempatan kepada Bupati sehari itu untuk menempati posisinya dalam sehari itu.
"Ibu Bupati saya mau numpang masuk toilet," seloroh HBY sembari berjalan menuju ke arah toilet yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Bupati Nuri.
Sekitar pukul 11.00 Bupati Nuri didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu, Hj. Daryati Kustilawati, M. Si melakukan kunjungan di 3 (tiga) lokasi, yakni di SDN 07 Woja, Puskesmas Dompu Barat, dan Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dompu.
Di SDN 07 Woja, Bupati Nuri disambut hangat oleh Kepala Sekolah, Juraid Yusuf, S. Pd beserta para guru dan ratusan siswa-siswi di sekolah favorit di Kecamatan Woja itu.
Siswa-siswi yang berjumlah 326 anak di sekolah ini bergantian melakukan foto bersama dengan Bupati Nuri. Bahkan mereka berebutan menyerahkan kertas untuk meminta tanda tangan sang bupati sehari kelahiran Dompu, 14 Maret 2003 ini hingga membuatnya kewalahan melayani.
Di Puskesmas Dompu Barat, Bupati Nuri disambut dengan gembira oleh Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM beserta para dokter, dan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas ini.
Sebagaimana kepada Bupati sesungguhnya, Kapus Mujakir menyampaikan laporan terhadap penanganan kesehatan yang dilaksanakan serta kendala-kendala yang dihadapi.
"Harapan kami karena tugas tenaga kesehatan itu berat dan berisiko, mohon tunjangan kesehatan diperhatikan Ibu Bupati," usul Mujakir.
Bupati Nuri berharap ada perhatian khusus terhadap pasien anak-anak yang dijawab Kepala Puskesmas Mujakir bahwa hal tersebut menjadi prioritas di Puskesmas Ramah Anak ini.
"Pasien anak kami pisahkan dengan pasien orang tua sehingga mereka tidak lagi pulang ke rumah bawa penyakit," kata Mujakir.
Di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Bupati Nuri juga disambut hangat oleh Sekretaris, Drs. Nazaruddin, Kabid Layanan Otomasi dan Pelestarian Bahan Pustaka, Ratih Dewanti, BA dan staf lainnya. Bupati Nuri memasuki ruang baca dan menyapa para pengunjung yang sedang membaca buku. Bahkan menyempatkan untuk meninjau bangunan ruangan baca yang sedang dalam proses pembangunan.
Bagaimana perasaan putri ketiga pasangan Lalu Muhammad Nur, SH dan Siti Nurliana, SH menjadi Bupati Dompu sehari ?
"Saya merasa senang dan bangga karena pada pagi tadi di sekolah saya dilepas oleh kepala sekolah, guru-guru dan teman-teman sekolah. Apalagi saya bisa dekat dan kenal dengan orang-orang hebat," katanya usai melakoni aktivitas menjadi Bupati Dompu sehari itu.
Ia mengaku menjadi seorang Bupati itu tidak semudah yang ia bayangkan. Karena banyak persoalan-persoalan masyarakat yang harus diatasi.
"Saya pikir menjadi Bupati itu hanya cukup memberi arahan-arahan kepada bawahan-bawahannya. Ternyata menjadi Bupati itu mentalnya harus kuat menerima keluh kesah dari masyarakatnya dan harus memikirkan solusi-solusinya yang akan diberikan kepada masyarakat," tuturnya.
Ketua Forum Anak Dompu (FAD), Nurrauhan Rahmad mengungkapkan penetapan Baiq Nuri Khairati Sholihah menjadi Bupati Dompu sehari merupakan hasil seleksi yang telah dilakukan oleh FAD mulai dari penulisan esai, seleksi video pendek berdurasi 90 detik dan tes wawancara. Belasan anak mengikuti seleksi tersebut.
Pada seleksi pembuatan esai, peserta diberi pertanyaan seandainya menjadi Bupati Dompu apakah komitmennya untuk pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan terhadap anak ? Selanjutnya pada seleksi video, para peserta membuat video yang berisi pemaparan tentang komitmennya seandainya menjadi Bupati Dompu dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Sedangkan proses wawancara untuk menguji apakah karya tulis esai dan video itu benar-benar hasil karya sendiri.
"Melalui kegiatan Sehari Menjadi Bupati Dompu ini kami ingin anak-anak Dompu sebagai generasi milenial memiliki mental kepemimpinan (leadership) mengingat era globalisasi dan revolusi industri 4.0 sudah berkembang pesat tentunya hal-hak yang berkaitan dengan kepemimpinan harus kita tanamkan sedini mungkin," jelasnya.
Kepala DP3A Kabupaten Dompu, Hj. Daryati Kustilawati, SE, M. Si mengatakan kegiatan "Sehari Menjadi Bupati Dompu" merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019 yang acara puncaknya digelar di Pendopo Bupati Dompu, Rabu, 28 Agustus 2019. (emo)